Kajian Rabu // The Rabbaanians
Kengerian Padang Mahsyar
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Rabu, 24 Jan 2024 / 12 Rajab 1445
Iman kepada Hari Akhir di antaranya adalah meyakini adanya Padang Mahsyar, dan kita pasti akan berada di sana.
Manusia dibawa ke Padang Mahsyar ketika sangkakala ditiupkan yang kedua kalinya. Mereka berkelompok tergantung iman dan amal shalihnya.
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa." (QS. Ibrahim : 48)
Sesungguhnya kalian akan dibawa ke Padang Mahsyar dalam keadaan yang berbeda-beda. Ada yang berjalan, ada yang diseret dengan wajahnya sendiri, ada juga yang dimuliakan oleh Allah dengan sebab amal shalih mereka.
Muslim bertaqwa, inilah yang akan ditolong oleh Allah.
Muslim munafik, inilah yang akan mendapatkan balasan hukuman dari Allah.
"Dan Kami akan mengumpulkan mereka pada hari Kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli." (QS. Al Israa : 97)
Begitu banyaknya manusia yang berkumpul di Padang Mahsyar, namun tidak semuanya mendapatkan naungan dari Allah.
"Dan barangsiapa berpaling dari peringatanKu, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari Kiamat dalam keadaan buta". (QS. Thaha : 124)
Jangan terlena dengan orang-orang kafir atau Muslim yang munafik yang terlihat bahagia, karena itu adalah kebahagiaan yang palsu. Hanya mereka yang beriman kepada Allah dan beramal shalih yang akan berbahagia di dunia dan di akhirat.
Kehidupan yang sempit juga akan Allah berikan kepada mereka yang tidak mengikuti Sunnah. Ketika dinasihati, mereka membantah. Mereka juga akan dibangkitkan dalam keadaan buta.
Dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
“Manusia kelak pada hari kiamat akan dihimpun dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang bulat dan tidak berkhitan’.
Maka aku penasaran, lalu bertanya: ‘Wahai Rasulullah, laki dan perempuan semuanya akan dihimpun bersamaan, nanti mereka akan saling melihat satu sama lain? Namun beliau menjelaskan: “Wahai Aisyah! Perkaranya lebih besar dari hanya sekedar melihat pada aurat satu sama lainnya”. (HR Bukhari No. 6527, Muslim No. 2859)
Di antara kondisi di Padang Mahsyar adalah matahari sangat dekat dengan kepala (hanya sejengkal), manusia berdesak-desakan, manusia berdiri mengantre ribuan tahun untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan Allah. Mereka akan mendapatkan kondisi yang berbeda sesuai dengan amalan yang mereka lakukan ketika masih di dunia. Barangsiapa yang beramal shalih selama di dunia, maka Allah akan memberikan naunganNya.
Semakin sering kita mendengar dan mendapatkan berita tentang beratnya kondisi di Padang Mahsyar, maka seharusnya kita lebih termotivasi untuk bisa terhindar dari sulitnya keadaan di sana.
Mereka datang kepada Adam, kemudian kepada Nuh, kemudian Ibrahim, Musa dan Isa ‘alaihimussalam, namun mereka semua tidak bisa memberi syafaat, sehingga akhirnya meminta kepada Nabi Muhammad ﷺ, lalu beliaupun bangkit untuk memohonkan syafaat di sisi Allah Azza wa Jalla untuk menyelamatkan hamba-hambaNya dari keadaan seperti ini. Allah mengabulkan doa beliau dan menerima syafaatnya. Ini merupakan termasuk Al-Maqam Al-Mahmud (tempat yang terpuji) yang telah dijanjikan oleh Allah kepada orang-orang bertaqwa.
Tidak satupun ucapan dan perbuatan kita di dunia melainkan semua dicatat oleh Raqib dan Atid.
Kondisi lainnya di Padang Mahsyar telah Allah jelaskan juga di dalam Alquran.
"Dan (pada hari itu) engkau akan melihat setiap umat berlutut. Setiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan atas apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Al Jatsiyah : 28)
Tingkatan manusia yang masuk ke dalam surga:
1. Bertaqwa, masuk surga tanpa hisab dan tanpa adzab.
2. Mukmin yang memiliki dosa dan senantiasa bertaubat di dunia, masuk surga dengan hisab yang mudah karena Allah mengampuni dosa-dosanya.
3. Kafir dan munafik, mereka dihisab dengan hisab yang berat. Semua manusia di Padang Mahsyar bisa mendengar apa dosa yang pernah dilakukannya. Namun mereka banyak membantah dan berdusta, lalu Allah datangkan saksi dan bukti.
"Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan." (QS. Yasiin : 65)
7 anggota yang akan bersaksi di hari Kiamat:
1. Pendengaran; 2. Penglihatan; 3. Lidah; 4. Tangan; 5. Kaki; 6. Hati; 7. Kulit.
Ada 3 anggota tubuh lain yang akan bersaksi di hari Kiamat sesuai dengan apa yang dikabarkan di Hadits, yaitu:
1. Paha; 2. Daging; dan 3. Tulang
Orang-orang kafir dan munafik tidak lagi bisa membantah dan berdusta karena Allah datangkan saksi dari anggota-anggota tubuhnya.
"Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, kitab apakah ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis). Dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juga pun". (QS. Al Kahfi : 49)
“Adapun orang yang diberikan kitabnya dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah, dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira.” (QS. Al-Insyiqaaq: 7-9)
“Adapun orang yang diberikan kepadanya kitabnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: “Aduhai, alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitabku (ini). Dan aku tidak mengetahui apa hisab terhadap diriku. Wahai kiranya kematian itulah yang menyelesaikan segala sesuatu. Hartaku sekali-kali tidak memberi manfaat kepadaku. Telah hilang pula kekuasaanku daripadaku.” (QS. Al-Haqqoh: 25-29)
Ketika hati bersih, maka seluruh tubuhnya akan baik. Ketika hati bersih, maka kita akan sami'na wa atho'na ketika mendapatkan atau mendengar perintah dan larangan Allah. Ketika hati bersih, maka kita tidak akan banyak membantah terhadap aturan Allah.
Timbangan Amal (Mizan)
Seluruh amal kebaikan dan keburukan akan ditimbang
"Barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang-orang yang dapat keberuntungan. Dan barangsiapa yang ringan timbangannya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, mereka kekal di dalam neraka Jahannam." (QS. Al Mu'minuun : 102-103)
Orang-orang yang beramal shalih pun akan ketakutan dan bergetar ketika amalan-amalan ditimbang. Tidak ada jaminan kepada kita akan selamat dari timbangan Allah.
"Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula." (QS. Az-Zalzalah : 7-8)
Adanya Sirath (Jembatan di atas Neraka Jahannam)
Ini lebih halus dari rambut dan lebih tajam daripada pedang. Terdapat besi pengait dan kawat berduri. Sirath ini sangat licin dan mudah menggelincirkan. Semua akan melewatinya.
Yang selamat hanya 1 golongan, yaitu mereka yang bertaqwa. Sedangkan Muslim yang berdosa, banyak bermaksiat, kaum kafir dan munafik akan tergelincir.
"Dan tidak ada seorangpun dari padamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami akan menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS. Maryam : 71-72)
Sangat sedikit hamba Allah yang bertaqwa dan bersyukur. Sangat sedikit hamba Allah yang beribadah ikhlas karena Allah dan mengikuti Sunnah Rasulullah ﷺ.
Dunia adalah tempat letih, lelah, capek. Jangan terlalu banyak bermain-main di dunia. Jangan banyak membuang waktu di dunia. Tempat istirahat seorang Muslim adalah di surga. Jadi, bersemangatlah dalam beramal shalih. Dunia ini hanya sebentar, sedangkan perjalanan menuju surga sangat panjang, dan bisa jadi kita justru masuk ke dalam neraka karena sebab dosa yang kita lakukan. Maka perbanyaklah amal shalih selama masih ada waktu.
"Sesungguhnya Allah hanya menerima dari orang-orang yang bertaqwa." (QS. Al Maidah : 27)
Qantharah
Di sinilah proses qishash amal, tempat para makhluk saling menuntut, terutama bagi mereka yang berbuat dzalim kepada manusia lainnya.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, “Tahukah kamu siapakah orang bangkrut itu?” Para Sahabat radhiyallahu anhum menjawab, “Orang bangkrut menurut kami adalah orang yang tidak punya uang dan barang.” Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya orang bangkrut di kalangan umatku, (yaitu) orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala amalan) shalat, puasa dan zakat. Tetapi dia juga mencaci maki si ini, menuduh si itu, memakan harta orang ini, menumpahkan darah orang ini, dan memukul orang ini. Maka orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya, dan orang ini diberi sebagian kebaikan-kebaikannya. Jika kebaikan-kebaikannya telah habis sebelum diselesaikan kewajibannya, kesalahan-kesalahan mereka diambil lalu ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan di dalam neraka.” (HR. Muslim No. 2581)
Pertanyaan yang akan ditanyakan di Padang Mahsyar adalah hadits yang sering kita dengar.
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi No. 2417)
Jangan kita menjual akhirat untuk dunia. Dunia sebentar, sedangkan akhirat adalah lebih baik dan kekal. Maka bersemangatlah untuk mendapatkan keselamatan di akhirat.
No comments:
Post a Comment