Kitab Fikih Asmaul Husna karya Asy Syaikh Al 'Allamah Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al 'Abbad Al-Badr (Hafizhahullah)
Oleh: Ustadz Abu Utsman Abdulbarr Kaisinda
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Selasa, 29 Desember 2020
Asma Allah, Al Aliim (Yang Maha Mengetahui) disebutkan lebih dari 150 kali di dalam Alquran, di antara dari beberapa ayatnya adalah firman Allah:
"Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (QS. Ar-Ruum : 54)
"Dan Allah cukup mengetahui." (QS. An-Nisa' : 70)
"Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui." (QS. Yasin : 38)
"Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Al Baqarah : 181)
Maknanya, ilmu-Nya meliputi yang zhahir dan yang batin, yang nampak maupun yang tersembunyi, yang di atas dan yang di bawah, yang telah berlalu, yang sekarang dan yang akan datang. Tidak ada yang tersembunyi bagi-Nya sesuatu apa pun. Dia mengetahui apa yang terjadi, apa yang akan terjadi dan apa yang tidak terjadi, seandainya terjadi dan bagaimana terjadi. Ilmu-Nya meliputi segala sesuatu dan Dia menghitung segalanya.
Di dalam Alquran terdapat penjelasan yang luas tentang ilmu Allah dan bahwasanya ilmu Allah meliputi segala sesuatu.
Allah menyebutkan keluasan ilmu-Nya dalam ayat-ayat Alquran. Allah Ta'ala berfirman:
"Pengetahuan Rabbku meliputi segala sesuatu. Maka apakah kamu tidak dapat mengambil pelajaran (daripadanya)?" (QS. Al An'am : 80)
Ketika seseorang beriman bahwa Allah segalanya, maka itu adalah pelajaran yang luar biasa. Jangan sampai kita dimurkai dengan perbuatan melanggar syariat.
"Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu Engkau meliputi segala sesuatu." (QS. Ghaafir : 7)
Allah akan menganugerahkan keselamatan kepada siapa saja secara umum, tetapi Allah tidaklah memberikan nikmat iman dan Islam melainkan hanya kepada mereka yang Allah cintai saja.
"Sesungguhnya Ilahmu hanyalah Allah, yang tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia. Pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu." (QS. Thaha : 98)
Allah menyebutkan ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu.
"Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan." (QS. Ali Imran : 120)
"Sesungguhnya (pengetahuan) Rabbku meliputi apa yang kamu kerjakan." (QS. Huud : 92)
"Dan adalah Allah Maha Meliputi (ilmu-Nya) terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. An-Nisa' : 108)
Allah juga menyebutkan tentang ilmu-Nya yang meliputi segala hal yang rahasia, yang nampak, yang ghaib, dan yang jelas di dalam Alquran:
"Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau mengetahui apa yang kami sembunyikan dan apa yang kami lahirkan; dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah, baik yang ada di bumi maupun yang ada di langit." (QS. Ibrahim : 38)
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (QS. Ghaafir : 9)
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih kepadanya daripada urat lehernya." (QS. Qaaf : 16)
"Dan ketahuilah bahwasanya Allah mengetahui apa yang ada dalam hatimu, maka takutlah kepada-Nya." (QS. Al Baqarah : 235)
"Tidakkah mereka tahu bahwasanya Allah mengetahui rahasia dan bisikan mereka, dan bahwasanya Allah amat mengetahui segala yang ghaib?" (QS. At-Taubah : 78)
"Dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya kepada kamu apa yang kamu kerjakan." (QS. At-Taubah : 105)
"Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Hujurat : 16)
Allah Ta'ala menyebutkan tentang pengkhususan diri-Nya dengan perbendaharaan yang ghaib, yang tidak ada yang mengetahuinya, kecuali Dia. Allah Ta'ala berfirman:
"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Al An'am : 59)
"Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS. Luqman : 34)
Beriman dengan nama Allah yang satu ini memiliki pengaruh yang berkah kepada seorang hamba, bahkan ini merupakan sebesar-besarnya cambuk dan pelajaran berharga.
Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqiithi rahimahullah berkata,
"Para ulama telah sepakat bahwa ini adalah sebesar-besarnya pelajaran dan seagung-agungnya cambuk yang turun dari langit ke bumi. Mereka membuat permisalan dalam hal ini -dan Allah memiliki permisalan yang lebih tinggi-. Mereka mengatakan, "Seandainya ada di muka bumi ini seorang raja yang gemar membunuh manusia jika kehormatannya dicabik. Raja tersebut memiliki kekuatan, kemuliaan, dan kekuasaan. Di sekitar raja tersebut, ada para prajurit dan para putrinya. Seandainya dikatakan kepada penduduk negeri tersebut bahwa rajanya selalu mengetahui apa yang mereka lakukan dari perbuatan yang jelek di kala malam hari, maka mereka akan benar-benar waspada. Allah pencipta langit dan bumi, Yang Maha Menguasai dan Yang Maha Perkasa. Dia mengabarkan kepada mereka dalam ayat-ayat-Nya, yang hampir-hampir tidaklah engkau membuka satu halaman mushaf, melainkan engkau dapatkan di dalamnya sebesar-besarnya pelajaran dan seagung-agunya cambuk (Dia Maha Mengetahui segala sesuatu), (Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian lakukan."
Oleh karena itu, wajib bagi kita semua untuk mengambil pelajaran dari cambuk yang besar dan pelajaran yang berharga ini dan jangan pernah kita melupakannya agar kita tidak membinasakan diri kita sendiri. (Al-'Adzbu An-Namiir 1/333-334)
Ibnu Rajab rahimahullah berkata,
"Ada seorang lelaki yang memaksa seorang wanita untuk berbuat kekejian dan dia memerintahkan kepada wanita tersebut untuk mengunci pintu-pintu. Kemudian lelaki tersebut berkata, "Apakah masih ada pintu yang belum dikunci?", si wanita mengatakan, "Ya ada, yaitu pintu antara kita dengan Allah." Lelaki tersebut pun tidak menyentuh si wanita tersebut. Sebagian orang melihat seseorang berbicara dengan seorang wanita, maka orang tersebut mengatakan, "Sesungguhnya Allah melihat kalian berdua, semoga Allah menutupi (aurat) kami dan kalian berdua." (Syarhu Kalimat Al-Ikhlas halaman 49)
"Dia mengetahui (pandangan) mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati." (QS. Ghaafir : 19), maka barangsiapa yang merenungkan hal ini dan mempelajarinya, maka ini adalah sebesar-besarnya cambuk dan pencegah (dari berbuat maksiat).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang makna ayat ini, "Allah Ta'ala mengabarkan tentang ilmu-Nya yang sempurna yang meliputi segala sesuatu, yang besar mau pun yang kecil agar manusia berhati-hati dari pengawasan Allah terhadap mereka, hingga mereka merasa malu kepada Allah dengan sebenar-benarnya dan bertakwa kepada-Nya dengan sesungguhnya, merasa selalu diawasi oleh Allah yang selalu melihatnya. Karena Allah Ta'ala mengetahui mata yang khianat meskipun zhahirnya amanat. Dia mengetahui apa yang dirahasiakan oleh dada-dada mereka." (Tafsir Ibnu Katsir 7/127)
Nama Allah, Al-'Aliim kebanyakan disebut dalam konteks amal perbuatan serta balasannya, agar hati manusia bangkit dan memperingatkan para hamba agar memperbaiki dan menyempurnakan amal perbuatan mereka. Semua ini untuk memotivasi dan mencegah mereka. Allah sajalah yang dapat memberi taufiq, tidak ada Rabb selain-Nya dan tidak ada sesembahan yang haq, kecuali Allah saja.
Subhanaakallahumma wa bihamdika, asy-hadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.




No comments:
Post a Comment