Sunday, 29 December 2019

Kajian Sabtu Pagi: Agar Rumah Tangga Tidak Karam

Kajian Rutin
Sabtu, 28 Desember 2019
Masjid Nurul Iman, Jakarta
Ustadz Dr. Firdaus Sanusi, Lc. MA
Tema: Agar Rumah Tangga Tidak Karam

Rumah tangga seperti perahu yang sedang berlayar. Harus ada kerjasama yang baik. Nahkoda tidak bisa berjalan sendiri, dia harus kerjasama dengan awak kapal sesuai tugasnya masing-masing.

Rumah tangga harus ada upaya saling tolong menolong dan memahami fungsi dan tugasnya masing-masing.

Dalam Islam, kita diajarkan untuk bertakwa kepada Allah:
"Hendaklah kalian tolong menolong dalam kebaikan dan bertakwalah, dan janganlah kalian tolong menolong dalam keburukan dan dosa. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksaNya/" (QS Al Maidah : 2)

Islam mengajarkan untuk melakukan semua kebaikan dengan cara yang benar,
"Hendaklah kalian bergaul dengan manusia melalui cara yang baik, sesuai dengan ketentuan syariat."

Jaga Lisan
Jagalah lisan, karena lisan akan dipertanggung jawabkan di hari kiamat.
"Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam." (HR. Bukhari)

Dua sebab orang dimasukkan ke dalam neraka jahanam adalah karena lisan dan kemaluannya.
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berkatalah dengan perkataan yang mulia" (QS Al Ahzab : 70)
Selama kita bertakwa dan berkata dengan baik. maka Allah akan perbaiki amal kalian. Dan barangsiapa menaat RasulNya, maka dia adalah orang yang meraih kemenangan.

Jaga Perilaku
Agama menuntut kita agar menghiasi hidup dengan amal shalih sebagai aplikasi dari keimanan. Syaratnya adalah ikhlas dan ittiba (mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam).
Jika ikhlas saja tanpa ittiba, maka bukan amal shalih, begitu pun sebaliknya. Keduanya harus ada.

Suami ikhlas memberikan bimbingan atau tuntunan agama, memimpin rumah tangga sesuai dengan syariat, dan memberi nafkah.

Istri harus ikhlas menerima keberadaan suami, mengikuti ajaran agama suaminya, melayani suaminya tanpa keengganan, tidak boleh membantah perintah suami selama tidak mengajak pada kemaksiatan, ikhlas dalam mengurus anak-anak suaminya karena istri adalah madrasah bagi anak-anak, berkewajiban mentaati suami karena surga istri ada di suaminya.

Rasulullah bersabda,
"Siapa dirimu wahai wanita? Surgamu ini ada di tangan suamimu."

Istri bertanggung jawab terhadap rumah tangga suaminya dan bertanggung jawab terhadap anak-anaknya tanpa keterpaksaan. Istri harus menyadari bahwa ada surga dari sana sehingga ia ikhlas menjalaninya karena Allah.

Dalam menjalani rumah tangga harus mengikuti ajaran Rasulullah, bukan pemahaman sendiri apalagi pemahaman orang lain. Kita harus memiliki ilmu, bukan menggunakan hawa nafsu. Itulah pentingnya mencari pasangan yang shalih/shalihah.

Rasulullah bersabda:
"Allah merahmati kepada orang yang bangun di malam hari lalu ia bangunkan istrinya untuk melaksanakan shalat tahajjud. Jika istrinya enggan, maka perciki wajahnya dengan air hingga dia bangun." (HR. Abu Dawud)

Salah satu upaya untuk merekatkan diri dan cinta seorang hamba dengan Allah adalah dengan shalat tahajjud.

Berumah tangga harus sesuai dengan tuntunan Alquran dan Sunnah, sesuai tuntunan Rasulullah.

"Hendaknya kalian memiliki hati yang bersyukur kepada Allah pada semua keadaan, dan lisan yang senantiasa berdzikir kepada Allah." (HR. Ibnu Majjah)

Kalau lisan senantiasa berdzikir kepada Allah, tidak ada waktu lagi untuk menghina atau mengeluarkan perkataan yang buruk.

Terapkan adab dalam rumah tangga agar setiap hal di dalamnya bernilai ibadah. Adab makan dan minum, adab sebelum dan sesudah tidur, adab masuk dan keluar kamar mandi, adab memakai dan melepas sepatu, dan adab lain yang bisa dilakukan.

Kokohkan rumah tangga dengan shalat wajib dan sunnah minimal 48 rakaat dalam sehari. Jika mampu melaksanakan sunnah ghairu muakkad, maka itu lebih baik.

"Allah berikan rahmat kepada para suami dan istri yang menjalankan shalat tahajjud."

Rasulullah bersabda,
"Laksanakanlah 2 rakaat sebelum Shubuh, karena shalat itu lebih baik dari dunia dan seisinya."

Rezeki yang Halal
Jangan mencari rezeki dengan cara yang haram. Allah hanya menerima amalan kecuali dengan amalan yang baik.

Suami-istri sebaiknya jangan saling ribut, saling menghina, saling berkhianat. Kedudukan suami berada di posisi paling atas di antara manusia lain di dunia ini.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah bersabda,
"Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka akan aku perintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri)." (HR. Abu Dawud, Tirmidzi) (dishahihkan oleh Syaikh Albani)

Jika semua tuntunan dan perintah tersebut diabaikan, maka rumah tangga akan tenggelam.

No comments:

Post a Comment