Saturday, 14 May 2022

Mulia Dengan Manhaj Salaf #1

Kajian Tematik
Kitab: Mulia Dengan Manhaj Salaf
karya Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas
Oleh: Ustadz Muflih Safitra, M.Sc

Bab I
Pengertian Manhaj Salaf dan Salafiyah Menurut Bahasa, Istilah, dan Zaman

Manhaj menurut bahasa artinya jalan yang jelas dan terang
QS. Al Maidah : 48

Abdullah bin Abbas radhiyallahu 'anhu menafsirkan maksudnya adalah jalan dan syariat (Tafsir Ibnu Katsir III/129)

Rasulullah pernah ditanya oleh seseorang
"Kadang di ujung dubur terasa ada angin ketika shalat, apakah saya harus membatalkan shalat?", Rasulullah ﷺ bersabda
"Jangan dibatalkan shalat sampai terdengar suara atau tercium bau"

Dalam kebiasaan, mungkin kita justru sering membatalkan jika dalam kondisi seperti itu, dan berarti kita menyelisihi dalil.

Maka maksud dari hadits di atas tersebut adalah jangan membatalkan shalat sampai kita meyakini bahwa kita buang angin.

Suatu hari Rasulullah ﷺ mandi dan Maimunah radhiyallahu 'anha membawakan handuk untuk beliau, namun beliau menolak. Beliau memilih untuk menyeka badannya.

Sebagian orang mengatakan bahwa Ini menunjukkan bahwasanya Rasulullah ﷺ memiliki kebiasaan menggunakan handuk setelah mandi.

Saat ini makam Rasulullah ﷺ berada di lingkungan masjid Nabawi, lalu ada seseorang yang juga ingin dimakamkan di dalam masjid karena menurutnya itu adalah sunnah.

Makam Rasulullah ﷺ bukanlah di dalam masjid, melainkan asalnya adalah beliau dimakamkan di rumahnya. Faktor perluasan masjid menjadikan makam beliau berada di dalam masjid.

Seseorang mengatakan dirinya Islam tapi praktiknya tidak mengikuti sunnah-sunnah Rasulullah ﷺ.

Dengan mempelajari dan mengamalkan kitab ini, maka kita akan dibawa pada kemuliaan dengan catatan kita bisa memahaminya dengan benar.

Banyak orang yang tidak memahami Manhaj Salaf karena 2 hal:
1. Menjelekkan karena tidak paham
2. Mengamalkan tapi salah paham

Banyak yang mengamalkan manhaj salaf tapi tidak sesuai seperti ada orang mengaku dirinya salaf kepada orang-orang yang bukan termasuk dalam pengajiannya. Ini bukanlah ciri dari manhaj salaf.

Manhaj adalah metode, cara, atau formula.
Manhaj bisa membuat seseorang berada di dalam ketaatan atau justru membuat kerusakan.

Salaf berasal dari kata Salafa-yaslufu-salafan, artinya adalah yang telah lalu atau yang terdahulu.

Kata Salaf juga bermakna seseorang yang telah mendahului (terdahulu) dalam ilmu, iman, keutamaan, dan kebaikan.

Dalam makna syariat, Salaf adalah orang-orang terdahulu dalam beragama Islam dengan baik. Dalam hal ini dimaksudkan kepada generasi terbaik umat Islam yaitu para sahabat, Tabi'in, dan Tabiut Tabi'in.

Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat pernah berdebat dengan ormas di Indonesia. Beliau dikatakan telah membawa ajaran baru dan itu bid'ah. Beliau mengatakan bahwa Salaf bukanlah hal baru, justru yang menyebutkan kata Salaf pertama kali adalah Rasulullah ﷺ.

Rasulullah ﷺ bersabda kepada anaknya, Fathimah:
"Sesungguhnya sebaik-baik Salaf (pendahulu) bagimu adalah aku" (HR. Muslim No. 2450)

Menurut istilah, Salaf adalah sifat yang khusus dimutlakkan kepada para Sahabat radhiyallahu 'anhuma. Maka mereka yang mengikuti jalan para Sahabat disebut Salafiyyin, yaitu orang-orang yang mengikuti Salafusshalih.

QS. At Taubah: 100

Allah menyebutkan bahwa generasi pertama umat ini adalah pada Sahabat radhiyallahu 'anhuma dari kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka adalah orang yang diridhai Allah dan mereka dijamin masuk surga. Dan orang-orang setelah mereka, yang mengikuti mereka dengan baik dalam aqidah, manhaj, akhlaknya, dan lainnya, maka mereka pun akan mendapatkan ridha Allah dan akan masuk surga.

QS. Al Fath: 29

Allah telah mengabarkan kepada kita siapa yang harus kita ikuti dalam beragama sehingga kita bisa masuk ke dalam surga, yaitu seperti yang telah disebutkan dalam Alquran di atas.

Dalam praktik beragama, sebenarnya mudah. Kita hanya perlu melihat kepada Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya, apakah mereka melakukannya atau tidak. Jika dilakukan, maka kita ikuti; jika tidak mereka lakukan, maka kita tinggalkan.

Maka sudah jelas disebutkan bahwasanya dalam beragama kita harus mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ sesuai dengan pemahaman para Salafusshalih. Itulah Manhaj Salaf.

No comments:

Post a Comment