Kajian Senin
8 Nasihat Berharga Meraih Hidup Bahagia karya Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di rahimahullah
Oleh: Ustadz Ali Hasan Bawazier hafizhahullah
Senin, 23 September 2024
SiSeSa Function Room, Prapanca, Jakarta Selatan
Setiap Muslim, semakin dia mengenal dan memahami agamanya, termasuk mengamalkannya, maka dia akan mendapatkan di dunia dan akhiratnya.
Dia mendapatkan kebahagiaan dengan syukurnya, rasa cukup atau qana'ah, dan kebahagiaan yang tidak dirasakan oleh yang lain kecuali mereka yang bertaqwa yaitu merasa dekat dengan Allah, lalu dia ridho dan istiqomah dengan ketaatan kepada Allah.
Tidaklah Allah menimpakan ujian kepada seorang hamba kecuali Allah mencintai hamba tersebut, Allah ingin mengampuni dosa-dosanya, Allah ingin menempatkan hambaNya ditempat yang tinggi di sisiNya sesuai apa yang Allah kehendaki.
Sikap husnudzon terhadap ketetapan Allah membuat kita nikmat menjalani kehidupan. Iman kita tidak mudah terganggu oleh sesuatu yang terjadi.
Agama ini adalah rahmat bagi alam semesta. Standar kemuliaan di dalam Islam adalah ketaqwaan. Tidak ada kemuliaan karena keturunan, nasab, harta yang dikumpulkan, atau fisik. Kelebihan itu tidak selalu membawa kebaikan bagi seseorang, tapi imanlah yang akan memberikan kebaikan bagi seorang hamba.
Termasuk hal yang paling berguna untuk mendapatkan kebahagiaan di dunia adalah dengan berdoa, di antaranya adalah doa memperbaiki urusan agama dan dunia:
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ
"Yaa Allah yaa Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah yaa Allah kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan" (HR. Muslim)
Ketika hati seorang hamba terpaut kepada Allah, maka Allah akan memberikan permintaan hamba tersebut.
Carilah doa atau dzikir dari doa-doa para Nabi yang terdapat di dalam Alquran dan Hadits. Di situ banyak pesan bahwa para Nabi hanya bersandar atau bertawakkal kepada Allah.
Allah yang menguji mereka dan menempatkan mereka pada titik tersulit di dalam hidupnya. Kemudian mereka berdoa kepada Allah. Di sini memberikan pelajaran bahwa doa adalah sesuatu yang sangat berharga bagian kita.
"Dan tatkala ia menghadap kejurusan negeri Madyan ia berdoa (lagi): "Mudah-mudahan Tuhanku memimpinku ke jalan yang benar". Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Mad-yan ia menjumpai di sana sekumpulan orang yang sedang meminumkan (ternaknya), dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu, dua orang wanita yang sedang menghambat (ternaknya). Musa berkata: "Apakah maksudmu (dengan berbuat begitu)?" Kedua wanita itu menjawab: "Kami tidak dapat meminumkan (ternak kami), sebelum penggembala-penggembala itu memulangkan (ternaknya), sedang bapak kami adalah orang tua yang telah lanjut umurnya". Maka Musa memberi minum ternak itu untuk (menolong) keduanya, kemudian dia kembali ke tempat yang teduh lalu berdoa: "Ya Tuhanku sesungguhnya aku sangat memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku". (QS. Al Qashash : 22-24)
Di balik ayat tersebut ada pelajaran bahwa:
1. Nabi Musa 'alayhissalam tidak pernah berhenti berharap kepada Allah. Beliau terus berharap, berdoa, dan memohon kepada Allah.
2. Sikap orang beriman adalah selalu berusaha memberi manfaat kepada orang lain, walaupun dirinya butuh pertolongan dan bantuan.
Jika ada seseorang butuh pertolongan kita di saat kita sedang sudah, maka jangan menolaknya, karena di situ pertolongan Allah sedang menunggu.
Allah akan menolong hamba selama hamba tersebut berusaha untuk menolong hambaNya. Semakin kita susah, maka kita harus semakin banyak menolong orang lain. Karena kita sedang menolong diri kita sendiri , bukan untuk menolong orang lain.
Tidak ada doa yang lebih baik selain doa yang diajarkan oleh Allah dan RasulNya di dalam Alquran dan Hadits.
Kita meminta tambahan kebaikan kepada Allah dengan membaca doa memperbaiki urusan agama dan dunia di atas, yakni sudah mencakup kesehatan, harta, kesempatan untuk beramal.
Sangat beruntung orang-orang yang Allah berikan tambahan kebaikan bagi agama. Hidup kita akan berakhir setelah misi kebaikan di dalam hidup kita selesai.
Istirahatnya orang shalih adalah ketika dia meninggal dunia.
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah pernah ditanya: “Wahai Imam, kapankah waktu istirahat itu?” Beliau menjawab: “(istirahat yang sesungguhnya adalah) pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam surga.”
Kita meminta rahmat Allah yang luas. Allah akan memberikan ketenangan jika hati terus berharap dan tidak pernah putus asa. Jika Allah telah menolong kita, maka ujian apapun yang kita terima akan terasa ringan.
Mintalah kepada Allah dalam segala hal.
“Mintalah kepada Allah bahkan meminta tali sendal sekalipun” (HR. Al Baihaqi dalam Syu’abul Iman 2/42)
Tanpa Allah, maka hancurlah kita. Namun ketika Allah telah memberikan pertolongan, maka hidup kita akan aman.
Apabila seorang hamba membaca doa untuk kebaikan agama dan dunianya dengan penuh percaya diri dan keikhlasan, niscaya Allah akan mengabulkan apa yang telah dia minta.
3 Cara Allah mengabulkan doa seorang hamba:
1. Allah mengabulkan doa kita dengan segera
2. Allah menunda doa tersebut, karena Allah ingin mendengar keluh kesah kita. Allah ingin melihat hambaNya bergantung kepada Allah.
3. Allah jauhkan dia dari musibah yang akan terjadi.
Siap Mental
Ini adalah salah satu kiat bagi seorang hamba.
Salah satu faktor adalah memperkirakan kemungkinan terburuk yang akan terjadi, kemudian mempersiapkan mental. Dengan usaha yang maksimal, maka kesedihannya akan hilang.
Apabila seorang dihadapkan dengan ketakutan, hendaknya dia hadapi dengan kesiapan mental, karena itu akan mengecilkan musibah tersebut. Dia akan selalu berusaha untuk memperbaharui kekuatannya disertai dengan tawakkal kepada Allah.
Yang harus ada di dalam diri adalah kesadaran diri bahwa dunia adalah tempatnya ujian. Manusia tidak mungkin bebas dari ujian.
"Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. Al Baqarah : 155-157)
Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kita hidup di tempat yang penuh dengan ujian. Maka jangan sampai kita kehilangan mental. Setiap orang pasti diuji oleh Allah, dan kita harus memiliki kesiapan mental.
Orang yang sabar berhak mendapatkan kebahagiaan. Merekalah orang yang ketika diberikan ujian lalu mengucapkan innaa lillahi wa innaa ilayhi raaji'uun. Kita harus sadar bahwasanya kita adalah milik Allah, sehingga Allah berhak menjadikan kita apapun sesuai dengan kehendakNya. Allah yang menentukan.
Ketika seseorang diuji dengan Islam dan Iman, di mana Allah ingin menguji dia dengan ketaatan, kita melihat seolah itu adalah ujian yang sangat berat. Namun mereka tidak merasa berat, karena tujuan mereka adalah akhirat. Seseorang diuji sesuai dengan kadar imannya.
No comments:
Post a Comment