Kitab Di Antara Kesalahan Para Suami dan Para Istri karya Muhammad bin Ibrahim Al Hand
Oleh: Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafizhahullah
Ahad, 19 Maret 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Pintu setan yang paling lebar bagi manusia:
1. Syahwat
2. Emosi
Jangan biarkan kita dikalahkan oleh 2 hal di atas lalu kita masuk ke dalam pintu setan.
Ada suami yang tidak suka berdebat tapi memiliki dendam yang tinggi. Ketika ada masalah, ia tidak akan bicara melainkan akan memboikot istrinya yang bisa membuat istri tersiksa batinnya. Ini adalah kesalahan muamalah dalam rumah tangga dan bukanlah dari ajaran syariat.
Marah di setiap masalah kecil bukanlah kebenaran, bukan pula kebaikan. Justru hal yang seperti itu menandakan bahwa seseorang memiliki jiwa yang kecil.
Ajak istri berbicara sesuatu yang masuk akal dan saling menyampaikan hujjah tanpa adanya celana. Ketika sudah selesai berhujjah, maka selesaikan masalah tanpa ada sesuatu yang kotor. Jangan pernah ada rasa dendam.
Jika perselisihan antara suami dan istri disebabkan karena masalah, maka tidak boleh berdiam diri sesuai seharusnya. Jika dengan orang lain saja tidak boleh saling diam selama 3 hari, apalagi hubungan suami-istri. Carilah ridho dan pahala dari Allah.
Rumah tangga harus didasari dengan agama.
Kita harus mengerti bahwa manusia adalah makhluk sosial, dan rumah tangga adalah urusan sosial paling dasar.
Ketika istri melakukan maksiat, suami sudah memberitahu tapi masih dilakukan, maka suami boleh memboikotnya.
1. Boikot di dalam kamar
2. Tidak berbicara di dalam rumah
Namun, 2 hal ini jangan terlalu sering diterapkan. Kita harus mendahulukan perasaan cinta dan harmonis.
• Wanita cerdas akan mudah merasakan perubahan suami
• Jika selama ini suami baik, perubahan sedikit saja dari suami akan merisaukan istri.
Istri juga boleh diboikot dengan uang ketika istri melakukan maksiat kepada Allah atau ketika istri tidak menunaikan hak suami.
Jika istri keluar dari rumah suaminya tanpa izin suami, maka suami berhak untuk tidak memberikan hak istri, karena istri tidak menunaikan hak suami.
Jika terjadi muqotho'ah (saling berdiam diri), maka jangan sampai berlarut-larut. Jika suami terlalu lama memboikot, maka bisa jadi justru menjauhkan harga diri suami.
Tujuan memboikot istri haruslah untuk mendidik dan ingin mengajarkan kebaikan, bukan untuk membenci, menyakiti, apalagi sampai menzhalimi.
Seorang suami yang berakal adalah yang mampu memberikan keputusan yang tepat ketika terjadi pertikaian.
Pertikaian dalam rumah tangga adalah masalah yang diberikan udzur, tapi suami yang baik adalah ketika dia bisa mengendalikan istrinya di rumah. Suami yang buruk adalah ketika dia selalu diatur oleh istrinya.
Ketika kita berkata bahwa uang dapat membuat rumah tangga menjadi nyaman, maka itu tanda bahwa kita tidak bisa merasakan kasih sayang dan cinta yang sebenarnya, mawaddah wa rohmah.
Kasih sayang dan cinta yang sebenarnya di dalam rumah tangga adalah ketika kita merasakan kenyamanan di dalam hati, sehingga tetap saling mau hidup bersama.
Jangan meremehkan istri apalagi membentaknya di depan orang lain.
QS. An Nisaa' : 34
QS. An Nisaa' : 129
No comments:
Post a Comment