3 Kaidah Penting Asma Wa Shifat
Oleh: Ustadz Maududi Abdullah hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square
Ahad, 18 September 2022
Semua telah diajarkan oleh Nabi ﷺ dan tidak ada yang tersisa. Seluruh kebaikan sudah diajarkan, seluruh keburukan pun sudah diajarkan.
Orang-orang yang ingin ke surga hanya perlu mempelajari mana jalan yang membawanya ke surga sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Jika ada ajaran yang dikatakan jalan menuju surga tapi tidak sesuai tuntunan Rasulullah maka patut dipertanyakan.
Jalan ke surga sudah diajarkan oleh Rasulullah ﷺ. Jalan ke neraka pun sudah diajarkan.
Di dalam Alquran, Allah memperkenalkan dirinya. Ini adalah kandungan terbesar, karena Allah ghaib. Sifat dominan orang bertaqwa adalah dia beriman kepada yang ghaib, kami dengar dan kami taat.
Jangan sampai akal dan logika kita menentang sesuatu yang telah Allah tetapkan. Jangan menolak. Akal dan logika kita sangat terbatas. Apa yang Allah dan RasulNya sampaikan mustahil salah.
1. Karena pondasi ini sangat penting
Jika kita memahami pondasi ini, dengan izin Allah kita tidak akan keliru dalam memahami asma wa Shifat Allah.
2. Melihat sedikit sekali yang berbicara masalah ini.
Kaidah penting Asma wa Shifat:
1. Kewajiban mengimani seluruh yang Allah katakan tentang diriNya tanpa menolaknya sedikitpun.
Kalau Allah sudah berbicara tentang Dia, bagaimana kita menolaknya?
1. Apakah kita lebih tau daripada Allah?
2. Apakah kita lebih tau tentang Allah daripada Allah?
QS. Al Fatihah
Seluruh nama Allah mengandung sifat dan harus kita yakini dan imani seluruhnya.
QS. Al Baqarah: 222
QS. Al Ma'idah : 64
QS. Saya Syura : 11
2. Haram menyamakan Allah dengan makhluk
3. Orang beriman tidak memikirkan kaifiyat dan diserahkan kepada Allah.
Apapun yang diketahui manusia dan dipikirkan manusia, semuanya adalah makhluk. Jika nama dan sifat Allah harus dipikirkan, maka mustahil dia menjadi Allah. Justru merekalah yang menyamakan Allah dengan makhluk. Maka dan perkara ghaib, imani saja.
Ilmu manusia hanya sebatas kepada makhluk. Manusia tidak mampu membayangkan/menggambarkan sesuatu yang bukan makhluk. Allah bukan makhluk.
No comments:
Post a Comment