Sunday, 11 August 2024

Kajian Ahad: 20 Penyebab Lemahnya Iman // Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah

Kajian Ahad
20 Penyebab Lemahnya Iman
Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 11 Agustus 2024 / 6 Shafar 1446

Istiqomah adalah sesuatu yang sulit, sehingga iman bisa saja turun. Namun jangan sampai iman kita turun drastis, terjun bebas, karena ini adalah masalah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya setiap amal mempunyai masa semangat & juga masa jenuhnya. Maka barangsiapa yang masa jenuhnya kepada bid'ah, maka sungguh dia pun telah tersesat. Barangsiapa yg ternyata masa jenuhnya kepada sunnah (yaitu ajaran Rasulullah ﷺ), maka sungguh dia telah mendapat petunjuk" (HR. Ahmad V/409, lihat Ashlu Shifatish Shalaah II/524)

Di antara sebab lemahnya iman yaitu:
1. Tidak berilmu tentang agama
Ini adalah sebab terbesar. Siapa saja yang tidak mengerti tentang agamanya, maka dia akan berada dalam kebodohan.

"Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah orang yang berilmu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Fathir : 28)

Semakin orang tidak berilmu, maka semakin mudah imannya turun dan terkena gangguan setan.

Penyebab kita berdosa ada 2, yaitu:
1. Bisikan setan
2. Hawa nafsu yang mendorong manusia melakukan keburukan

Hawa nafsu terbagi 2, yaitu:
1. Bisa dibawa kepada perbuatan terpuji
2. Bisa dibawa kepada perbuatan tercela

"Sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku." (QS. Yusuf : 53)

2. Jarang mengingat adzab Allah
Kalau kita mengingat bagaimana bentuk hukuman Allah selama di dunia, lalu kita pelajari, maka ini bisa menahan keinginan kita untuk melakukan keburukan. Iman naik dengan kebaikan, iman turun dengan kemaksiatan.

3. Tidak mau membersihkan hati
Hati yang kotor mudah membuat Iman seseorang turun. Mereka yang bertambah imannya karena mereka melakukan ketaatan kepada Allah.

Mereka yang tidak mau membersihkan hati, maka bisa membuat hati menjadi hitam.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Seorang hamba apabila melakukan suatu kesalahan, maka dititikkan dalam hatinya sebuah titik hitam. Apabila ia meninggalkannya dan meminta ampun serta bertaubat, hatinya dibersihkan. Apabila ia kembali (berbuat maksiat), maka ditambahkan titik hitam tersebut hingga menutupi hatinya. Itulah yang diistilahkan “ar raan” yang Allah sebutkan dalam firman-Nya (yang artinya), ‘Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka’.” (HR. Tirmidzi)

4. Jarang mentaddaburi Alquran
Mentaddaburi bukan sekadar membaca, tetapi mencoba untuk memahami isi Alquran.

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah , gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya keimanan mereka bertambah, dan hanya kepada Rabblah mereka bertawakkal." (QS. Al Anfal : 2)

5. Malas untuk beribadah & melakukan ketaatan
Perasaan malas yang dipelihara membuat iman turun, padahal seharusnya kita harus melawan kemalasan tersebut supaya menjadi lebih baik. Kita harus melawan rasa malas tersebut dengan meminta pertolongan Allah, memaksakan diri untuk melakukan ketaatan.

6. Jarang untuk mengingat kematian
Seseorang yang banyak ingat Kematian menjadikan dia semangat untuk beribadah Dan bersegera untuk bertaubat.

Mengingat kematian adalah bermanfaat, karena itu bisa melembutkan hati yang keras. Iman yang baik harus dengan hati yang lembut.

7. Enggan untuk menginfakkan harta
Bakhil terhadap harta juga bisa membahayakan iman. Walaupun miskin, namun dia berinfaq, Allah akan memberikan dampak yang lebih baik seperti iman yang semakin baik pula.

"Barangsiapa menghendaki pahala di dunia maka ketahuilah bahwa di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Melihat." (QS. An Nisaa : 134)

Di antara yang masuk ke dalam kategori Muslim munafik adalah dia yang bakhil, pelit mengeluarkan harta.

8. Enggan menghadiri majelis ilmu
Seseorang yang malas menuntut ilmu agama

(09). Terjatuh kepada dosa & maksiat
(10). Tiada perencanaan dlm beramal

(11). Panjang angan2 yang berlebihan
(12). Habisi waktu utk hal yang sia-sia
(13). Meningggalkan teladan yg shalih
(14). Rumah di lingkungan yang buruk
(15). Terlalu berlebihan di dlm perkara
          makan, tidur, berbicara & bergaul
(16). Sibuk dengan dunia, istri, anak dll
(17). Bergaul dengan teman yang jelek
(18). Tidak bersabar menghadapi ujian
(19). Sering menyendiri, jarang bergaul
(20). Makan, minum dan nafkah haram

(21). Jarang merasa diawasi oleh Allah
(22). Tidak ikhlas dan cinta popularitas
(23). Tdk memperhatikan kualitas amal 
          "ibadah" yang seringkali dilakukan
(24). Tidak memiliki pasangan hidup yg 
          shalih / shalihah, yang membantu 
          mengingatkan kepada Allah Ta'ala
(25). Jarang berdoa agar istiqamah dan 
          istighfar, berdzikir, dan berlindung 
          kpd Allah dari gangguan syaitan

No comments:

Post a Comment