Wednesday, 18 August 2021

Kajian Rabu: Ada Apa Dengan Asyuro?

Kajian Rabu
The Rabbanians
Tema: Ada Apa Dengan Asyuro?
Oleh: Ustadz Muflih Safitra & Ustadz Muhammad Halid Syar'ie.
Rabu, 18 Agustus 2021

Asyuro berarti 10, maksudnya adalah tanggal 10 di bulan Muharram.
Hari Asyura sebelum hadirnya Rasulullah ﷺ sebenarnya sudah cukup dikenal oleh para ahli kitab dan kaum Quraisy.
Asyura sebenarnya adalah hari raya Yahudi
Abu Musa
"Asyuro adalah hari yang diagungkan oleh Yahudi". Rasulullah ﷺ bersabda: "Maka berpuasalah kalian"

Dalam hadits lain dari Ibnu Abbas
Yahudi berpuasa di hari Asyura. Di hari ini Allah menyelamatkan Nabi Musa dari kejaran Fir'aun. Sebagai bentuk syukur, maka Nabi Musa berpuasa di hari Asyuro.

Lalu Rasulullah ﷺ memerintahkan kami untuk berpuasa.

Imam Asy-Syaukani berkata:
"Kaum Nashoro ikut merayakan hari Asyuro, karena pada hari itu pula nabi Isa berpuasa"

Menariknya, orang Quraisy pun ikut puasa di hari Asyura

Aisyah radhiyallahu'anha
"Asyuro adalah hari di mana orang Quraisy berpuasa dan Rasulullah ﷺ juga berpuasa ketika beliau tiba di Madinah dan memerintahkan umatnya untuk berpuasa"

Ibnu Hajar menuliskan dan dinukil Ikrimah
"Dulu, Quraisy memiliki dosa yang besar hingga menyesakkan dada mereka dan sebagai bentuk taubat maka mereka melakukan puasa Asyura"

Amalan yang ditekankan di hari Asyuro adalah berpuasa.

Rasulullah ﷺ pernah ditanya
"Shalat apa yang paling afdhol setelah shalat maktubah", Rasulullah ﷺ bersabda: "Shalat Qiyamul Lail". "Puasa apa yang lebih afdhol setelah puasa Ramadhan?", "Puasa di bulan Muharram"

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Puasa hari Asyura dapat menghapus puasa selama setahun"

Nabi ﷺ pernah mengutus seseorang ke kaum Anshor dan memerintahkan utusannya untuk berkata:
"Siapa yang sudah makan di pagi hari, maka lanjutkan dengan puasa. Siapa yang belum makan sejak pagi, maka berpuasalah"

Urgensi menyelisihi ahli kitab
Rasulullah ﷺ memerintahkan sahabat untuk berpuasa di hari Asyura. Para sahabat kemudian berkata bahwa hari Asyuro adalah hari yang diagungkan oleh kaum Yahudi dan Nashoro.

Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:
"Insyaa Allah kita akan melaksanakan puasa di hari kesembilannya"

Namun belum sampai waktunya, Rasulullah ﷺ telah wafat.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan
"Agama ini akan dimenangkan oleh Allah selama kaum muslimin tidak menunda buka puasa. Karena Yahudi dan Nashrani gemar menunda buka puasa"

Jika menyelisihi Yahudi dan Nashrani adalah sebab kemenangan agama ini, Allah juga mengutus para Rasul agar agama ini menang, maka kita mendapati bahwa menyelisihi ahli kitab merupakan keutamaan.

Kiblat pindah dari Aqso ke Mekkah karena Nabi ﷺ tidak ingin kiblat kaum muslimin sama dengan kiblat Yahudi.

Wanita haid dari kaum Yahudi, mereka masukkan ke dalam kamar dan dikunci, karena mereka menganggap najis dari wanita haid adalah seluruh tubuh.

Islam datang dan menyelisihi syariat Yahudi.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menukil kalimat dari seorang Yahudi:
"Tidaklah sebuah perkara kecuali Islam menyelisihi kami di dalam setiap amalannya"
----
Ustadz Muflih Safitra

Tahun 60 Hijriyah, Muawiyyah wafat. 4 tahun sebelumnya dia membaiat anaknya Yazid untuk meneruskan ketika Muawiyah wafat. Lalu Yazid dibaiat pada 34 tahun oleh mayoritas kaum muslimin.

Yazid menulis surat kepada Gubernur Madinah.
Abdullah bin Umar, Abdullah bin Zubair, dan Husain bin Ali.

Abdullah bin Umar berbaiat.
Abdullah bin Zubair minta tangguh 1 malam, dan akhirnya ke Mekkah karena tidak mau baiat
Husain datang ke Gubernur, dan membaiat di depan umum. Akhirnya Husain juga pergi ke Mekkah.

Husain menolak, akhirnya penduduk Irak mendengar dan mereka tidak mau berbaiat. Karena Irak hanya mau berbaiat kepada keturunan Ali. Akhirnya mereka mengirimkan sekitar 500 surat kepada Husain. Maka Husain mengutus sepupu Muslim bin Aqil ke Kuffah dan mengecek apakah benar Husain diinginkan sebagai Khalifah. Bertemu Hani bin Urwah.

Gubernur Nu'man bin Basyir lalu menerima Husain sebagai Khalifah. Lalu Nu'man pura-pura tidak mendengar. Namun berita ini sampai ke telinga orang-orang di sekitar kantor Gubernur.

Yazid tidak ada di Irak, melainkan di Syam. Nu'man dilengserkan dan diganti dengan Ubaidullah (Gub Basrah) dan mengurus Basrah dan Kuffah. Lalu Ubaidullah menuju ke Kuffah malam hari dan menutup wajahnya. Lalu Ubaidullah dikira Husain oleh orang-orang Kuffah dan rakyat Kuffah bersiap membaiat Husain.

Lalu ada pemberontakan oleh Husain dengan orang-orang Kuffah. Maka Ubaidullah mengutus Aqil dan menyamar sebagai lelaki yang datang dari Hyims dan membawa 7000 dinar ke tempat orang-orang yang mau membaiat Husain. Lalu mereka mengatakan lokasi itu di rumah Hani. Lalu ditemukanlah otak pemberontakan yaitu Muslim. Aqil setiap hari keluar masuk rumah Hani membawa informasi penting menuju istana Ubaidullah.

Muslim meyakini orang-orang akan baiat dan mendatangi Husain. 8 Dzulhijjah Husain berangkat bersama 70 berkuda dan 18 orang termasuk wanita. Seorang Tabi'in mencegah Husain, yaitu Muhammad Ibnul Hanafiyah untuk jangan pergi. Abdullah bin Abbas "Kalau bukan karena khawatir engkau terbunuh seperti Ali, aku akan menjambakmu"

Abu Hasan Al Qudri berkata
"Husain saya nasihatimu, telah sampai berita kepadaku bahwa Ali mengatakan tentang orang-orang Kuffah "aku telah membuat mereka bosan. Orang-orang Kuffah tidak pernah menepati janji. Jika ada perang mereka akan lari"

Namun Husain tetap pergi karena merasa yakin ia akan dibaiat. Dia bertemu Farazdaq dan 
"Hati mereka bersama engkau, tetap pedang mereka bersama Bani Umayyah"

Setelah 3 hari, Abdullah bin Umar menyusul Husain dan bertemu lalu mengatakan
"Wahai Husain, aku menyampaikan hadits kepadamu "Ketahuilah bahwa Jibril mendatangi Nabi dan memberikan pilihan antara dunia dan akhirat. Allah tidak memberikan kekuasaan kepada keturjan Nabi kecuali ada sebab." Husain menolak dan Ibnu Umar memeluknya lalu berkata "engkau pasti terbunuh"

9 Dzulhijjah di Irak, Hani ditangkap dan Ubaidullah menginterogasi bertanya tentang Muslim. Lalu Aqil dikeluarkan dan dihadapkan kepada Hani. Lalu Hani dipukuli dan dipenjara. Muslim mendengarnya dan membawa 4000 ribu orang mengepung kantor Gubernur.

Ubaidullah lalu merayu kaum mereka dengan uang lalu meminta mereka pulang. Jika ada yang masih bertahan (sekitar 30 orang), maka kaum Syam akan didatangkan untuk melawan pasukan Muslim.

Hingga tersisa Muslim sendiri dan ia kabur menuju ke rumah seorang wanita dan meminta minum. Wanita tersebut punya anak lelaki, dan anaknya melapor ke Ubaidullah, lalu Muslim diseret ke kantor Gubernur.

Muslim berkata "Hati saya untuk Husain"
Ubaidullah berkata, "kamu harus dihukum mati"
"Baiklah, namun saya punya 1 wasiat. Lalu ia melihat Umar bin Sa'ad bin Abi Waqosh dan berpesan untuk menyusul Husain dan katakanlah padanya "Pulanglah kepada keluargamu dan tinggalkan rakyat Kuffah. Mereka telah membohongimu dan membohongi aku"

Lalu utusannya mengatakan pada Husain bahwa Muslim telah wafat dieksekusi. Mendengar berita ini, Husain pulang dengan rombongan. Di antara rombongan ada Muslim dan dia tidak mau pulang. Lalu mereka melanjutkan perjalanan.

Ubaidullah utus 1000 pasukan dipimpin oleh Al Hur bin Yazid at Tamimi. Al Hur bertemu di Qadisiyah, dan memerintahkan Husain untuk pulang ke Mekkah. Tetapi Husain berkeras untuk ke Kuffah. Husain tiba di Karbala, dan bertanya "tempat apa ini?" Tempat ini adalah tempat bala bencana.

Umar bin Sa'ad bertemu dengan Husain dengan bertanya "Engkau mau ke mana?" Husain berkata "aku ingin ke Kuffah". Umar setuju tapi harus menghadap Ubaidullah terlebih dahulu.
Husain memiliki 3 pilihan.

Ada lelaki penghasut Syimr bin Dzul Jawa dan berkata "Ubaidullah, engkau adalah Gubernur. Maka engkau yang harus memutuskan"
Lalu Ubaidullah menganulir 3 alternatif dan meminta Husain agar kembali atau mati.

Husain berkata
"Lihatlah diri kalian. Apakah pantas kalian memerangi diriku. Aku adalah cucu Nabi"

Rasulullah ﷺ bersabda
"Hasan dan Husain adalah pemimpin para pemuda di surga."

Mendengar kalimat Husain, lalu Hur dan 30 pasukan menjadi pembela Husain.

Pasukan Ubaidullah yang dipimpin Syimr mendatangi Husain. 20 pasukan termasuk Abbas bin Ali bin Abi Thalib datang ke pasukan Syimr. Peperangan ditunda.

Jumat di pagi hari pecah peperangan dan 4970 melawan 100 dan tinggal Husain sendiri. Akhirnya datang Syimr dan berkata "Celakalah ibu kalian. Ayo tebas" Hingga akhirnya Husain terbunuh dengan kepala dipenggal dan dibawa ke istana Ubaidullah di Kuffah, lalu kepala itu ditusuk-tusuk.

Anas bin Malik pernah melihat bahwa kepala yang ditusuk-tusuk dan berkata "Angkat tombakmu!"

Yazid mendengar berita ini dan melaknat Ubaidullah.

Karena itu adalah bagian dari siksaan terhadap Husain. Mereka yang sebenarnya mengkhianati Husain dan merasa menyesal. Itulah mengapa kaum Syiah menjadikan itu sebagai ritual hingga saat ini.

Al Mukhtar membuat pasukan taubat dan membunuh Ubaidullah.

Inilah awal dari kaum Syiah mengagungkan hari Asyura. 30 hari sejak 8 Dzulhijjah.

Bagaimana sikap terhadap Yazid
Kenapa Muawiyyah menunjuk anaknya sebagai Khalifah? Karena dia tidak ingin peristiwa para sahabat terulang di mana Umar, Utsman, dan Ali terbunuh.

Jangan mencela para sahabat termasuk Muawiyyah.
Kita tidak boleh mengatakan bahwa Husain ingin merebut kekuasaan.
Husain tidak memberontak, karena jika begitu maka dia akan membawa pasukan.
Kenapa lanjut ke Karbala? Karena Husain memenuhi permintaan.

Syiah mengatakan bahwa mereka ingin merasakan betapa Husain menderita.
Alasan mereka tidak bisa diterima karena Nabi ﷺ telah melarangnya.
Rasulullah ﷺ bersabda
"Bukan golongan kami menampar-nampar pipi, merobek baju, dan menyeru dengan seruan jahiliyah"

Lebih utama Hasan daripada Husain karena ia wafat diracun dan kematiannya tidak diratapi.
Lebih utama Ali bin Abi Thalib daripada Husain. Tapi kenapa kaum Syiah lebih mengagungkan Husain daripada Ali? Karena Husain menikah dengan putri Persia.

Agama asli Syiah berasal dari Persia, bercampur dengan Yahudi dan Majusi.
---
Ustadz Muhammad
Ada fenomena dari umat Islam tapi masih melakukan ritual kejawen di bulan Muharram.
Ada kesyirikan di bulan Suro seperti mencuci keris, ada ritual kebo bule hingga kotorannya diambil, dan sebagainya.

Salah satu yang identik adalah mereka tidak melakukan pernikahan karena mereka meyakini Muharram adalah bulan sial.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Thiyarah adalah kesyirikan. Thiyarah adalah kesyirikan."

Buku tentang Husain:
Hikbah minat-tharikh karya Utsman Al Khomis (dengan Judul: Inilah Faktanya)

No comments:

Post a Comment