Kajian Senin
Club 45 (45 Menit Menambah Ilmu & Iman)
Kajian Kitab Ahadits Akhlaq karya Syaikh Abdurrazzaq Al Badr hafizhahullahu ta'ala
Pertemuan #10 Bab #11
Brother in Deen is a Brother Indeed
Oleh: Ustadz Ega Abu Fahd hafizhahullah
Senin, 18 Oktober 2021
via ClubHouse
Bahwasanya saudara yang sebenarnya adalah saudara yang berada di atas keimanan. Persaudaraan di atas keimanan adalah persaudaraan yang terbaik, karena maslahatnya bisa didapat di dunia dan akhirat.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan berpegang teguhlah kalian pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu, sehingga dengan karuniaNya kamu menjadi bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya padamu agar kamu mendapat petunjuk" (QS. Ali Imran : 103)
Perhatian kaum muslim begitu besar kepada sesama. Kita bukanlah orang yang masa bodoh dan tidak peduli dengan orang lain. Kita saling perhatian satu sama lain, bahkan terkadang kita yang memulai.
Dengan persatuan, saling tolong maka mereka akan bersatu dan persaudaraan di atas keimanan lebih kuat daripada ikatan nasab dan yang menguatkannya adalah dengan beribadah kepada Allah dan tujuannya mencari ridho Allah.
Berpeganglah kalian kepada tali agama Allah, dan janganlah kalian berpecah belah.
Hadits #3
Rasulullah bersabda:
"Janganlah kalian saling hasad, mendengki satu sama lain dan janganlah kalian saling menyakiti dalam jual-beli, dan janganlah kalian saling membelakangi (tidak peduli) satu sama lain. Muslim adalah saudara bagi Muslim yang lain. Dia tidak akan berbuat zalim kepada saudaranya" (HR. Bukhari dan Muslim)
Zalim adalah meletakkan sesuatu pada yang bukan tempatnya.
Tempat taqwa adalah di hati. Cukuplah dia berdosa ketika dia menghina saudaranya. Setiap Muslim adalah yang muslim lainnya tidak terganggu dengan keburukan lisan dan keburukan tangannya.
Penting bagi kaum muslimin untuk memerhatikan hal ini agar tidak merusak, dan janganlah namimah karena itu bisa memecah belah satu sama lain. Islam mengajak untuk persatuan di atas kebenaran, persatuan yang kekal.
Zakat dapat menguatkan hubungan antara orang kaya dengan orang miskin. Orang kaya ketika mereka mengeluarkan zakat, itu adalah bentuk perhatian bagi orang miskin. Sedangkan orang miskin ketika menerima zakat, mereka merasa bahwa ada perhatian dari orang kaya. Hal ini bisa menghilangkan sifat hasad satu sama lain.
Puasa, Nabi bersabda "berpuasalah kalian ketika kalian melihat hilal, dan berbukalah kalian bersama-sama"
Di antara maknanya adalah perintah melaksanakan puasa bersama-sama agar dimulai bersama-sama. Inilah bentuk persatuan.
Haji.
Jutaan kaum muslimin hadir dalam sebuah ibadah bersama-sama. Ini juga bentuk persatuan.
Jika kaum muslimin mau taat kepada pemerintah pada sesuatu yang ma'ruf, tidak ada demonstrasi dan saling menjatuhkan, maka akan hadir persatuan.
QS. Al Hujurat : 10-14
Rasulullah bersabda
"Barangsiapa yang memakan saudaranya (ghibah) sesama muslim, maka Allah akan memberinya makan dari neraka jahannam. Barangsiapa yang mendapatkan baju karena menjatuhkan saudaranya, maka Allah akan memakaikan baju dari neraka jahannam. Barangsiapa yang menasihati seorang muslim dengan tujuan riya dan sum'ah, maka Allah akan berbuat riya dan sum'ah kepadanya di hari kiamat."
Seorang muslim harus dijaga semuanya, termasuk kehormatannya
"Setiap muslim kepada muslim lainnya haram untuk diganggu, termasuk darahnya, hartanya dan kehormatannya"
Orang yang dekat dengan ustadz, minimal dia memiliki keimanan yang mendekati keimanan ustadz. Jangan kemudian dia malah yang merasa paling tahu tentang aib ustadznya. Ketika aib seorang muslim saja tidak boleh disebar, terlebih aib seorang ahli ilmu.
Hadits baju di atas memiliki makna yang luas, seperti kebaikan, jabatan, atau kebaikan lain dari saudaranya.
Pada masa Umar bin Khattab, beliau mengangkat Saad menjadi Gubernur di Irak. Lalu datang utusan kepada Umar dan menjelekkan Sa'ad
"Bahwasanya penduduk Kuffah datang dan menjelekkan Sa'ad, sampai disebutkan aibnya, kemudian Umar mengirim utusan ke Kuffah untuk membuktikan perbuatan Sa'ad.
Saad berkata, "Demi Allah, saya jadi imam bagi mereka dan saya mengimami seperti shalatnya Rasulullah.
Kemudian utusan pergi ke orang sekitarnya dan mencari tahu tentang Sa'ad. Lalu orang-orang sekitar tersebut mengatakan, tidak ada satupun masjid di sana kecuali mereka mengatakan bahwa shalatnya Sa'ad sangat baik.
Sa'ad berkata "Saya akan mendoakan keburukan bagi orang-orang yang menuduh saya.
2. Ujilah dia dengan bermacam fitnah
3.
Umar ketika mendengar tuduhan kepada Sa'ad, beliau tidak langsung percaya melainkan mengirim utusan untuk mendapatkan kebenarannya.
Penting bagi kita ketika mendengar sebuah tuduhan dari seseorang kepada orang lain, wajib bagi kita ikut mencari tahu dari kedua belah pihak.
Kalau kita mau mencari kebenaran, maka datangi dan tanyakan kedua belah pihak. Jangan menyebarkan sesuatu kecuali kita sudah pastikan kebenarannya.
"Cukuplah seorang dikatakan pendusta ketika dia menceritakan apapun yang ia dengar"
Orang yang mulia bisa dijatuhkan dalam satu malam dengan kebohongan. Begitupun dengan orang yang hina, ia bisa diangkat layaknya ulama dalam satu malam dengan kebohongan.
Idealnya, ketika kita berada di dalam lingkungan kaum muslimin, maka seharusnya kita merasa tenang dan aman. Sayangnya, kita justru merasa tidak aman karena seorang muslim yang memiliki sesuatu yang kurang dalam dirinya.
Ikatan keimanan merupakan keimanan besar yang harus selalu kita syukuri
"Ingatlah nikmat Allah kepada kalian"
Maka wajib bagi kita menjaga ikatan ini dengan saling perhatian dan saling menolong satu sama lain.
Rasulullah bersabda:
"Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin yang lain. Dia senantiasa menjaga perbendaharaan dan menjaga saudaranya, menyayangi, dan melindungi saudara sesama kaum muslimin"
No comments:
Post a Comment