Kajian Kamis
Penggugur Dosa
Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafizhahullah
Masjid Nurul Hidayah, Brawijaya, Jakarta Selatan
Kamis, 26 September 2024
Di antara amalan yang bisa menggugurkan dosa adalah:
1. Duduk setelah Subuh hingga syuruq
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang shalat Shubuh berjamaah, kemudian dia duduk berzikir kepada Allah hingga matahari terbit, kemudian dia shalat dua rakaat di awal Dhuha, maka dosanya akan diampuni oleh Allah walau sebanyak buih di lautan." (HR. Hakim)
2. Memiliki anak yang meninggal ketika belum baligh
“Jika anak seorang hamba meninggal, Allah berfirman kepada para malaikat-Nya, ‘Kalian telah mencabut anak hambaKu.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Ta’ala) berfirman, ‘Kalian telah mencabut buah hatinya.’ Mereka menjawab, ‘Ya.’ (Allah Ta’ala) bertanya, ‘Apa yang dikatakan hambaKu.’ Mereka menjawab, ‘Dia memujiMu dan mengucapkan istirja’.’ Allah berkata, ‘Bangunlah untuk hamba-Ku satu rumah di surga, dan berilah nama dengan Baitulhamd’.” (HR. Tirmidzi no.1021 dan Ahmad dalam Al-Musnad No. 19725)
Seorang anak dikatakan hidup ketika sudah ditiupkan ruh, yaitu sekitar 4 bulan di dalam perut.
3. Melaksanakan shalat malam
Shalat malam itu menghidupkan hati dan menguatkan Iman, dan mendekatkan diri kepada Allah juga menghapuskan dosa-dosa.
Shalat malam adalah di antara ibadah yang harus kita lakukan, terutama di sepertiga malam terakhir. Ada waktu mustajab jika kita berdoa kepada Allah.
Ketika sedang tidur, setan membelenggu kita dengan 3 ikatan dan ada 3 cara pula untuk melepaskannya yaitu:
1. Bangun, ikatan pertama terbuka
2. Berwudhu, ikatan kedua terbuka
3. Shalat, ikatan ketiga terbuka
“Syaitan mengikat di pangkal kepala seseorang darimu saat ia tidur dengan tiga ikatan yang pada masing-masingnya tertulis, ‘Malammu sangat panjang, maka tidurlah!’ Bila ia bangun lalu berdzikir kepada Allah, maka satu ikatan lepas, bila ia berwudhu’ satu ikatan lagi lepas dan bila ia shalat satu ikatan lagi lepas. Maka di pagi hari ia dalam keadaan semangat dengan jiwa yang baik. Namun jika ia tidak melakukan hal itu, maka di pagi hari jiwanya kotor dan ia menjadi malas.” (HR. Bukhari)
Jika Rasulullah ﷺ mendapatkan kesedihan, beliau melaksanakan shalat malam. Begitupun jika mendapatkan kebaikan, beliau juga mengerjakan shalat malam.
Shalat malam paling afdhol adalah shalat Nabi Daud, yaitu beliau tidur di awal malam, lalu bangun di sepertiga malam untuk shalat malam, kemudian tidur lagi setelah hingga ia bangun di waktu Subuh.
4. Membaca Doa setelah Makan
"Barangsiapa yang makan makanan dan dia mengucapkan “Alhamdulillaahilladzii ath’amanii haadzaa wa rozaqoniihi min ghoiri haulin minnii wa laa quwwatin” (Segala puji bagi Allah yang telah memberiku makanan ini, dan merizkikan kepadaku tanpa daya serta kekuatan dariku), maka diampuni dosanya yang telah lalu.” (HR. Abu Daud No. 4043, Tirmidzi No. 3458, Ibnu Majah No. 3285 dan Ahmad 3: 439)
5. Bershalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ
Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu beliau berkata bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)” (HR aN-Nasa’i No. 1297, Ahmad 3/102 dan 261, Ibnu Hibban No. 904) dan al-Hakim No. 2018),
Para Sahabat bertanya tentang shalawat terbaik kepada Rasulullah ﷺ, kemudian beliau mengajarkan Shalawat Ibrahimiyyah yaitu:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ اللَّهُمَّ بَارِكْ (فِي رِوَايَةٍ: وَ بَارِكْ) عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى (إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى) آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Yaa Allah. Berilah (yakni, tambahkanlah) shalawat (sanjungan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi shalawat kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. Ya, Allah. Berilah berkah (tambahan kebaikan) kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji (lagi) Maha Mulia. (HR Bukhari dan Muslim)
Hati-hati dengan shalawat yang tidak dicontohkan seperti shalawat Nariyah, shalawat Syifa, dan shalawatnya lainnya. Bukan mengingkari shalawatnya, tapi kita ingkari lafadznya.
Terlebih jika kita memperbanyak shalawat di hari Jumat. Maka pahalanya akan lebih banyak lagi.
6. Berwudhu
Berwudhu bukan hanya amalan bagi orang yang mau shalat. Wudhu bisa dilakukan kapan saja.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidaklah seseorang menjaga wudhunya kecuali dia orang beriman."
Dari Humran bekas budak ‘Utsman bin ‘Affan radhiyallahu anhu, ia berkata:
"Utsman bin ‘Affan radhiyallahu anhu minta diambilkan air wudhu lalu berwudhu. Dia basuh kedua telapak tangannya tiga kali. Kemudian berkumur-kumur dan menghirup air ke hidung lalu mengeluarkannya. Lalu membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya hingga ke siku tiga kali, begitupula dengan tangan kirinya. Setelah itu, ia usap kepalanya lantas membasuh kaki kanannya hingga ke mata kaki tiga kali, begitupula dengan kaki kirinya. Dia kemudian berkata, ‘Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ berwudhu sebagaimana wudhuku ini, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa berwudhu seperti wudhuku ini, kemudian shalat dua raka’at dan tidak berkata-kata dalam hati dalam kedua rakaat tadi, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu." (Muttafaqun 'Alayh)
7. Bersedekah
“Sedekah menghapuskan kesalahan, sebagaimana air memadamkan api” [Shahih at-Targhib)
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tiada seorang (pun) dari kalian, melainkan (kelak) Allah akan berbicara kepadanya tanpa seorang penerjemah. Maka ia melihat ke kanan, tidaklah dilihatnya melainkan amal perbuatannya yang pernah dilakukan. Dan ia (pun) melihat ke kiri, tidaklah dilihatnya melainkan amal perbuatannya yang pernah dilakukan. Dan ia (pun) melihat ke depan, tidaklah dilihatnya melainkan neraka di hadapan wajahnya. Maka peliharalah (diri) kalian dari api neraka, sekalipun dengan sebiji buah kurma (yang disedekahkan).” (Ash-Shahihain)
8. Berkata yang baik
1. Mengucapkan dalam
2. Bersalaman
3. Bertanya kabar
9. Istighfar
Dari Syaddad bin Aus radhiyallahu "anhu dari Nabi ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Istighfar yang paling baik adalah seseorang hamba mengucapkan:
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ
Yaa Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah hambaMu. Aku menetapi perjanjianMu dan janjiMu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepadaMu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku kepadaMu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
Beliau ﷺ bersabda: “Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka ia termasuk penghuni surga. Barangsiapa membacanya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu meninggal sebelum masuk waktu pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari, An Nasa'i, Ibnu Hibban, Ath-Thabrani)
No comments:
Post a Comment