Sunday 28 April 2024

Kajian Ahad: Kitab Tauhid - Surah Tauhid // Ustadz Arman Amri hafizhahullah


Kajian Ahad
Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad At-Tamini rahimahullah
Tema: Surah Tauhid
Oleh: Ustadz Arman Amri hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 28 April 2025 / 20 Syawal 1445

Yang dimaksud dengan surah Tauhid di dalam Alquran adalah surah Al Ikhlash.

Surah Al Ikhlash berkaitan dengan keikhlasan ibadah karena Allah, karena kita mengetahui kandungan dan isinya bahwa segala ibadah hanya kepada Allah.

Surah Al Ikhlash adalah sepertiganya Alquran, karena Alquran terdiri dari 3 pembahasan yaitu:
1. Tauhid
2. Kisah umat-umat terdahulu
3. Hukum-hukum agama

Apabila seorang mencintai surah ini, maka akan dimasukkan ke dalam surga.

Surah Al Ikhlash sering dibaca oleh Rasulullah ﷺ pada beberapa kondisi, yaitu:
1. Shalat Qabliyah Subuh
2. Shalat Ba'diyah Maghrib
3. Shalat Witir
4. Shalat Thawaf
5. Dzikir pagi dan perang
6. Ketika hendak tidur

Surah Al Ikhlash diturunkan karena pertanyaan orang kafir Quraish berkaitan dengan diri Allah.

Kalau kita bicara tentang Tauhid, maka dalam kalimat Tauhid terdapat 2 Rukun
1. Menafikan seluruh tuhan yang disembah selain Allah
2. Menetapkan bahwasanya Allah satu-satunya yang berhak disembah.

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ

"Katakanlah (wahai Muhammad), "Dialah Allah Yang Maha Esa"

Hikmah dari lafadz قُلْ adalah
1. Bahwa ayat Alquran datang dari Allah, merupakan firman Allah, bukan karangan Nabi Muhammad ﷺ 
2. Sebagai jawaban atas pertanyaan orang-orang di masanya yang bertanya kepada Nabi ﷺ 
3. Lisan orang beriman sesuai dengan keyakinannya

Allah menyatakan dirinya sebagai Yang Maha Esa.
Ini adalah jawaban pertama kepada kaum musyrikin siapakah Allah.
Allah ingin menolak seluruh keyakinan kaum musyrikin. Siapapun yang mengatakan tuhan lebih dari satu, maka tertolak dengan ayat ini.

Ahad berkaitan dengan dzatNya Allah.
Jika tuhan lebih dari satu, maka akan rusak seluruh alam semesta.

Kalau dikatakan Wahid, maka ada konsekuensi bilangan setelahnya. Jika disebutkan Ahad, maka maknanya adalah Allah tidak berbilang, tidak ada angka sebelum dan sesudahnya.

ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ

"Allah adalah tuhan yang bergantung kepadanya segala sesuatu"

Allah menyebutkan namaNya sebelum sifatNya. Setiap hari Allah berada dalam kesibukannya.

Seluruh makhluk butuh kepada Allah. Tidak ada satupun makhluk yang butuh melainkan kepada Allah.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ

"Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan"

Allah tidak memiliki nasab dan hasab. Allah menolak semua keyakinan orang-orang kafir yang menyatakan bahwa Allah memiliki anak.

وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

"Dan tidak ada yang siapapun yang setara dengan Dia"

Tidak ada satupun yang serupa dengan Allah. Ini juga membantah keyakinan yang mengatakan Trinitas.

Kata أَحَدٌۢ di ayat pertama dan ayat terakhir memiliki perbedaan yaitu:
✓ Ayat pertama berkaitan dengan dzat Allah, yaitu Yang Maha Esa.
✓ Ayat terakhir kembali kepada makhluk. Siapapun makhluk di alam semesta tidak ada yang mampu menyerupai Allah.