Halaqah 4: Rasulullah Membawa Berita dari Allah
Oleh: Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah
Kamis, 24 Oktober 2024
Rasulullah sebagai seorang utusan di antara tugasnya adalah membawa berita-berita dari Allah, baik berita di masa lalu seperti kisah-kisah para nabi dan umat-umat terdahulu maupun berita di masa yang akan datang seperti kejadian setelah mati dan kejadian di hari akhir. Kewajiban kita sebagai seorang yang beriman adalah membenarkan berita-berita tersebut jika memang dalilnya shahih.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Alquran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)." (QS. An Najm : 3-4)
Kalau kita membenarkan beliau, maka sebenarnya kita telah membenarkan Allah. Kalau kita mendustakan beliau, maka sebenarnya kita telah mendustakan Allah. Akal yang sehat tidak akan bertentangan dengan dalil yang shahih. Jika dalil yang shahih sepertinya tidak masuk akal, maka ketahuilah bahwa kekurangan ada di dalam akal kita yang sangat terbatas, bukan pada dalil.
Rasulullah dikenal oleh kaumnya sebagai orang yang jujur, bahkan sebelum beliau diutus menjadi seorang nabi. Beliau tidak pernah berdusta sekalipun, baik kepada anak kecil, sebaya, maupun kepada orang tua baik dalam keadaan bercanda apalagi bersungguh-sungguh. Apabila beliau tidak berani berdusta atas nama beliau dan atas nama manusia, lalu bagaimana beliau berani berdusta atas nama Allah.
No comments:
Post a Comment