Saturday, 11 November 2023

Kajian Sabtu: Tadzkiratus-Saami' Wal Mutakallim Fii Adabil 'Alim Wal Muta'alim

Kajian Sabtu
Tadzkiratus-Saami' Wal Mutakallim Fii Adabil 'Alim Wal Muta'alim
Oleh: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri hafizhahullah
Sabtu, 11 November 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan

"Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang berterima kasih." (QS. Saba : 13)

"Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya adzabKu sangat pedih". (QS. Ibrahim : 7)

Tugas kita bukanlah sebatas bawa pengetahuan dan senang atau tercerahkan akan suatu hal. Kita harus yakin bahwa kita membawa pulang tugas untuk selalu bersyukur. Begitulah penuntut ilmu menjalani kehidupan. Ia sadar kelemahan dirinya dan meyakini bahwa apa yang ia dapatkan adalah nikmat dan karunia dari Allah.

Kita tidak akan mendapatkan ilmu nafi' kecuali kita menunaikan hak-hak ilmu dan beradab dengan ilmu.

Yusuf bin Hushain rahimahullah berkata:
"Hanya dengan adab, saya bisa mendapatkan ilmu"

Abul Qashim rahimahullah berkata:
"Apabila kita ingin mendapatkan kemuliaan dari ilmu dan menjadi ahli ilmu, sebelum kita tunaikan hak-hak ilmu, maka kita tidak akan berhasil kecuali hanya mendapatkan luarnya saja, dan ilmu tersebut akan menjadi bumerang untuk kita"

Penuntut ilmu adalah orang yang takut kepada Allah tapi dia juga memiliki harapan kepada Allah.

Jika ilmu bermanfaat, kita tidak akan pernah pesimis dan justru akan menjadi orang yang optimis.

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Alquran), menegakkan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi." (QS. Fathir : 29)

Ayat di atas dinobatkan oleh para ulama sebagai ayatnya pembaca Alquran. Ini adalah ayat bagi orang-orang yang dekat dengan wahyu, dekat dengan ilmu.

Kita hidup dengan harapan dan optimisme, karena kita berinteraksi dengan firman-firman Allah yang tidak mungkin salah. Semua janji yang terdapat di dalam Alquran tidak mungkin akan Allah ingkari.

"Yang tidak datang kepadanya (Alquran) kebathilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang diturunkan dari Rabb Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji." (QS. Fussilat: 42)

Ilmu adalah yang bermanfaat, yang bisa memberikan energi, memberikan optimisme, dan memberikan semangat, bukan yang membuat pesimis atau lesu.

Allah Maha Berkuasa, tapi karena kita kurang iman, tidak percaya kepada Allah sepenuhnya, bahkan suudzon kepada Allah, akhirnya Allah berikan apa yang kita khawatirkan. Allah tergantung bagaimana persangkaan hambaNya.

Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya tidaklah engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan gantikan yang lebih baik."

Ibnul Qayyim dalam kitabnya berjudul Al Fawaid berkata:
Bentuk penggantiannya adalah banyak, dan pengganti yang terbaik adalah
✓ Nyaman dengan Allah dan mencintai Allah, dan hati tenang dengan mengingat Allah.

Ganti yang Allah berikan tidak selalu dalam bentuk materi, namun semakin dekat dengan Allah adalah pengganti yang lebih baik.

Orang yang tidak pernah gagal dalam urusan dunia, lalu dia mengalami kegagalan, maka dirinya bisa berantakan sehingga rusak kehidupannya.

Orang-orang beriman tidak akan merasa lemah ketika mengalami kegagalan. Dia akan selalu merasa optimis dan terus berjalan menuju tujuan. Pentingnya memiliki ilmu Tauhid sehingga kita hanya akan berharap kepada Allah.

Sebagian dari kita, ketika Allah uji dengan kurangnya materi, kita menerima dengan ikhlas. Inilah ganti yang paling baik daripada materi yang Allah berikan. Tapi jangan lupa untuk bersyukur, karena ketika kita lupa bersyukur, Allah bisa saja mencabut nikmat itu dan akhirnya kita tidak dapat apa-apa selain penyesalan.

Ilmu adalah sesuatu yang mewah. Lebih mewah dari harta dunia. Dengan memiliki ilmu yang bermanfaat, maka hati akan menjadi tenang.

No comments:

Post a Comment