Thursday, 5 March 2020

Kisah Ali bin Abi Thalib menjawab Pendeta Yahudi dan Kisah Ashabul Kahfi

Pernah diriwayatkan, datanglah 3 orang Pendeta Yahudi menghadap khalifah Umar bin Khattab Radhiyallahu 'Anhu.

"Wahai Amirul Mukminin, kami bertiga datang ingin bertanya kepadamu beberapa hal. Jika engkau bisa menjawab pertanyaan kami, maka kami akan masuk Islam. Tetapi jika engkau tidak bisa menjawab, maka Islam bukan agama yang benar dan Muhammad bukan seorang rasul."

Umar menjawab, "Baiklah. Apa yang hendak kalian tanyakan?"

Pendeta tersebut lalu bertanya,
"Pertama, kapan pintu langit terkunci? Lalu yang kedua, kapan pula pintu langit terbuka? Kemudian yang ketiga, coba engkau sebutkan kuburan yang bisa berjalan bersama penghuninya? Lalu sebutkan makhluk Allah yang bisa memberi peringatan kepada kaumnya tapi dia bukan manusia, bukan pula jin. Lalu Umar, coba engkau sebutkan 5 makhluk Allah yang berjalan di muka bumi tapi tidak dilahirkan oleh induknya. Jelaskan pula kepada kami kisah para pemuda yang mempertahankan imannya dan mereka bersembunyi di dalam gua."

Bukanlah sesuatu yang memalukan bagi Umar jika ia tidak menjawab pertanyaan yang tidak bisa ia jawab. Kemudian Umar berkata, "Jika kalian ingin bertarung, aku bisa menghadapi kalian. Tapi untuk menjawab pertanyaanmu, ada bagian dari kami yang bisa menjawabnya." Lalu Umar memanggil Salman dan memerintahkannya untuk memanggil Ali bin Abi Thalib.

"Wahai Ali, Umar memanggilmu. Ada 3 pendeta Yahudi mendebatnya.", kata Salman.

Maka Ali segera bergegas, dalam sebuah riwayat ia sandang selendangnya lalu ia pergi menemui Umar lalu bertanya, "Ada apa engkau memanggilku wahai Amirul Mukminin?"

Umar menjelaskan bahwa 3 pendeta Yahudi ini mempertanyakan beberapa hal. Jika bisa dijawab, mereka akan masuk Islam. Namun jika tidak, jangan lagi menyebarkan bahwa Islam agama yang benar dan Muhammad adalah seorang rasul.

Lalu Ali mempersilakan ketiga pendeta Yahudi tersebut untuk bertanya. "Silakan ulangi pertanyaanmu, wahai Pendeta."

1. Kapan pintu langit dikunci oleh Allah?
Syirik kepada Allah. Jika kalian mempersekutukan Allah, maka seluruh amalan tidak akan naik ke langit. Itulah yang membuat pintu langit terkunci.

2. Kapan pintu langit dibuka oleh Allah?
Di saat engkau mengucapkan Laa Illaha Ilallaah. Ketika engkau tidak menyekutukan Allah dan engkau mengakui bahwa Allah itu satu, maka pintu langit akan terbuka

3. Sebutkan kubur yang bisa berjalan bersama penghuninya.
Yang dimaksud adalah kisah Nabi Yunus Alaihissalam. Ketika Nabi Yunus berdakwah kepada kaumnya, raja dan masyarakat justru mengolok-olok Nabi Yunus ketika mendakwahi tauhid. Maka Nabi Yunus memohon kepada Allah, Allah kasih 40 hari dan akan diturunkan adzab. Sampai hari ke-39, tidak ada tanda adzab turun, dan Nabi Yunus putus asa. Lalu dia tinggalkan kaumnya tanpa izin Allah, barulah langit menghitam. Begitu raja dan masyarakat melihat bahwa adzab Allah akan turun, maka mereka semua bertobat, tapi Nabi Yunus sudah pergi. Lalu mereka naik ke atas kapal, maka mereka mengundi nama dan nama Nabi Yunus keluar berkali-kali. Maka dilemparkanlah Nabi Yunus ke dalam laut dan dimakan oleh ikan besar, terkubur dalam perut ikan dan dibawa ke 7 samudera selama 40 hari. Itulah kubur yang berjalan bersama penghuninya, seperti firman Allah dalam surat As-Saffat ayat 143:
"Kalau bukan karena banyaknya ibadah dan amal shalih yang telah dia lakukan sebelum dia dimakan ikan besar tersebut, dan juga tasbihnya saat dia berada dalam perut ikan tersebut dengan menyebutkan Laa Ilaaha Ilaa Anta Subhaannaka Inna Kuntu Minazzhaalimiin, niscaya Yunus akan berdiam diri di dalam perut ikan besar tersebut, dan perut itu akan menjadi kuburnya sampai hari kiamat."

4. Sebutkan makhluk Allah yang bisa memberi nasihat kepada kaumNya, tetapi ia bukan manusia dan bukan pula jin.
Ketika Nabi Sulaiman Alaihissalam dan bala tentaranya sampai di lembah semut, ada seekor semut yang mengomandoi teman-temannya, "wahai para semut, masuklah kalian ke dalam sarang kalian, nanti akan terinjak oleh Sulaiman dan bala tentaranya." Inilah makhluk Allah yang dimaksud.

5. Sebutkan 5 makhluk Allah yang berjalan di muka bumi tapi tidak dilahirkan oleh induknya.
Nabi Adam Alaihissalam, Siti Hawa, Unta Nabi Soleh Alaihissalam (keluar dari batu), Tongkat Nabi Musa Alaihissalam yang berubah menjadi ular (ularnya tidak dilahirkan oleh induknya), dan Domba pengganti Nabi Ismail Alaihissalam yang hendak disembelih.

6. Ceritakan kisah pemuda yang bersembunyi di dalam goa untuk mempertahankan imannya, seperti apa yang disampaikan Rasulullah. Di mana peristiwa itu terjadi?
Di kota Efesus (antara Turki - Yordan). Dahulu kota tersebut dikuasai oleh Raja yang sangat baik. Ketika Diqyanius, Raja yang menguasai Roma mendengar bahwa raja Efesus meninggal, lalu mereka menyerang kota tersebut dan menguasainya. Kemudian Diqyanius membangun istana besar dengan panjang 1 farsakh dan lebar 1 farsakh (sekitar 8km). Lalu Diqyanius memiliki menteri-menteri dan menempatkan 50 menteri di sebelah kanan, dan 50 menteri di sebelah kiri istana. Diqyanius memiliki 6 penasihat, 3 orang di kanannya dan 3 orang di kirinya bernama Tamlikha, Miksalmina, Mikhaslimina, Martelius, Casitius, dan Sidemius. Inilah 6 pemuda yang menjadi cikal-bakal Ashabul Kahfi, pemuda cerdas andalan Diqyanius.

7. Seluas itu istana yang dibangun oleh Diqyanius, bagaimana cara ia mengharumkan istananya?
Setiap pagi ada yang membawa parfum di tempat besar dan ada 1 orang yang membawa seekor burung. Ketika burung itu diberi isyarat, maka burung itu menceburkan kedua sayapnya dan mengibaskannya ke seluruh ruangan istana.

Ketika Diqyanius 30 tahun berkuasa, ia tidak pernah sakit. Kemudian Diqyanus bertanya kepada para menterinya, "Apakah kalian pernah melihat aku sakit?", lalu menterinya menjawab, "Tidak pernah, Raja." Kemudian Diqyanius bertanya lagi, "Siapakah yang tidak bisa sakit?", lalu dijawab oleh menterinya, "Tuhan". "Bersediakah engkau menyembahku?", tanya Diqyanius lagi. Para menteri menjawab "Bersedia". Lalu mereka semua menyembah Diqyanius dan diberikan kekayaan.

Tetapi 6 menteri yang berada di belakang Diqyanius mengadakan pertemuan di rumah Tamlikha. Lalu Tamlikha berkata, "Diqyanius mengaku dirinya tuhan. Lalu orang-orang diminta menyembahnya. Sementara jika dia Tuhan, kenapa kita yang harus memutuskan setiap permasalahan?". Salah satu menteri bertanya kepada Tamlikha, "Lalu menurutmu bagaimana?". Tamlikha menjawab dengan tegas bahwa Diqyanius bukanlah tuhan. "Justru kita harus berpikir mengapa langit bisa tegak, bintang bercahaya, hujan turun. Pasti ada yang menciptakan. Diqyanius masih merasakan takut dan merasakan lapar. Apakah tuhan merasakan itu semua?" Kemudian Tamlikha mengajak teman-temannya untuk melepaskan diri dari kerajaan dan meninggalkan harta-harta serta jabatannya di istana untuk mempelajari tauhid dan mencari tuhan langit dan bumi.

Maka dikatakan, siapa yang menghapal 10 ayat awal dari surat Al Kahfi, maka dia akan terbebas dari godaan dajjal. Karena kisah mereka mengingatkan kita bahwa demi tauhid, mereka berani meninggalkan harta dan jabatannya.

Keenam menteri tersebut kemudian menjual kurma, dan mendapatkan hasil sebanyak 3 dirham. Lalu uang tersebut dibawa pergi hingga sampailah mereka bertemu seorang penggembala yang memiliki seekor anjing.

8. Siapa nama anjing tersebut?
Namanya adalah Qithmir.

Kemudian penggembala itu berkata, "Tuan-tuan, dari wajah kalian, aku yakin kalian bukan orang miskin, pasti dari bangsawan". "Betul, kami ini 6 penasihat Diqyanius. Dia mengaku dirinya tuhan dan kami tidak mengakuinya, itu sebabnya kami meninggalkan kerajaan. Kami tinggalkan semuanya. Tidak pernah kami berjalan seperti ini hingga kaki kami luka-luka.", kata Tamlikha

"Tenang, tuan-tuan. Aku mengetahui tempat persembunyian yang baik. Maka izinkanlah aku untuk ikut beserta kalian.", kata penggembala tersebut. (Inilah awal kisah 7 pemuda Ashabul Kahfi)

Maka penggembala tersebut bersama anjingnya ikut dengan 6 penasihat Diqyanius.

9. Ke mana mereka dibawa?
Ke bukit Naglus, yang di bawahnya ada gua bernama Kheram. Ketika mereka mau masuk ke gua tersebut, mereka sempat mandi di air terjun di mulut gua. Lalu mereka duduk di dalam sampai pagi.

Kemudian Tamlikha pergi mencari makan karena mereka lapar. Ketika Tamlikha keluar dari mulut gua, ia terkejut karena tidak menemukan lagi air terjun. Lalu ia melanjutkan perjalanan hingga gerbang kota dan ia merasa heran, "Mengapa kota ini terlihat berbeda? Apakah aku salah memasuki kota?". Akhirnya ia sampai kepada penjual roti dan membelinya seraya membayar uang dirham yang dibawa. Kemudian penjual roti tersebut menahan tangan Tamlikha seraya bertanya, "Apakah kau menemukan barang kuno?", Tamlikha menjawab, "Tidak. Ini uang dari hasilku menjual kurma kemarin." Tamlikha semakin heran ketika penjual roti tersebut mengatakan bahwa "Raja Abdurrahman hanya mengambil 5% dari barang kuno yang ditemukan." Lalu Tamlikha bertanya, "Bukankah raja di sini bernama Diqyanius?", Penjual roti berkata, "Engkau telah menyebutkan nama raja zalim yang telah mati ratusan tahun yang lalu." Tamlikha semakin terkejut dan penjual roti membawanya bertemu dengan Raja Abdurrahman.

Sesampainya di istana Raja Abdurrahman, Tamlikha semakin kaget karena rajanya memang bukan Raja Diqyanius. Penjual roti tersebut berkata kepada raja, "Raja, orang ini membeli roti kepadaku dengan menggunakan uang kuno. Itu sebabnya aku bawa dia ke sini." Tamlikha berkata, "Tapi ini uangku kemarin, bukan uang kuno." Raja berkata, "Sudahlah, jangan berbohong." Kemudian Tamlikha menyebutkan nama-nama orang ia kenal, dan Raja berkata lagi "Sepertinya pikiranmu sudah mulai terganggu. Nama-nama yang kamu sebutkan adalah mereka yang sudah mati ratusan tahun yang lalu." Tamlikha lalu menyebutkan tempat tinggalnya, kemudian raja mengizinkan Tamlikha pergi bersama tentara-tentara raja. Sampai di rumah yang dituju, Tamlikha memanggil penghuni rumah lalu keluarlah seorang yang tua renta dan berkata, "Ada apa kau kemari? Siapakah kau anak muda?". Tamlikha berkata, "Akulah Tamlikha, putra Filistin." Mendengar itu, orang tua tersebut langsung bersujud di hadapan Tamlikha dan berkata, "Ini datuk moyangku. Inilah yang diceritakan Isa Alaihissalam bahwa ada pemuda-pemuda yang mendiami gua akan bangkit. Mereka mendiami gua." (Di dalam kitab Injil ada kisah tentang Ashabul Kahfi atau yang lebih dikenal The Seven Sleepers). Kemudian seisi kota Efesus ramai.

Lalu Raja memerintahkan untuk membawa Tamlikha menggunakan kuda dan menghormatinya sampai ke gua tempat ia berdiam. Sampai di bawah bukit Naglus, Tamlikha berkata kepada utusan kerajaan, "Janganlah kalian naik ke atas, kalian tunggu saja di bawah. Karena nanti sahabat-sahabatku akan mengatakan bahwa Diqyanius yang mengejarku". Ketika sampai di dalam gua seraya membawa roti dari kerajaan, sahabat Tamlikha bertanya, "Apakah perjalananmu aman, Tamlikha?", Tamlikha menjawab, "Bukan saja aman, tapi aku bingung dan terkejut. Tahukah kalian sudah berapa lama kita di sini? Kita berdiam di sini sudah lebih dari 309 tahun". Mendengar hal itu, sahabat Tamlikha bertanya sambil terkejut, "Benarkah itu?". "Iya. Raja telah berganti, seorang Nabi telah diutus dan sudah berlalu. Mereka sekarang menunggu di bawah. Mari kita turun.", kata Tamlikha. Semua sahabat berkata, "Jangan Tamlikha. Kita sudah melihat kebesaran Allah, melindungi kita selama lebih dari 300 tahun, seolah-olah kita baru saja semalam. Kita sudah diselamatkan, kita bangun, dan akhirnya kita tahu tentang keajaiban Allah. Maka kita mohon kepada Allah untuk menutup pintu gua ini dari pandangan manusia, dan kita mohon untuk diambil oleh Allah. Karena jika kita turun, mereka akan mengkultuskan kita, mereka akan mendewakan kita. Kita jangan turun."

Akhirnya pintu gua ditutup dari pandangan manusia. Tidak ada riwayat yang jelas mengenai mereka diambil Allah atau di mana kuburannya. Mereka hanya meminta diambil oleh Allah.

Seminggu raja mencari, tidak ada yang bisa menemukan gua tersebut pada awalnya.

Setelah Ali menceritakan kepada semua Pendeta Yahudi tersebut, mereka mengakui bahwa apa yang diceritakan Ali adalah benar, dan apa yang disampaikan oleh Rasulullah terbukti benar, sehingga para pendeta tersebut mengucapkan syahadat dan masuk Islam.

No comments:

Post a Comment