Thursday, 7 December 2023

Kajian Kamis: Maha Mensyukuri, Maha Pembalas Jasa // Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafizhahullah

Kajian Selasa
Kitab Fiqih Asmaul Husna karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al-'Abbad Al Badr
Maha Mensyukuri, Maha Pembalas Jasa
Oleh: Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafizhahullah
Kamis, 7 Desember 2023
Masjid Al Hidayah, Jalan Fatmawati Raya, Cilandak Barat, Jakarta Selatan 

Syukur adalah mengetahui dan menyadari kebaikan orang lain. Syukur juga berarti syakur atau memuji kebaikan dan menyadari kebaikan.

Orang yang banyak memuji kebaikan, maka dia memiliki sifat syakur, yaitu banyak pujian kepada kebaikan.

Lawan dari syukur adalah kufur.
Kufur adalah tidak mengakui kebaikan atau menutup kebaikan, bahkan kebaikan dibalas dengan kemaksiatan. Kufur ini bukan bermakna seseorang keluar dari Islam.

Syukur juga berarti bertambah dan nampak. Artinya, sesuatu yang dia syukuri akan nampak, baik nampaknya dengan memuji atau berterima kasih.

Di dalam bahasa Arab, memuji ada 3 kata, yaitu:
1. Maddah
Memuji dikarenakan sifatnya yang bukan dia pilih
"Betapa cantiknya dia", maka pujian ini adalah maddah, karena cantik bukanlah karena sifat yang dia pilih, melainkan cantiknya sudah diciptakan oleh Allah

2. Hamdu
Memuji dikarenakan sifat yang diusahakan dan dia pilih, baik kebaikannya itu untuk kita atau bukan.
"Saya bersabar atas ujian ini", maka pujian ini adalah hamdu, karena sabarnya dia pilih.

3. Syukur
Memuji karena perbuatan dan sifatnya yang memberi atau melakukan kebaikan kepada kita.

Para Ulama mengatakan, syukur bisa jadi lebih umum jenis dan sebabnya atau cara mengaplikasikannya, tapi bisa lebih khusus keterkaitannya. Sedangkan hamdu bisa jadi lebih umum keterkaitannya, tapi lebih khusus sebab dan sifatnya.

Syukur terjadi karena kebaikan yang diberikan kepada kita
Hamdu terjadi karena kebaikan yang diberikan atau tidak diberikan. Ketika hamdu dilakukan, maka itu akan berubah sifatnya menjadi syukur.

Allah kalau bersyukur kepada kita, maka Allah akan menyebut nama kita. Syukurnya Allah kepada kita adalah dengan membalas kebaikan dengan berlipat ganda kepada kita, karena Allah mengakui kebaikan kita. Bahkan, berterima kasihnya Allah kepada kita adalah dengan memberi ganjaran sekecil apapun. Allah tidak pernah meremehkan pahala seseorang walau hanya bisa tersenyum kepada sesama.

Allah Maha Baik, Maha Mensyukuri, maknanya adalah Allah tidak akan melupakan setiap kebaikan yang kita lakukan.

Jika ada orang beramal shalih, sehingga dia pesimis dengan setiap amalannya, lalu timbul putus asa, maka orang ini tidak mengenal Asy-Syakur. Kita tidak pantas ragu apalagi sampai putus asa. Bersegeralah dengan amalan.

"Agar Allah menyempurnakan pahalanya kepada mereka dan menambah karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Mensyukuri." (QS. Fathir : 30)

Allah lebih banyak mengingat kebaikan daripada keburukan hambaNya. Dengan sebab ini, seharusnya kita bisa optimis. Namun bukan berarti kita bisa meremehkan dosa. Sudah seharusnya kita selalu minta ampun kepada Allah dan kelak orang-orang beriman akan Allah ampuni.

"Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri." (QS. Fathir : 34)

Kadang kita sedih tapi bingung, lalu kita curhat ke sosial media. Ini adalah keliru. Allah yang melenyapkan kesedihan kita. Datangi Allah dan minta solusi kepadaNya.

"Dan siapa yang mengerjakan kebaikan akan Kami tambahkan baginya kebaikan pada kebaikannya itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS. Asy-Syura : 23)

Lakukan kebaikan sekecil apapun, semampunya, Allah akan memberikan kebaikan yang lebih dari apa yang engkau lakukan. Allah akan menambah kebaikan tersebut, dan sebaik-baik yang Allah berikan adalah surga.

Kita lebih sering melihat keburukan seseorang daripada kebaikannya. Namun Allah, Dia lebih sering mengingat kebaikan kita daripada keburukan yang kita lakukan. Maka orang beriman tidak akan berputus asa.

"Jika kamu meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, niscaya Dia melipatgandakan (balasan) untukmu dan mengampuni kamu. Dan Allah Maha Mensyukuri, Maha Penyantun." (QS. At-Taghabun : 17)

Allah akan berikan kebaikan di atas kebaikan, bahkan Allah akan ampuni dosa, kalau kita melakukan amal shalih dengan harta kita.

Perbanyaklah mengingat kebaikan orang lain dan lupakan keburukannya. Belajar dari sifat Allah Yang Maha Mensyukuri.

Bersyukur yang sebenarnya adalah beribadah kepada Allah. Bersyukur itu setiap saat, dan seharusnya kita perbanyak ibadah kepada Allah.

3 Rukun dalam Syukur:
1. Mengakui kebaikan yang memberikan nikmat
2. Menggunakan nikmat yang diberikan untuk ketaatan
3. Dia jadikan syukur tersebut sebagai bentuk kerendahan dirinya kepada Allah

5 azas membangun Syukur:
1. Mencintainya
2. Mengakui nikmatnya
3. Memujinya
4. Menggunakan nikmat, tidak menggunakannya untuk maksiat
5. Menundukkan diri kepada yang telah memberikan nikmat

No comments:

Post a Comment