Tuesday, 13 August 2024

Kajian Selasa: Rumah Tangga Bahagia // Ustadz Nizar Sa'ad Jabal hafizhahullah

Kajian Selasa
Rumah Tangga Bahagia
Ustadz Nizar Sa'ad Jabal hafizhahullah
Selasa, 13 Agustus 2024
Masjid Al Ibadah, Kemang Selatan, Jakarta Selatan

Kebahagiaan dunia yang paling besar di dunia adalah nikmat ilmu dan nikmat iman.

"Wahai Rabb kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)". (QS. Al Imran : 8)

Bagaimana membangun keluarga yang diridhoi oleh Allah?

Kita perlu memahami prinsip di dalam rumah tangga yang akan diridhoi oleh Allah, yaitu:
1. Iman dan Amal
Bahasan ini sangat panjang sekali. Kalau kita bicara tentang kebahagiaan, maka itu pasti adalah ilmu dan amal.

Iman yang menjadi jaminan kebahagiaan pada diri sendiri.

Iman adalah ilmu. Iman tidak mungkin tumbuh begitu saja. Iman akan tumbuh berkembang seiring ilmu yang dia miliki. Orang yang takut kepada Allah adalah orang yang berilmu.

Keluarga yang harmonis adalah keluarga yang beriman dan bertauhid kepada Allah. Berjalan di atas dalil. Buah dari iman adalah amal. Ilmu tanpa amal tidak akan menjadi iman.

Kecantikan, harta, dan jabatan adalah relatif. Tergantung siapa yang memandang. Semua bukanlah hal yang bersifat abadi, semuanya hanya sementara. Namun ketika Allah mengatakan untuk menikahi seseorang yang baik agamanya, maka itu adalah kebahagiaan.

Pijakan utama dalam hal apapun adalah iman dan amal. Inilah prinsip utama orang beriman.

2. Ikatan hati yang kuat, suami-istri menjadi teman akrab

Allah menyebut istri dengan sebutan shohibah (teman akrab), terdapat di dalam 2 surah di dalam Alquran.

وَصَٰحِبَتِهِۦ وَأَخِيهِ

"dan istrinya dan saudaranya" (QS. Ma'arij : 12)

وَصَٰحِبَتِهِۦ وَبَنِيهِ

"dan istri dan anak-anaknya" (QS. Abasa : 36)

Mengapa Allah menyebutkan shohibah.

Imam Al Alusi berkata:
"Begitu kuatnya rasa kasih sayang kepada istri, sampai-sampai istri disebut sebagai teman akrab."

"Karena keterikatan hati antara keduanya (suami dan istri) sangat kuat."

3. Munculnya Sakinah (Ketenangan)

"Dan di antara tanda-tanda kekuasaanNya adalah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir." (QS. Ar-Ruum : 21)

Makna Sakinah adalah dia akan menetap kepada satu hal dan tidak mau berpindah tempat.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Berbuat baiklah kepada wanita, karena sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang paling bengkok adalah yang paling atas. Maka sikapilah para wanita dengan baik.” (HR. Bukhari)

"Berwasiatlah (berbuat baiklah kalian) kepada para wanita dengan baik, sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk (yang bengkok). Dan yang paling bengkok dari tulang rusuk  adalah tulang rusuk teratas. Apabila kamu meluruskannya kamu akan mematahkannya, namun pabila kamu diamkan dia akan semkin bengkok, maka berlaku baiklah padanya." (HR. Muslim No. 1468)

Konflik antara suami dan istri pasti terjadi.

"Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf dalam mesjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa." (QS. Al Baqarah : 187)

Dari ayat ini disimpulkan bahwa: 
1. Melindungi diri dari keburukan
2. Menutupi aib atau kekurangan masing-masing.
3. Memberikan kenyamanan

Imam Qurthubi menjelaskan:
"Satu sama lain menyatu seperti pakaian. Tubuh mereka menyatu sehingga mereka bisa menutupi kekurangan masing-masing."

Ibnu Hajar berkata:
"Yang dimaksud tulang tusuk, atau yang paling Bangkok dari perempuan adalah mulut perempuan."

Di satu sisi, Rasulullah ﷺ mengatakan bahwasanya kita tidak bisa menyatu dengan pasangan. Di sisi lain Allah mengatakan bahwa suami dan istri adalah pakaian.

Imam Nawawi Rahimahullah berkata bahwasanya keluarga akan mengalami sakinah yaitu. Ada 6 tips yaitu:
1. Lembut dengan pasangan, yaitu secara ucapan dan perbuatan

2. Berbuat baik kepada pasangan
Banyak bentuk dari berbuat baik. Orang tua adalah yang paling utama diberikan kebaikan, lalu kita berikan kebaikan kepada istri kita.

Di antara bentuk kebaikan adalah memenuhi kebutuhannya. Berikan pelayanan yang terbaik. Ketika pelayanan tidak ada, maka jangan harap pasangan akan berbuat baik.

3. Sabar atas wataknya yang bengkok
Kita harus sabar dalam menyikapi seorang wanita. Allah memang menciptakan perempuan seperti itu.

4. Menerima kelemahan atau kekurangannya
Dalam konteks pendidikan, tidak ada anak yang bodoh, apalagi dengan kurikulum yang terbaru. Setiap anak memiliki kelebihannya masing-masing.

Jangan melihat seseorang hanya dari sisi kelemahannya. Lihatlah pada kelebihan atau kekuatannya.

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain." (QS. Hujuurat : 12)

5. Membangun mindset bahwasanya kita benci perceraian tanpa sebab syar'i
Jangan selalu berpikir tentang perceraian. Buang jauh pikiran seperti itu.

6. Jangan berharap dia lurus wataknya.
Jangan pernah menuntut seorang laki-laki seperti perempuan, juga jangan menuntut perempuan seperti laki-laki.

No comments:

Post a Comment