Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad at Tamimi
Oleh: Ustadz Arman Amri, Lc hafizhahullah
Bab 5: Dakwah kepada Kalimat Tauhid (Syahadat) Laa Ilaaha Illallah
Ahad, 5 September 2021
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba sampai ia mendakwahkan tauhid kepada orang lain.
Tauhid bukan untuk diri sendiri, tetapi juga untuk keluarga, kemudian orang lain. Wajib untuk kita mengajak keluarga untuk bertauhid dan mengamalkannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidaklah sempurna iman seorang di antara kalian, hingga ia mencintai kebaikan pada saudaranya sebagaimana kebaikan itu ada pada dirinya"
Fokuskan berdakwah kepada keluarga lebih dulu, karena mereka yang paling dekat dengan kita.
QS. At-Tahrim : 6
QS. Yusuf: 108
Ayat ini merupakan bantahan kepada siapa saja yang mendakwahkan kepada dirinya sendiri, bukan kepada Allah; atau mengajak orang lain kepada golongannya.
Rasulullah ﷺ diperintahkan mendakwahkan agama ini kepada manusia untuk mengajak kepada tauhid, kepada Allah saja.
Sebelum berbicara dan berbuat, maka harus berilmu lebih dulu.
Imam Bukhari memiliki kitab yang memiliki Bab Ilmu terlebih dahulu sebelum berbicara dan beramal.
Islam harus mendahulukan memiliki ilmu dulu sebelum berdakwah. Banyak da'i instan yang hari ini belajar, esok mengajar, dan lusa sudah berfatwa. Banyak orang bodoh dan tidak berilmu tetapi berani bicara masalah agama (Ruwaibidhoh).
Seseorang tidak boleh sembarangan mendakwahkan agama Allah tanpa dasar ilmu.
Nabi ﷺ dan para sahabat adalah orang-orang berilmu dan mendakwahkan agama Allah.
QS. Muhammad : 19
Rasulullah ﷺ menegaskan bahwa beliau dengan para sahabatnya adalah hamba yang bertauhid dan jauh dari kesyirikan.
Jangan terkecoh ketika ada yang berkata "teknologi sudah maju, kenapa masih membicarakan tauhid?" Faktanya, hingga saat ini semakin banyak yang berbuat syirik bahkan dilakukan oleh tokoh agama.
Beberapa kesyirikan yang masih dilakukan masyarakat adalah banyak dilakukan wisata religi ke kuburan, pergi ke dukun, meramal dengan kartu, percaya jimat-jimat, dan sebagainya.
Ibnu Abbas menuturkan bahwa Rasulullah ﷺ tatkala mengutus Mu'adz bin Jabal ke Yaman, bersabdalah beliau kepadanya:
(HR. Bukhari dan Muslim)
Para Nabi dan Rasul berada di shaf paling depan dalam mendakwahkan tauhid. Kemudian diikuti oleh para sahabat.
1. Nabi ﷺ sudah memberi arahan terlebih dahulu kepada Mu'adz untuk mempersiapkan diri, karena yang akan dihadapi adalah ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) yang telah memiliki ilmu, namun mereka memiliki syubhat di kepalanya.
2. Nabi ﷺ memberikan arahan bahwa yang harus disampaikan pertama kali adalah tauhid. Ini berlaku kepada kita semua. Karena tauhid adalah pondasi bagi kehidupan seorang Muslim. Skala prioritas dalam dakwah adalah tauhid. Seluruh dakwah dalam agama Islam adalah penting, tapi yang paling penting adalah tauhid.
Malaikat di alam kubur akan bertanya tentang masalah tauhid (siapa tuhanmu?, siapa nabimu?, apa agamamu?)
QS. An Nahl : 36
Ketika Nabi ﷺ berada di Mekkah, banyak sahabat yang berdagang dan Nabi ﷺ tidak mengajarkan fiqih atau ekonomi dagang, tetapi yang pertama didakwahkan Nabi ﷺ kepada mereka adalah tentang Tauhid.
3. Shalat adalah kewajiban kedua dan semulia amal shalih setelah bersyahadat (bertauhid). Shalat adalah hubungan seorang hamba dengan Allah.
Mengajarkan shalat pertama kali dimulai dari gerakannya, lalu diajarkan bacaan-bacaannya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Perintahkanlah anak-anak kalian untuk shalat ketika berusia 7 tahun, dan pukullah mereka ketika berusia 10 tahun jika tidak mau shalat (pukulan yang tidak menyakiti, namun hanya sebagai penegasan), dan pisahkan tempat tidur mereka."
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah di akhirat adalah shalatnya"
Shalat harus mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ dari takbir hingga salam. Wudhu juga harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ.
Jika ada orang baligh tidak mau shalat, salah satu faktornya adalah sejak kecil tidak diperintahkan untuk shalat oleh orang tuanya.
4. Selain wajib shalat, maka setelah itu orang-orang yang memiliki harta diwajibkan untuk berzakat. Nabi ﷺ memerintahkan untuk berhati hati mengambil harta yang disukai oleh pemiliknya, karena itu adalah zalim.
5. Nabi ﷺ memerintahkan agar tidak mendzalimi orang lain, baik muslim atau kafir; karena doa orang yang terdzalimi tidak memiliki penghalang antara dia dengan Allah.
3 doa yang cepat dikabulkan dan tidak ada keraguan:
1. Doa orang terdzalimi;
2. Doa orang tua kepada anaknya;
3. Doa orang musafir.
Mengapa doa musafir cepat dikabulkan Allah?
Saat seorang safar, dia jauh dari rumah dan jauh dari orang-orang yang dikenal selama hidupnya, maka hati dan akal juga lisannya akan fokus untuk berdoa kepada Allah.
Ada 2 peringatan
1. Hati-hati mengambil harta yang sangat disukai pemiliknya
2. Hati-hati terhadap doa orang yang terdzalimi
Nabi ﷺ bertanya kepada sahabat
"Wahai sahabat, tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?"
Para sahabat menjawab, "Orang bangkrut adalah mereka yang tidak memiliki harta"
Rasulullah ﷺ menjawab "orang yang bamgkrut di akhirat dari umatku yaitu orang yang banyak membawa pahala shalat, zakat, dan puasa, namun ia banyak berbuat dzalim kepada manusia di dunia. Kemudian orang itu dilemparkan ke dalam neraka"
Orang awam akan sulit membedakan mana orang yang berilmu dan mana yang seolah pintar tapi bodoh dalam agama (Ruwaibidhoh). Hendaknya kita bertanya kepada ahli ilmu jika tidak mengetahui. Ketahui aqidah dan manhajnya. Berhati-hatilah dalam mengambil ilmu, karena banyak kelompok yang menyimpang dari aqidah para Salafusshalih.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Obat dari kebodohan adalah bertanya"
No comments:
Post a Comment