Awal Penciptaan Makhluk Sebelum Manusia
Oleh: Ustadz Abdullah Taslim, Lc. MA hafizhahullah
Kitab Tafsir Ibnu Katsir
Ahad, 26 September 2021
Masjid Nurul Iman, Blok M Square
Pembahasan masalah iman bukan hanya sekadar syarat diterima amalan, tapi iman adalah benteng dari fitnah yang bisa merusak agama, karena semakin banyak keburukan di akhir zaman.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Hendaklah kalian segera melakukan amal kebaikan sebelum muncul fitnah yang seperti malamnya dunia."
"Ada orang yang pagi masih beriman, namun sore menjadi kafir"
1. Berdoa kepada Allah
2. Menguatkan iman, bukan sekadar didengarkan, tapi masukkan ke dalam hati dengan cara mengulangi ilmu yang dipelajari.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Apakah ada salah seorang di antara seorang sahabat yang murtad setelah masuk Islam?" Abu Sufyan berkata, "tidak ada seorang pun yang murtad disebabkan iman telah masuk ke dalam hati para sahabat" (HR. Bukhari)
Tidak ada satupun yang pantas disembah kecuali Allah.
"Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi dan pada pergantian siang dan malam terdapat tanda kekuasaan Allah bagi orang yang berakal"
QS. Ali Imron (akhir surat)
Andai kita merenungkan makhluk ciptaan Allah dengan benar, maka akan ada banyak faedah.
Allah Ta'ala berfirman:
"Di antara tanda kekuasaan Allah adalah pergantian siang dan malam, penciptaan matahari dan bulan, maka janganlah kamu bersujud kepada keduanya, tapi bersujudlah kepada Allah"
Dalam perkara ghaib, kita tidak boleh hanya bersandar pada perkiraan semata atau akal kecuali dengan dalil.
Kitab Al Bidayah wal Nihayah karya Ibnu Katsir
Di antara keistimewaan kitab ini adalah ketelitian dan ada kritik terhadap riwayat, karena pembahasan seperti ini banyak tercampur dengan kisah ahli kitab yang bertentangan dengan syariat.
"Allah adalah pencipta segala sesuatu dan
QS. Az Zumar : 62
Segala yang selain Allah adalah makhluk yang diatur oleh Allah, yang mendapatkan nikmat dari Allah. Semua makhluk ini diciptakan oleh Allah setelah sebelumnya tidak ada.
Untuk meyakini 2 sifat Allah yaitu Al Awal dan Al Akhir.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ya Allah, Engkau Maha Awal maka tidak ada satupun makhluk sebelumMu, dan Engkau Maha Akhir maka tidak ada satu makhluk pun setelahMu"
Ibnu Katsir berkata:
"Para ulama sepakat bahwasanya Allah menciptakan langit dan bumi (tidak ada seorang muslim yang meragukannya) selama 6 hari (1 hari selama 1000 tahun waktu di dunia).
Ada pendapat dari ahlul Kalam (orang yang mengedepankan akalnya)
"Sebelum penciptaan langit dan bumi tidak ada makhluk"
Ini adalah pendapat yang lemah.
QS. Hud : 7
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah telah ada dan tidak ada sesuatu pun sebelumnya, dan bahwasanya 'arsy Allah berada di atas air, dan Allah telah mengatur segala sesuatu, kemudian Allah menciptakan langit dan bumi"
Terlihat jelas sekali bahwasanya langit dan bumi setelah itu.
Perbedaan pendapat tentang makhluk yang pertama kali diciptakan Allah
1. Al Qalam (Pena penulisan takdir) (pendapat yang dipilih di antaranya Imam Ath-Thabari dan Ibnul Jauzy)
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Yang pertama kali Allah ciptakan adalah pena, kemudian Allah berfirman "tulislah", lalu pena berkata, "apa yang harus ditulis?", Allah berfirman "tulislah segala takdir hingga hari kiamat"
Ibnu Katsir berkata:
"Hadits ini pengertiannya adalah bahwa pena makhluk yang pertama kali diciptakan di alam ini."
2. Al 'Arsy (Pendapat jumhur ulama di antaranya adalah )
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Allah menuliskan ketentuan takdir semua makhluk sebelum Dia menciptakan langit dan bumi"
Ibnu Katsir menjelaskan
"Hadits ini dengan jelas menunjukkan bahwa penulisan takdir diciptakan setelah penciptaan Arsy"
Rasulullah ﷺ didatangi oleh orang Yaman:
"Wahai Rasulullah, kami datang kepadamu untuk belajar agama dan menanyakan kepadamu tentang bagaimana pertama kali keadaan ini?" Rasulullah ﷺ bersabda, "Allah telah ada dan tidak satu makhluk pun setelahNya"
Ketika kita menjelaskan 'Arsy, maka ini berkaitan tentang kursi yang disebutkan dalam Ayat Kursi.
1. 'Arsy disebutkan dalam banyak ayat Alquran
QS Mu'minuun : 15
QS. Mu'minuun : 119
QS. At Taubah : 129
Pembahasan ini juga banyak disebutkan dalam beberapa hadits, termasuk hadits lemah.
Di antara syarat ilmu yang bermanfaat, kita harus memahami dan mengetahui kebenaran dalilnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Jika kalian meminta kepada Allah tentang surga, maka mintalah Surga Firdaus, karena surga Firdaus adalah surga tertinggi dan di atasnya ada 'Arsy Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sungguh telah bergetar Arsy Allah ketika Sa'ad bin Mu'adz meninggal dunia"
Arsy secara bahasa Arab adalah singgasana bagi raja yang memiliki kaki di mana Arsy dipikul oleh 8 malaikat, salah satunya adalah malaikat Israfil.
QS. An- Naml : 23
Arsy juga semacam kubah bagi alam semesta dan paling tinggi juga paling indah.
Kita harus memahami keterangan penjelasan ketika membahas Arsy.
Ucapan sebagian dari ahlul kalam mengatakan bahwa Arsy adalah semacam galaksi yang melingkar dari semua sisi yang meliputi alam semesta. Mereka menyebutnya sebagai galaksi yang ke-9.
Pernyataan mereka dibantah oleh Ibnu Katsir yang berkata bahwasanya INI TIDAK BENAR. Arsy memiliki kaki dan dipikul para malaikat, sedangkan galaksi tidak.
Arsy dalam bahasa Arab juga tidak sesuai dengan makna galaksi.
Pembahasan tentang Al Kursi
Kursi, ada beberapa riwayat lemah yang dinisbatkan kepada para sahabat seperti Hasan Al Basri
Arsy berbeda dengan kursi.
Riwayat lain yang mengatakan "kursi Allah berarti adalah ilmuNya", ini riwayat lemah.
Riwayat yang shahih dari Ibnu Abbas
"Kursi itu adalah tempat kedua telapak kaki, dan Arsy tidak ada yang bisa mengetahui kecuali Allah"
Sebagian ulama Salaf berkata bahwa kursi ada di bawah Arsy.
Perbandingan tentang langit dan bumi dengan arsy dan kursi
Dari Abu Dzar
Rasulullah ﷺ bersabda
"Tidaklah langit yang tujuh serta bumi yang 7 lapis, dibandingkan dengan Kursi kecuali seperti sebuah halaqah (cincin) yang dilempar ke Padang pasir yang luas. Sesungguhnya perbandingan Arsy dengan Kursi adalah seperti cincin yang juga dilempar ke padang pasir yang luas.
Ada syubhat, sebagian dari orang yang menisbatkan kepada ahli ilmu mengatakan bahwa Arsy adalah galaksi ke-8.
Kita mengimani dan meyakini sesuai dengan apa yang tersebut dalam Alquran dan hadits-hadits yang shahih.
No comments:
Post a Comment