Wednesday, 8 January 2025

Silsilah Ilmiyyah 5 - Bag. 3: Menjalankan Perintah Allah, Bekal Menuju Akhirat // Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah

Silsilah Ilmiyyah 5 - Beriman kepada Hari Akhir
Halaqah 3: Menjalankan Perintah Allah, Bekal Menuju Akhirat
Oleh: Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah
Rabu, 8 Januari 2025
 
Perintah Allah apabila dijalankan dengan ikhlas dan sesuai dengan sunnah Rasulullah ﷺ maka akan menjadi hasanah (pahala) dan bekal menuju akhirat bagi seorang hamba. Perintah yang paling dicintai oleh Allah adalah apa yang Allah wajibkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman:
 
ﻭَﻣَﺎ ﺗَﻘَﺮَّﺏَ ﺇِﻟَﻰَّ ﻋَﺒْﺪِﻯ ﺑِﺸَﻰْﺀٍ ﺃَﺣَﺐَّ ﺇِﻟَﻰَّ ﻣِﻤَّﺎ ﺍﻓْﺘَﺮَﺿْﺖُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
 
"Dan tidaklah hambaKu bertaqarrub kepadaKu dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada apa yang sudah Aku wajibkan atasnya.” (HR. Bukhari)

Oleh karena itu seorang Muslim hendaknya memerhatikan kewajiban-kewajiban yang telah Allah wajibkan atasnya dan melaksanakan kewajiban tersebut dengan sebaik-baiknya.

Kewajiban di sini ada yang berkaitan dengan hak Allah, seperti:
Tauhid, Shalat 5 waktu, Puasa Ramadhan, Haji bagi yang wajib, dan lain-lain.
 
Dan juga ada yang berkaitan dengan hak makhluk, seperti:
Menafkahi orang yang menjadi tanggungan, berbakti kepada kedua orang tua, dan lain-lain.

Kemudian, apabila seorang hamba memiliki waktu dan kemampuan maka hendaknya dia menambah bekal dengan berbagai amal shalih yang mustahab (disunnahkan), seperti:
Shalat-shalat sunnah, Puasa-puasa sunnah, Shadaqah sunnah, Membaca Alquran, dan lain-lain.

Memilih di antara amalan tersebut yang bisa dia kerjakan dengan baik dan bisa dilakukan secara terus menerus.
 
Di antara amalan yang besar pahalanya adalah:
Menuntut ilmu agama, dzikrullah, berjihad di jalan Allah, akhlaq yang baik, berdakwah di jalan Allah, dan lain-lain.

Orang yang sibuk dengan sesuatu yang menjadi kewajibannya sehingga tidak bisa mengerjakan sesuatu yang mustahab (sunnah) maka dia mendapatkan udzur.

Adapun orang yang sibuk dengan sesuatu yang mustahab kemudian dia lalai dengan kewajibannya, maka orang tersebut adalah orang yang tertipu.

Mintalah kepada Allab pertolongan di dalam beramal dan mintalah kepadaNya supaya amalan tersebut diterima.

Semoga Allah memasukkan kita ke dalam surgaNya dengan sebab amal kita yang sedikit dan penuh dengan kekurangan ini, dan rahmat serta kasih sayang Allah lebih kita harapkan daripada amalan kita.

No comments:

Post a Comment