Sunday, 26 September 2021

Kajian Ahad: Kitab Tauhid

Kajian Ahad
Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad At Tamimi
Oleh: Ustadz Arman Amri, Lc hafizhahullah
Ahad, 26 September 2021
Masjid Nurul Iman, Blok M Square

Lanjutan Bab 5
Berkaitan kepada Dakwah Tauhid

Dari Sahl bin Sa'ad bahwa Rasulullah ﷺ semasa perang Khaibar bersabda:

Banyak pelajaran yang bisa diambil dari hadits ini, di antaranya adalah
1. Bahwa sahabat mencintai Allah dan RasulNya
2. Bahwa sahabat dicintai Allah dan RasulNya
3. Akan mendapatkan kemenangan melalui kepemimpinannya.

Umar bin Khattab berkata tentang panji perang
"Demi Allah, saya tidak menginginkan jabatan apapun di dunia kecuali pada saat itu saja (perang Khaibar)."

Para sahabat tidak pernah meminta jabatan atau kedudukan dunia, kecuali pada keutamaan memegang panji perang saat itu.

Masing-masing sahabat berharap diberikan panji perang tersebut, tapi Nabi ﷺ justru bertanya kepada sahabat "Di mana Ali bin Abi Thalib"

Ini berkaitan dengan masalah takdir. Jika Allah telah mentakdirkan sesuatu pada seseorang, maka pasti terjadi. Memahami takdir harus berdasarkan Alquran dan Sunnah sesuai dengan pemahaman para Sahabat.

Seluruh fisik Rasulullah ﷺ adalah barokah. Ini kekhususan dari Nabi Muhammad ﷺ dan tidak dimiliki oleh para sahabat apalagi manusia akhir zaman seperti kita.

Semasa Nabi ﷺ masih hidup, para sahabat bertabbaruk untuk mendapatkan kebaikan.

Lalu Nabi ﷺ meludahi mata Ali bin Abi Thalib yang sakit dan mendoakannya, hingga atas izin Allah, Ali sembuh.

Kemudian Nabi ﷺ memerintahkan Ali untuk mendakwahkan tauhid, mengajak orang-orang kafir untuk masuk Islam.

Perang Khaibar, pada dasarnya bukanlah perang, melainkan Nabi ﷺ memprioritaskan dakwah tauhid kepada musuh agar masuk Islam.

Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan tauhid, tunduk dan patuh kepada Allah dengan mengerjakan perintah agama, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.

Untuk mempertegasnya, maka disampaikan hak Allah di antaranya adalah beribadah kepadaNya, mentauhidkanNya, dan tidak menyekutukannya (berbuat syirik).

Dakwah tauhid adalah dakwah yang sangat diprioritaskan oleh Nabi ﷺ. Dakwah tauhid pula yang pertama kali dibawa Nabi ﷺ kepada kaum kafir saat itu.

Nabi ﷺ dibawa kepada saudara istrinya, Khadijah bernama Waroqo' bin Naufal yang beragama Nasrani. Kemudian Khadijah meminta Waroqo' untuk mendengarkan dakwah Nabi ﷺ. Lalu Waroqo' berkata kepada Nabi ﷺ "Sesungguhnya tidaklah seseorang sepertimu yang mendakwahkan tauhid melainkan dia akan diusir"

Waroqo' bin Naufal ketika itu bukanlah seorang sahabat Nabi, karena beliau baru menjumpai Nabi ﷺ dan Nabi belum diangkat Allah menjadi rasul.

Nabi ﷺ diangkat menjadi seorang rasul ketika turun wahyu dari surat Al Muddatsir.

Setelah Nabi ﷺ mengumpulkan orang-orang Makkah dan didakwahkan oleh Nabi ﷺ untuk mengucapkan syahadat, namun ditolak, termasuk oleh pamannya Abu Lahab yang kemudian menghina dakwah Rasulullah ﷺ. Peristiwa ini pula turunlah surat Al Lahab.

Sebagian orang menganggap remeh dakwah tauhid sehingga mereka masuk ke dalam kesyirikan tanpa disadari. Justru dakwah tauhid harus semakin dipelajari dan dipahami di akhir zaman seperti saat ini.

Para sahabat yang muallaf ketika melewati sebuah pohon dan mengatakan "Ya Rasul, jadikanlah pohon ini sebagai pohon keramat", maka Nabi terkejut dan bersabda "Allah Maha Besar. Sungguh yang demikian itu adalah perbuatan orang-orang jahiliyah. Perkataanmu ini sama seperti kaum Nabi Musa."

Dakwah tauhid ini selalu diprioritaskan oleh Rasulullah ﷺ hingga 5 hari sebelum beliau wafat dan bersabda:
"Ketahuilah oleh kalian, bahwa orang-orang sebelum kalian, mereka telah menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah, maka janganlah kalian menjadikan kuburan sebagai masjid"

Semoga Allah melaknat orang Yahudi dan Nasrani yang menjadikan kuburan sebagai tempat ibadah.

Banyak di antara umat ini yang melakukan hal sama. Mereka menjadikan kuburan para wali, orang shalih, bahkan minta-minta pada kuburan.

Penyebab utama seseorang terjatuh dalam kesyirikan adalah karena hati lemah sehingga timbul ghuluw (berlebihan) terhadap orang shalih, tidak memahami tauhid, jauh dari aqidah yang benar.

Banyak orang tertipu, mereka melakukan ziarah kubur namun mereka berbuat syirik tanpa sadar.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Janganlah kalian mendatangi selain 3 masjid"

Kuburan yang utama untuk diziarahi seharusnya adalah kuburan orang yang kita kenal.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Dahulu saya pernah melarang kalian untuk ziarah kubur"

Rasulullah ﷺ bersabda
"Seluruh para nabi itu bersaudara. Walau ibu-ibu mereka berbeda, tetapi ajaran mereka sama. Mentauhidkan Allah"

No comments:

Post a Comment