Kitab Tauhid
Oleh: Ustadz Arman Amri hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 3 Mar 2024 / 22 Sya'ban 1445
Qadha Qauni
Hikmah Allah menciptakan iblis adalah untuk menguji manusia.
"Dan Kami tetapkan terhadap Bani Israil dalam Kitab itu, “Kamu pasti akan berbuat kerusakan di bumi ini dua kali dan pasti kamu akan menyombongkan diri dengan kesombongan yang besar.” (QS. Al Israa : 4)
Dari ayat di atas disebabkan bahwasanya manusia akan berbuat kerusakan sebanyak dua kali yaitu:
1. Kerusakan secara hakiki seperti menebang pohon, buang sampah sembarangan, dan sebagainya.
2. Kerusakan secara maknawi seperti berbuat Syirik, maksiat, berbuat kebid'ahan, dan sebagainya.
Qadha Syar'i
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS. Al Israa : 23)
Tidak ada yang menentukan hukum secara mutlak kecuali hanya Allah. Allah yang memiliki kehidupan kita semua. Itu sebabnya ketika ada seseorang meninggal, kita mengucapkan kalimat istirja' sebagai pengakuan bahwasanya kita adalah miliki Allah.
Di dalam Islam ada beberapa sebutan yang hanya dikhususkan untuk Allah, dan ada juga sebutan atau gelar yang bisa dinisbatkan kepada seseorang karena keilmuannya. Seperti misalnya sebutan Syaikhul Islam. Jika sebuah gelar tersebut dipahami sebagai guru besar yang seluruh permasalahan Islam kembali kepada Syaikh, maka ini tidak mungkin. Namun sebutan Syaikhul Islam itu berarti seorang mujaddid, atau pembaharu Islam di mana banyak kaum Muslimin yang menyimpang dan menjadi tradisi, maka ia bawa agar kembali kepada ajaran agama yang benar.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya gelar yang paling hina di hadapan Allah adalah seseorang yang memakai gelar Raja Diraja, karena tidak ada raja segala raja selain Allah."
Allah menjadi raja bagi seluruh makhluknya, bagi alam semesta. Allah juga akan menjadi raja pada Hari Kiamat.
Korelasi antara Puasa dengan Tauhid
1. Allah memanggil orang-orang untuk memerintahkan Kaum Muslimin berpuasa.
2. Orang Kafir jika ingin melakukan Puasa, maka dia harus mengucapkan dua kalimat syahadat.
3. Allah menyatakan di dalam hadits Qudsi, "Puasa adalah untukku. Aku sendiri yang akan membalasnya."
4. Orang yang melaksanakan ibadah Puasa secara ikhlas, maka puasanya tersebut akan menjadi tameng dari siksa api neraka di hari Kiamat.
5. Orang-orang yang berpuasa secara ikhlas karena Allah, makan dimasukkan ke dalam surga melalui pintu Rayyan.
Hafshah binti Umar bin Khattab adalah salah satu istri Nabi Muhammad ﷺ yang digelari sebagai Ash-Shawammah atau Ahli Puasa.
No comments:
Post a Comment