Petuah Ulama Untuk Anak Muda
Ambillah Aqidahmu
Kitab karya Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu
Oleh: Ustadz Ahmad Bazher hafizhahullah
Rabu, 28 Juli 2021
via Clubhouse
Dengan apa kita boleh bertawassul kepada Allah?
Dalam Islam ada tawassul yang disyariatkan dan tidak
Tawassul secara etimologi diambil dari kata Al wasilah atau segala hal yang dapet menyampaikan atau mendekatkan kepada sesuatu
Tawassul secara syar'i adalah segala hal yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan amal yang disyariatkan.
Allah Ta'ala berfirman
QS. Al Maidah : 35
Ibnu Abbas ketika menafsirkan makna wasilah adalah Al Qurbah, yaitu peribadatan yang dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaatinya dan mengerjakan amalan yang diridhoi.
Tawassul ada 3 macam:
1. Tawassul yang disyariatkan
2. Tawassul yang bid'ah
3. Tawassul yang syirik
Tawassul yang disyariatkan jika dirinci dibagi menjadi 6:
1. Tawassul dengan Asmaul Husna
QS. Al A'raf : 180
Rasulullah ﷺ pernah mendengarkan doa
Allahumma inni as 'aluka lakal hamd
"Ya Allah aku mohon kepadaMu, sesungguhnya bagiMu segala pujian. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi kecuali Engkau. Tidak ada sekutu bagiMu. Pencipta langit dan bumi. Wahai Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Wahai Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri. Aku berlindung kepadaMu dari neraka jahanam.
Sungguh engkau telah meminta kepada Allah dengan nama yang agung.
2. Bertawassul dengan sifat-sifat Allah
Di antaranya dengan dzikir pagi dan petang
3. Bertawassul dengan amal shalih
4. Bertawassul dengan meminta doa orang shalih yang masih hidup
Imam Syafi'i mengatakan:
"Apabila engkau melihat orang bisa terbang atau berjalan di atas, jangan engkau menilainya sebagai orang shalih sebelum melihat amalannya sesuai dengan Alquran atau Sunnah"
5. Bertawassul dengan keimanan kepada Allah
QS. Ali Imran : 193
Kenikmatan terbesar yang Allah berikan kepada setiap hambaNya adalah Iman dan Islam
6. Bertawassul dengan ketauhidan kepada Allah
QS. Al Anbiya : 87-88 [Doa Dzunun (Nabi Yunus 'Alaihissalam)]
Kegelapan perut ikan, kegelapan dasar laut, dan kegelapan malam
Penyesalan itu taubat. Nabi Yunus menggabungkan 3 hal dalam doanya yaitu taubat, tauhid, dan
Tawassul selain dari 6 ini patut dipertanyakan
2. Tawassul bidah
1. Tawassul dengan kedudukan Rasulullah ﷺ
Umar bin Khattab bertawassul kepada Abbas bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah ﷺ yang masih hidup
2. Tawassul dengan cara menyebutkan nama atau kemuliaan orang shalih ketika berdoa.
Ini bukan hanya bid'ah tapi sudah masuk dalam kesyirikan
Contohnya: "Ya Allah, aku memohon kepadaMu dengan kemuliaan Syakkh.
3. Tawassul beribadah kepada Allah dengan berdoa di sisi kubur orang shalih
Kubur terbaik adalah kubur Rasulullah ﷺ, tapi kenapa Umar bin Khattab bertawassul
3. Tawassul yang syirik
1. Menjadikan orang yang sudah meninggal sebagai perantara untuk beribadah kepada Allah
Syaikh Muhammad At Tamimi berkata:
"Aku sangat heran kepada orang yang meminta kepada Sayyid Al Badawi"
"Kami tidak menyembah berhala, kecuali kami hanya mendekatkan diri kepada Allah melalui berhala itu"
Apa beda dengan mayit? Sama seperti berhala yang mati
Apakah membutuhkan perantara manusia?
Doa tidak membutuhkan perantara seseorang. Allah telah mengatakan di dalam Alquran:
QS. Al Baqarah : 186
Ayat ini termasuk ayatus su'al (ayat pertanyaan)
Setiap ayatus su'al pasti selalu ada kata "Qul (katakanlah)", kecuali ayat ini
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan:
"Ini isyarat dari Allah untuk meniadakan perantara antara Allah dengan hambaNya dalam berdoa dan beribadah. Mintalah langsung kepada Allah"
Ketika hamba sering meminta kepada Allah, maka Allah semakin cinta
"Barangsiapa tidak meminta Allah, maka Allah akan murka"
1. Syirik
2. Seakan-akan tidak butuh Allah
Ketika seseorang meminta kepada orang lain, tanpa disadari tawakkalnya bergeser dari Allah. Mintalah kepada Allah meski dalam hal seremeh apapun.
Rasulullah ﷺ bersabda
"Sesungguhnya kalian berdoa kepada Allah yang Maha Mendengar dan Maha Dekat."
Boleh meminta kepada orang yang masih hidup
QS. Muhammad : 19
Seorang yang buta datang kepada Rasulullah ﷺ, dan beliau bersabda: "Berdoalah kepada Allah"
Tidak ada dalam hadits shahih yang mengatakan boleh bertawassul di makam Rasulullah ﷺ
Bentuk perantara Rasulullah ﷺ adalah penyampaian. Beliau hanya bisa menjelaskan, dan hidayah ada di yang Allah.
"Wahai Rasulullah ﷺ, sampaikanlah apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu"
SYAFA'AT
Dari siapa kita memimta SYAFA'AT Rasulullah ﷺ?
Kita memintanya dari Allah
QS. Az Zumar : 44
Syafa'at dari kata asy-syafa'u
Istilah adalah penengah atau perantara bagi yang lain dengan mendatangkan satu manfaat atau menolak satu mudharat.
Syafa'at secara umum 2
1. Syafa'at Tsabitah shahihah (yang tetap dan benar)
Seorang sahabat, Abu Hurairah bertanya kepada
"Wahai Rasulullah ﷺ, siapa orang yang paling bahagia dengan mendapatkan syafa'atmu di hari kiamat? Aku melihat engkau orang yang haus. Dia adalah orang yang mengatakan laa ilaha illallah dengan hatinya (mentauhidkan Allah)
Para ulama mengatakan, ada 3 syarat Syafa'at Tsabitah Shahihah
1. Keridhaan Allah terhadap yang memberi syafa'at
2. Keridhaan Allah kepada yang diberi syafa'at
3. Izin Allah bagi orang yang memberikan syafa'at (Dalil: Ayat Kursi)
QS. Al Anbiya : 28
QS. Thaha : 129
2. Syafa'at bathilah
Syafa'at yang tidak akan bisa memberi manfaat. Inilah anggapan dari orang-orang musyrik
QS. Al Muddatsir : 78
Allah tidak mungkin dan tidak akan ridho dengan kesyirikan
Syafaaturrasul (khusus)
1. Syafa'atul Qubro, semua Nabi tidak bisa memberikan, diberikan ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang Mahsyar
Angkat kepala wahai Muhammad, mintalah maka akan Aku kabulkan
2. Syafa'at para penghuni surga untuk masuk ke dalam surga
3. Syafa'at Rasulullah ﷺ untuk masuk surga dari umatnya tanpa hisab dan azab
"Ada 70.000 orang dari umatku yang masuk surga tanpa hisab. Setiap 1000 dari orang membawa 70.000 orang"
"Setiap dari 1 orang membawa 70.000 orang" (diperselisihkan shahihnya)
4. Syafa'at Rasulullah ﷺ kepada Abu Thalib
Abu Thalib mendapatkan siksa paling ringan di neraka
5. Syafa'at Rasulullah ﷺ untuk pelaku dosa besar di antara umatnya, dengan izin Allah
QS. Al Kahfi : 110
Rasulullah ﷺ bersabda
"Janganlah kalian berlebihan memujiku seperti Nashrani berlebihan memuji Isa bin Maryam"
No comments:
Post a Comment