Tajir Ala Nabi: Menjadi Muslim yang Kaya
Oleh: Ustadz Maududi Abdullah hafizhahullah
Sabtu, 6 Mei 2023
AD Premier, Ragunan, Jakarta Selatan
Orang yang sembunyi-sembunyi di dalam agama, pasti ada yang keliru.
Di dalam hadits, kita temukan keutamaan berinfaq dan banyak ayat di dalam Alquran yang menyuruh kita berinfaq. Infaq tidak untuk mereka yang kaya, tetapi untuk semua umat.
2. Orang yang Allah berikan hikmah
Orang yang tangannya di atas jauh lebih baik daripada orang yang tangannya di bawah.
Orang yang bisa memerdekakan budak, berarti mereka adalah orang kaya.
Pada dasarnya, semua manusia mencari harta. Karena Allah telah meletakkan sebuah fitrah untuk mencari nafkah.
Allah yang meluaskan dan menyempitkan rezeki kepada dia yang dikehendakiNya. Allah tidak menempatkan pilihan yang keliru. Maka ketika Allah telah memilih seseorang untuk diberikan kekayaan atau kemiskinan, maka pilihan Allah itu tepat.
1 Allah akan jadikan kekayaan orang ini sebagai kebaikan
2. Allah akan menghancurkan dirinya dengan harta-hartanya.
QS. Al Israa' : 18
Islam tidak bertentangan dengan kekayaan, dan Islam juga tidak mewajibkan kekayaan. Tetapi hanya Allah yang menentukan siapa yang akan diberikan kekayaan, sehingga tolok ukurnya bukan kerja keras.
Kesalahan kita adalah pendapat bahwa sukses itu dihasilkan dengan keliru, dan ini keliru. Sukses adalah Allah yang memilihnya.
QS. Ali Imran : 14
Berbahaya ketika kita mengagungkan harta, justru sebaliknya, kita harus mengkerdilkan dunia karena itu tidak ada artinya dibandingkan dengan akhirat.
Begitu banyak kaum Muslimin sekarang jauh dari masjid, jauh dari majelis ilmu, jauh dari shalat. Di mana mereka? Sedang mengejar dunia.
Kalau Allah mentakdirkan kita menjadi kaya, maka perhatikan hal-hal ini:
1. Sadari bahwa itu adalah kemudahan dari Allah. Jangan sampai kita merasa it karena kerja keras. Bersyukurlah
2. Hartamu adalah ujian dalam kehidupan, bukan sebagai cinta Allah.
3. Kuatkan niat untuk beramal shalih dengan kekayaan
4. Hisab diri kita lebih aktif karena Allah melapangkan harta, dengan 2 cara "Dari mana harta itu didapatkan?", dan "Ke mana harta dibelanjakan".
5. Jangan angkuh dan sombong. Allah tidak menyukai orang-orang sombong, dan tempat berkumpulnya mereka ada di neraka jahannam. Hanya Allah yeng berhak sombong.
QS. An Nahl 29
QS. Az Zumar 72
QS. Ghafir
6. Hati-hati dengan 2 sifat, yaitu Mudah murah dan Sulit memaafkan.
QS. Ali Imran : 133-134
7. Jadikan kekayaan untuk mencari kekayaan akhirat dengan sedekah jariyah
8. Lapangkan akhiratmu dengan melapangkan kesulitan orang-orang di dunia
9. Yakinkan bahwa harta itu akan ditinggalkan
QS. Muzzamil : 20
No comments:
Post a Comment