Wednesday, 17 August 2022

Kajian Rabu: Untukmu Negeriku

Kajian Rabu
Untukmu Negeriku
Oleh: Ustadz Khalid Basalamah hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square
Jakarta Selatan
17 Agustus 2022

Ada hal alami pada diri seseorang seperti ketika mencintai sesuatu. Termasuk cintanya seseorang dengan tanah airnya. Jika ada orang yang tidak cinta air, maka itu aneh, berarti dia menyalahi fitrahnya.

Rasulullah mencontohkan
"Pada saat beliau diusir oleh kafir Quraisy, maka beliau menghadapkan diri ke Mekkah, karena Nabi mencintai tanah kelahirannya" (HR. Tirmidzi)

Ketika Rasulullah tiba di Madinah, beliau mengajak untuk menjaga kota tersebut. Mereka tidak boleh saling mengganggu, tapi harus saling membantu. 

Al Jurjaniy
"Tanah air seseorang adalah tempat dia lahir dan negara di mana dia hidup"

Abdullah bin Abdulaziz
Mencintai negeri adalah suatu yang dibolehkan

"Umar bin Khattab mengatakan, jika bukan karena cinta tanah air, maka negeri itu akan rusak. Karena dengan cinta inilah negeri-negeri ini dibangun"

Dari Anas radhiyallahu 'anhu
Rasulullah ketika datang dari sadar kemudian sudah tampak dinding Madinah di matanya,aka beliau mempercepat langkah untanya (HR. Ibnu Hibban) 

Mencintai Negara Islam adalah sebagian dari Iman, buku karya Sholeh Roeslan. 

Rasulullah pernah berdoa keburukan kepada mereka yang mengusir orang-orang dari negaranya.

Jangan sampai ibadah hanya berkisar pada masalah shalat, puasa, atau semacamnya. Sesungguhnya ketaqwaan kepada Allah masuk ke dalam setiap lini kehidupan. Bertaqwalah kepada Allah, jangan ganggu saudaramu. Bertaqwalah kepada Allah, jangan rusak negeri. Bertaqwalah kepada Allah.

Apa yang harus dilakukan dengan kemerdekaan
1. Bersyukur dengan negara ini karena Allah telah menempatkan kita di dalam negeri yang besar.
Menjaga nikmat adalah salah satu bentuk syukur kita. 

Rasulullah bersabda:
"Siapa dari kalian yang berada di pagi hari merasa aman di negaranya, aman di keluarganya, sehat badannya, memiliki makanan untuk hari itu saja, maka seakan-akan dunia sudah dia dapatkan"

Islam mengajarkan, ketika ada orang melakukan kesalahan, maka yang dibenci hanya kesalahannya bukan fisiknya.

QS. An Nahl : 112-114

2. Hormatilah pemimpinmu
Ketika kita sudah naik ke hal yang lebih tinggi, menjadi RT, RW, hingga menjadi Presiden, maka kesulitannya bertambah dan itu tidak mudah.

Kita harus punya pemimpin dan pemimpin harus dihormati. Seorang pemimpin tidak boleh dilanggar kecuali dalam perkara maksiat. 

Rasulullah bersabda:
"Setiap muslim wajib patuh dan mendengar kepada pemimpinnya, baik ia suka atau tidak suka kecuali dalam perkara maksiat kepada Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

"Setiap Muslim wajib patuh dan mendengarkan seorang pemimpin walau dia lebih mementingkan dunianya daripada dirimu" (HR. Muslim) 

Salamah bin Yazid mendatangi Rasulullah dan beliau berkata:
"Bagaimana jika ada pemimpin yang menuntut kami memberikan sesuatu tapi dia tidak pernah memberikan hal kami", Rasulullah bersabda, 'Tetaplah mendengarkannya. Dia punya tanggung jawab kepada Allah dan kamu juga punya tanggung jawab di hadapan Allah"
(HR. Muslim)

Rasulullah bersabda:
Nanti akan datang pemimpin setelahku, mereka tidak mengikuti petunjukku, dan banyak manusia yang berhati setan dengan jasad manusia.

Beliau adalah satu-satunya sahabat yang selalu bertanya keburukan kepada Rasulullah, agar beliau tidak terjerumus.

Daripada kita sibuk mencela dan mencari kesalahan pemimpin kita, maka lebih baik doakan kebaikan kepadanya. Jika Allah mengabulkan, maka kita bisa panen pahala.

Rasulullah bersabda:
"Siapa yang memiliki perselisihan dengan saudaranya, maka selesaikan di sini (di dunia), sebelum dinar dan dirham tidak berlaku lagi melainkan dengan pahalamu atau dosanya dia (hari kiamat)"

Rasulullah bersabda:
"Ketahuilah tidak ada lagi Nabi setelahku, dan tidak ada lagi kaum setelah kalian. Maka lakukan apa yang Allah perintahkan dan tinggalkan yang Allah larang dan patuhlah kepada pemimpin kalian maka kalian akan masuk surga"

Ibnul Jauzy berkata:
"Amar ma'ruf yang boleh dilakukan adalah memberitahu dan menasihati dengan baik, bukan dengan memberontak. Adapun mengeluarkan kata-kata buruk kepada pemimpin, maka itu tidak dibenarkan."

Rasulullah bersabda
"Siapa yang menghormati pemimpin, Allah akan memuliakannya di hari kiamat. Siapa yang menghina seorang pemimpin, maka Allah akan hinakan dia di hari kiamat" (HR. Imam Ahmad) 

Imam Al Barbahary dalam Syarhus Sunnah berkata
"Jika engkau melihat seseorang mencela pemimpin, maka sesungguhnya dia mengikuti hawa nafsu. Jika engkau melihat seseorang mendoakan kebaikan kepada pemimpin, maka sesungguhnya dia telah mengikuti sunnah"

Abdul Salam bin Barja (Buku tentang pemimpin)

Selama 5 urusan kaum muslimin di sebuah negara dilakukan, walau memiliki pemimpin yang dzalim, maka kita tetap wajib taat. 
1. Bisa melaksanakan shalat Jumat
2. Bisa shalat berjamaah
3. Bisa shalat hari raya
4. Terjaga wilayah dari musuh
5. Jika ada pelanggaran, ada hukuman

3. Tugas pemimpin terhadap masyarakat
Yaitu melindungi, menaungi, menuntun, mengayomi, dan sejenisnya kepada rakyatnya.

Pemimpin yang baik dan adil adalah yang pertama dari 7 golongan yang dinaungi Allah di hari kiamat. 

Al Baihaqi rahimahullah berkata:
Manusia harus memiliki 3 hal:
1. Jalan mereka harus aman
2. Pemimpin yang terpilih yang adil
3. Wilayah yang aman

Tidak ada yang lebih harus dimiliki seorang pemimpin untuk menghadapi pemberontak selain ilmu. Tegakkan ilmu kepadanya, mungkin saja dia memberontak karena kebodohan. 

4. Membela agama dan negara
Seorang muslim harus membela agama dan negara karena kebenaran, bukan karena fanatisme buta. 

5. Menunjukkan prestasi terbaik
Ketika kita sibuk melakukan prestasi yang telah Allah perintahkan, maka negara ini akan baik.

Mulailah untuk mencari kesalahan orang lain dan lihatlah kebaikan-kebaikan mereka saja. 

No comments:

Post a Comment