Wednesday, 27 January 2021

Kajian Selasa: Kabut Hitam Sihir dan Perdukunan

Tema: Latah Membawa Petaka
 
Pembahasan Kitab Al Mulakhkhos fi Syarhi Kitab at-Tauhid karya Asy-Syaikah Al-'Allamah Prof. Dr. Shalih bin Fauzan al-Fauzan (hafizhahullah) 
Oleh: Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray 
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan 
Selasa, 26 Januari 2021

Bab tentang sihir termasuk dalam bentuk kesyirikan, yang paling banyak tersebar dan menipu umat, terutama karena adanya para dukun dan tukang sihir yang tampil di depan umat, seakan-akan mereka adalah tokoh agama. Kebanyakan orang tidak mengenal kesyikiran ini sehingga banyak manusia yang tertipu akibat kebodohan dan kejahilan.
 
Dikarenakan kebodohan, tidak mengenal hakikat kesyirikan, jadi banyak orang yang mudah tertipu oleh para dukun berjubah tersebut.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan-lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan, "Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir". Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir ilmu itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun, kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui." (QS. Al Baqarah : 102)

"Apakah kamu tidak memerhatikan orang-orang yang diberi bagian dari Alkitab? Mereka percaya kepada jibt dan thagut, dan mengatakan kepada orang-orang Kafir (musyrik Mekah), bahwa mereka itu lebih benar jalannya dari orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa' : 51)
 
Sifat golongan orang-orang berbuat bid'ah itu seperti Yahudi. Beramal dahulu, dalil belakangan. Walaupun salah, tetap harus ada dalil yang bisa mereka dapatkan. Orang-orang yang di hati mereka ada kesesatan, maka mereka akan mencari-cari dalil tersebut untuk semakin menyesatkan mereka, yang tidak pernah dikenal oleh para salaf, dan mereka menafsirkannya sendiri berdasarkan akal dan hawa nafsu mereka.

Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu berkata bahwasanya yang dimaksud dengan jibt adalah sihir, dan yang dimaksud dengan thagut adalah syaitan.

Pelajaran yang bisa diambil dari pembahasan kajian ini adalah:
1. Diharamkannya sihir, sebagai perbuatan Yahudi yang berpaling dari kitab Allah;
2. Kafirnya tukang sihir, berdasarkan surat Al Baqarah : 102 dan surat An-Nisa' : 51 di atas;
3. Ancaman keras bagi mereka yang meninggalkan Alquran dan mengganti dengan selainnya; 
4. Sihir termasuk kesyirikan yang dapat membatalkan tauhid, bukan sekadar dosa besar.
 
Allah Ta'ala berfirman:
"Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hambaNya. Dan mereka menakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) selain Allah? Dan siapa yang disesatkan Allah, maka tidak seorang pun pemberi petunjuk baginya." (QS. Az Zumar : 36)

Tukang sihir dihukumi kafir karena 2 sebab, yaitu:
1. Sok tahu perkara ghaib, padahal hanya Allah yang mengetahui perkara ghaib.
Allah Ta'ala berfirman:
"Katakanlah: "Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah", dan mereka tidak mengetahui bilamana mereka akan dibangkitkan" (QS. An Naml : 65)
 
Bahkan Rasulullah dan para malaikat pun tidak mengetahui tentang perkara ghaib.
 
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
"Siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal lalu mempercayai ucapannya, maka ia telah kafir terhadap Alquran yang telah diturunkan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam" (HR. Ahmad No. 9532)

Mengapa ada dukun atau tukang ramal yang meramal masa depan dan terjadi seperti apa yang dia ramalkan?
Itu karena setan-setan datang kepada mereka dan mengabarkan apa yang telah mereka curi dari pembicaraan malaikat. Ini disebut ghaib nisbi.
 
Adapun perkara ghaib terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Ghaib Mutlak: Hanya Allah yang mengetahui;
2. Ghaib Nisbi: Diketahui oleh sebagian makhluk, dan tidak diketahui oleh sebagian makhluk lainnya.
 
2. Menjadi budak setan
Para dukun dan tukang ramal telah menjadi budak setan, menyembah setan, dan menuruti apapun yang diinginkan oleh setan. Manusia bisa melakukan sihir ketika dia telah menjadi budak setan. Makin dia kafir, maka dia makin sakti karena telah menjadi budak setan. Makin disenangi oleh setan.
 
Maka jangan heran jika banyak bentuk kekufuran dilakukan para tukang sihir. Mereka tidak segan menghina Alquran, menginjak Alquran, menghina Allah, mencaci Rasulullah, menghina syariat. Juga terdapat berbagai macam bentuk kesyirikan seperti menyembelih untuk setan, berdoa kepada setan, mempersembahkan berbagai sesajen, bahkan hingga menumbalkan keluarganya sendiri.

Imam Syafi'i mengatakan:
"Sihir perlu dirinci terlebih dahulu. Jika sihir tersebut minta kepada setan, maka dia dihukumi kafir. Namun jika melakukan sihir menggunakan obat-obatan, maka dia dihukumi sebagai pelaku dosa besar, tidak sampai kafir."

Namun sihir menggunakan obat-obatan bukanlah yang dimaksud dan dibahas dalam Alquran. Sihir ini hanyalah sihir dalam makna kiasan.
 
Siapapun yang mengganti kitab Allah dengan yang lainnya, maka itu pun termasuk syirik dan membatalkan tauhid. Ada ancaman yang keras terhadap mereka, bahkan bisa mengeluarkannya dari Islam.

Perbuatan dosa terbagi dua yaitu 1) Membatalkan tauhid, dan 2) Mengurangi kesempurnaan.
Orang yang beribadah tanpa tauhid, maka tidak ada gunanya sama sekali.

Allah Ta'ala berfirman:
"Jika kamu mempersekutukan Tuhanmu (berbuat syirik), maka akan hapuslah semua amalanmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi." (QS. Az-Zumar : 65)

"Itulah petunjuk Allah, dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa saja di antara hamba-hambaNya yang Dia kehendaki. Sekiranya mereka mempersekutukan Allah, pasti lenyaplah setiap amalan yang mereka kerjakan." (QS. Al An'am : 88)

Mengapa sihir itu syirik? Karena dalam sihir ada penggunaan setan dan bergantung kepada mereka.
Di antara tipuan setan dan termasuk para dukun tersebut, mereka mengatakan bahwa setan-setan itu adalah pembantu mereka. Padahal faktanya, merekalah yang menjadi budak setan. Jangan tertipu.
 
Termasuk tipuan yang paling sering berhasil adalah amalan-amalan yang diberikan oleh setan atau diberikan oleh para dukun seakan-akan itu amalan berdasarkan ajaran Islam, seperti:
- Membaca laa ilaaha ilallah sebanyak 1000x setiap hari dan tidak boleh putus 40 hari, jika putus maka diulang lagi dari awal, dan tidak boleh maksiat juga menjaga shalat 5 waktu.
Contoh-contoh di atas lantas dapat memberikan tipuan seperti bisa menjadi kebal senjata tajam atau punya tenaga dalam. Ini semua adalah sihir walau semua amalannya terlihat benar. Maka di sinilah tipuan setan. Orang yang bodoh dan tidak belajar, dia akan mudahnya tertipu. Kenapa setan mau bantu, padahal amalannya seolah benar? Karena yang dia amalkan salah, dan niatnya juga. Niatnya berdzikir bukan untuk ibadah tapi untuk menjadi orang sakti. Menentukan jumlah dzikir 1000x juga bid'ah jika tidak ada di dalam syariat. Ini syubhat yang sangat halus.

Allah Ta'ala berfirman:
"Dan (ingatlah) hari di waktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah) berfirman: "Hai, golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan mereka dari golongan manusia, "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebagian dari kami telah mendapat kesenangan dari sebagian yang lain, dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami. Allah berfirman: "Neraka itulah tempat berdiam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali jika Allah menghendaki (yang lain)". Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui." (QS. Al An'am : 128)

Subhanaakallahumma wa bihamdika, asy-hadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

No comments:

Post a Comment