Monday, 6 January 2025

Silsilah Ilmiyyah 5 - Bag. 1: Makna dan Dalil Beriman kepada Hari Akhir // Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah

Silsilah Ilmiyyah 5 - Beriman kepada Hari Akhir
Halaqah 1: Makna dan Dalil Beriman kepada Hari Akhir
Oleh: Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah
Senin, 6 Januari 2025

Hari Akhir, dinamakan demikian karena tidak ada hari setelahnya. Tidak ada lagi hari yang kita kenal, yang dimulai dengan terbitnya matahari dan diakhiri dengan tenggelamnya matahari.

Makna beriman kepada Hari Akhir adalah beriman dengan segala hal yang berkaitan dengan hari akhir tersebut, mulai dari kematian, fitnah kubur, nikmat dan adzab kubur, tanda-tanda hari kiamat, kebangkitan manusia, dikumpulkannya manusia, perhitungan, timbangan amal, dan seterusnya sampai masuknya manusia ke dalam surga atau neraka.

Beriman kepada Hari Akhir termasuk rukun iman yang tidak sah iman seseorang jika tidak beriman dengannya. Allah Ta'ala berfirman:

أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ ءَامِنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِى نَزَّلَ عَلَىٰ رَسُولِهِۦ وَٱلْكِتَٰبِ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ مِن قَبْلُ ۚ وَمَن يَكْفُرْ بِٱللَّهِ وَمَلَٰٓئِكَتِهِۦ وَكُتُبِهِۦ وَرُسُلِهِۦ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًۢا بَعِيدًا

"Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan RasulNya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada RasulNya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (QS. An-Nisaa' : 136)

Rasulullah bersabda ketika ditanya tentang apa itu iman

أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ، وَمَلائِكَتِهِ، وَكُتُبِهِ، وَرُسُلِهِ، وَاليَوْمِ الآخِرِ، وَتُؤْمِنَ بِالقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ». متفق عليه

"Kamu beriman kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya, hari akhir dan beriman kepada takdir baik dan burukNya" (HR. Bukhari No. 50 dan Muslim No. 8. Muttafaqun 'Alayh)
 
 Tidak ada yang mengetahui kapan terjadinya hari kiamat kecuali Allah.

يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ السَّاعَةِ اَيَّانَ مُرْسٰىهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْۚ لَا يُجَلِّيْهَا لِوَقْتِهَآ اِلَّا هُوَۘ ثَقُلَتْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ لَا تَأْتِيْكُمْ اِلَّا بَغْتَةً ۗيَسْـَٔلُوْنَكَ كَاَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَاۗ قُلْ اِنَّمَا عِلْمُهَا عِنْدَ اللّٰهِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَ
 
“Mereka bertanya kepadamu tentang Kiamat, ‘Kapankah terjadinya?’ Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang Kiamat itu adalah pada sisi Rabbku; tidak seorang pun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru-haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba.’ Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah, ‘Sesungguhnya pengetahuan tentang hari Kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.’” (QS. Al A'raaf : 187)

Malaikat Jibril 'alayhissalam pernah menjelma sebagai seorang laki-laki dan datang kepada Rasulullah dan bertanya tentang kapan hari kiamat terjadi. Maka beliau menjawab

مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ
 
"Tidaklah yang ditanya lebih mengetahui daripada yang bertanya." (HR. Muslim)
 
Apabila malaikat Jibril yang paling dekat dengan Allah, dan Rasulullah, nabi yang paling dekat dengan Allah tidak mengetahui kapan terjadinya Hari Kiamat, maka bagaimana selain keduanya lebih mengetahui?
 
Yang lebih penting daripada itu bagi seorang hamba yang berakal adalah mempersiapkan bekal yang cukup untuk menghadapi hari tersebut.

No comments:

Post a Comment