Wednesday, 25 September 2024

Kajian Rabu: Syarh Doa-Doa Shahih - Qunut Witir // Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah

Kajian Rabu
Syarh Kitab Doa-Doa Shahih karya Syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr hafizhahullah
Oleh: Ustadz Firanda Andirja hafizhahullah
Rabu, 25 September 2024
Masjid Al Hidayah, Fatmawati, Jakarta Selatan 

3 macam Qunut yang dikenal oleh para Fuqaha:
1. Qunut Nazilah
2. Qunut Witir
3. Qunut Al Fajr / Subuh

Qunut Nazilah dan Witir sangat dianjurkan, sedangkan Qunut Subuh ada khilaf di antara para ulama.

1. Qunut Nazilah
Qunut Nazilah adalah Qunut yang dibaca terhadap suatu peristiwa. Rasulullah ﷺ pernah melakukan Qunut Nazilah selama sebulan penuh untuk mendoakan orang-orang kafir.

Dari Salim bin Abdullah Radhiyallahu anhu, dia berkata:
"Dahulu Rasulullah ﷺ pernah mendoakan celaka kepada Shofwan bin Umayyah, Suhail bin ‘Amr, dan Al-Harits bin Hisyam. Lalu turun ayat, “Tak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu atau Allah menerima taubat mereka, atau mengazab mereka, karena sesungguhnya mereka itu orang-orang yang dzalim.” (QS. Ali ‘Imran : 128) (HR. Bukhari No. 4070)

Qunut Nazilah dibaca di dalam 5 waktu shalat.

2. Qunut Witir 
Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada al-Hasan bin ‘Ali radhiyallahu anhu untuk mengucapkan doa qunut, sebagaimana terdapat dalam perkataan beliau radhiyallahu anhu:

"Rasulullah ﷺ telah mengajarkan kepadaku doa yang aku ucapkan pada Witir:

اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ ؛ إِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَ إِنَّهُ لاَ يُذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“Ya Allah, tunjukilah aku sebagaimana Engkau berikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau berikan keselamatan (kepada selainku), jadikanlah aku waliMu sebagaimana Engkau jadikan (selainku) sebagai wali, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberianMu, lindungilah aku dari kejelekan takdirMu; sesungguhnya Engkau mentakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha suci dan Maha tinggi Engkau, wahai Rabb kami”. (HR Abu Dawud)

Qunut Witir dikerjakan pada rakaat terakhir setelah Rukuk.

3. Qunut Subuh
Qunut ini diperselisihkan oleh para ulama. Ada yang mengatakan hukumnya adalah Sunnah, di antaranya pendapat Syafi'iyyah. Kemudian ada yang mengatakan bid'ah, yaitu pendapat Malikiyyah. Sedangkan Madzhab Hanbali berpendapat boleh saja dilakukan, di antaranya pendapat Ibnul Qoyyim rahimahullah.

Qunut Subuh sama dengan Qunut Witir dalam bacaannya. Juga dilakukan pada rakaat terakhir setelah rukuk. Sehingga Qunut Subuh adalah perkara khilafiyah.

Apakah Qunut dianjurkan untuk dilakukan setiap shalat Witir? Ini adalah khilaf para ulama.

Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:
Ada 3 pendapat mengenai Qunut Witir, apakah dilakukan setiap shalat Witir atau tidak, yaitu:
1. Mereka mendhoifkan Hadits, sehingga tidak ada Qunut Witir 
2. Dianjurkan sepanjang tahun setiap Witir, ini pendapat Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu
3. Dibaca pada 15 terakhir bulan Ramadhan, ini dilakukan oleh Ubay bin Ka'ab radhiyallahu 'anhu ketika mengimami Jamaah di masa Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu.
Kesimpulan dari Ibnu Taimiyyah rahimahullah adalah Qunut Witir dibolehkan di dalam shalat. Siapa yang melakukannya, silakan. Siapa yang tidak melakukannya pun silakan.

Makna Doa Qunut:

اللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ ؛ إِنَّكَ تَقْضِيْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ ، وَ إِنَّهُ لاَ يُذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ ، وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

“Ya Allah, tunjukilah aku sebagaimana Engkau berikan petunjuk (kepada selainku), berilah keselamatan sebagaimana Engkau berikan keselamatan (kepada selainku), jadikanlah aku waliMu sebagaimana Engkau jadikan (selainku) sebagai wali, berilah keberkahan kepadaku pada semua pemberianMu, lindungilah aku dari kejelekan takdirMu; sesungguhnya Engkau mentakdirkan dan tidak ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak terhinakan orang yang menjadikan Engkau sebagai wali, dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. Maha suci dan Maha tinggi Engkau, wahai Rabb kami”

Di antara yang kita minta ketika membaca doa Qunut adalah:
1. Petunjuk, maksud dari doa Qunut adalah Hidayah, yaitu:
1. Hidayah ilmu
2. Hidayah untuk mengamalkannya.
Keduanya harus dilakukan, tidak bisa salah satunya.

Ketika kita berilmu namun tidak mengamalkan ilmu, maka kita akan seperti Yahudi. Itulah orang-orang yang dimurkai Allah.

Ketika kita beramal tanpa ilmu, maka kita akan seperti kaum Nasrani. Itulah orang-orang yang disesatkan oleh Allah.

Di antara Hidayah, ada juga yang merupakan hidayah dalam menjalankan syariat. Karena ketika ingin menjalankan syariat tanpa Hidayah, maka itu tidak akan bisa. Bahkan ketika menjalankan rumah tangga pun, kita perlu Hidayah. Kita tidak bisa jadi suami atau istri yang baik tanpa Hidayah.

Bertawassul dengan perbuatan Allah sebelumnya, sebagaimana Allah telah memberikan Hidayah orang-orang, maka kita berdoa supaya Allah memberikan Hidayah kepada mereka. Ini termasuk tawassul yang sangat Indah tapi kita kurang memahaminya.

"(yaitu Tuhan) Yang telah menciptakan aku, maka Dialah yang menunjuki aku, dan Tuhanku, Yang Dia memberi makan dan minum kepadaku, Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku, Dan Yang akan mematikan aku, kemudian akan menghidupkan aku (kembali), Dan Yang amat kuinginkan akan mengampuni kesalahanku pada hari kiamat"
(QS. Asy-Syu'ara : 78-82)

"(Ibrahim berdoa): "Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang saleh, Dan jadikanlah aku buah tutur yang baik bagi orang-orang (yang datang) kemudian, Dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mempusakai surga yang penuh kenikmatan, Dan ampunilah bapakku, karena sesungguhnya ia adalah termasuk golongan orang-orang yang sesat, Dan janganlah Engkau hinakan aku pada hari mereka dibangkitkan, (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna, Kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih, Dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa." (QS. Asy-Syu'ara : 83-90)

2. Keselamatan
Keselamatan terbagi menjadi 2 hal, yaitu:
1. Penyakit tubuh
2. Penyakit hati
Penyakit hati terbagi 2, yaitu:
1. Syubhat, kejahilan
Penyakit syubhat di antaranya adalah kemunafikan, keraguan, buruk sangka kepada Allah, riya', was-was, dan lain-lain
Kita harus belajar ilmu supaya tahu

2. Syahwat, karena buruknya niat
Cinta dunia, fitnah wanita atau Lelaki, fitnah jabatan, ingin terkenal, sombong, dan sebagainya.

3. Menjadi wali Allah
Di antara doa yang kita panjatkan di dalam Qunut adalah kita meminta menjadi wali Allah, yaitu yang diurusi oleh Allah dalam setiap urusan.

Nabi Yusuf alaihissalam berdoa atau bertawassul dengan perbuatan Allah di dalam Alquran,
"Ya Tuhanku, sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir mimpi. (Ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah Pelindungku di dunia dan di akhirat, wafatkanlah aku dalam keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan orang-orang yang shalih." (QS. Yusuf : 101)

Semuanya sudah Allah atur, kita hanya perlu bertaqwa. Insyaa Allah semuanya akan diurus oleh Allah.

4. Keberkahan
Di antara yang sudah Allah berikan kepada kita adalah ilmu, pasangan, anak-anak, usaha, harta, dan sebagainya yang kita harapkan diberkahi oleh Allah.

Percuma kita mendapatkan sesuatu, sebanyak apapun, tapi tidak berkah. Lebih baik sedikit tapi berkah.

5. Perlindungan dari buruknya takdir
Kita tahu bahwasanya takdir Allah ada yang baik dan buruk. Maka hendaknya kita minta kebaikan dari takdir Allah tersebut.

Allah yang memberi keputusan. Apapun keputusannya, itulah yang terbaik.

6. Tidak akan terhina 
7. Tidak akan mulia orang yang memusuhi
8. Banyak keberkahan dari Allah

No comments:

Post a Comment