Friday, 11 June 2021

Kajian Jumat: Agar Tidak Menjadi Orang Yang Merugi

Kajian Jumat
Pembahasan Kitab Ushul Tsalatsah
Agar Tidak Menjadi Orang Yang Merugi
Oleh: Ustadz Ali Hasan Bawazier
Jumat, 11 Juni 2021
Tafsir surat Al Ashr

Pada hakikatnya, kita tidak akan pernah mau merugi. Namun kerugian apa yang lebih besar yaitu usia kita.
Usia tidak bisa digantikan atau ditukar. Apa yang terlewat, maka tidak bisa terulang. Waktu tidak bisa dihentikan walau sejenak. Justru kita semakin dekat ajal.

Agar tidak merugi, maka Allah berikan kuncinya
1. Iman, mencakup tentang ilmu. Karena tidak akan bisa mencapai keimanan tanpa mengetahui dengan ilmu.

Setiap muslim wajib menuntut ilmu

Ilmu akan bermanfaat jika sumbernya Alquran dan Sunnah

2. Amal shalih. Ibadah yang semakin mendekatkan kita kepada Allah, yaitu yang disyariatkan kepada hambaNya. Tidak disebut amal shalih kecuali apa yang telah disyariatkan. Segala amalan yang tidak disyariatkan, maka tidak akan diterima; seperti amalan yang dibuat-buat, maka akan ditolak.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Barangsiapa membuat amalan baru

QS. Al Kahfi : 104

Dia melakukan segala amalan, dan dia mengira bahwa apa yang diamalkan itu yang terbaik, padahal dia tersesat karena tidak memenuhi syarat diterimanya amalan yaitu ikhlas dan ittiba'

Amal shalih wajib dan Sunnah

Hadits Qudsi.
Allah Ta'ala berfirman
"Tidaklah hamba mendekatkan diri kepadaku lebih aku cintai, dan melakukan ibadah Sunnah, maka aku akan mencintainya"

Adalah kesalahan ketika ada yang mengamalkan suatu amalan dzikir ribuan kali, tirakat, bertapa, atau beribadah di kuburan, dan banyak bidah lainnya.

Jangan salah paham terhadap hadits di atas seperti kaum ghuluw yang mengira Allah menyatu dengan makhlukNya. Maksud yang benar adalah Allah meluruskan pandangannya, pendengarannya, sehingga apa yang dilakukan oleh seorang hamba sesuai dengan apa yang Allah ridhoi.

Amal adalah bagian dari iman. Tapi kenapa Allah menyebutkan Iman dan amal shalih? Ini menunjukkan betapa pentingnya amal. Terkadang Allah menyebutkan satuan secara terpisah untuk menunjukkan kekhususannya.
"Jagalah shalat 5 waktu dan shalat wustho (Ashar)"

Di antara sebab kesuksesan adalah dengan amal, dan sebab kerugian adalah orang yang menyia-nyiakan amal. Iman tidak akan benar kecuali diiringi dengan amal.

3. Saling menasihati dengan kebenaran
Dinukil dari Ibnu Abbas, maksud dari kebenaran ini adalah dengan tauhid. Para ulama menyebutkan dengan mengajak pada segala kebaikan. Perintah terbesar adalah tauhid, dan larangan yang terbesar adalah syirik.

Saling menasihati manusia akan pentingnya tauhid, saling menasihati dari bahayanya syirik, bidah, dan dosa-dosa besar, saling menasihati dalam melakukan ibadah-ibadah Sunnah, karena ibadah Sunnah akan melengkapi kekurangan dari ibadah wajib.

Tidak cukup kita baik, tidak cukup kita beramal shalih, tanpa saling menasihati kebenaran dan menasihati dalam kesabaran. Mengajak pada yang ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar.

Barangsiapa melihat kemungkaran, maka ubah dengan tangan. Jika tidak sanggup, ubah dengan lisan...

Dakwah adalah mengajak pada agama Allah, bukan mengajak pada golongan atau kelompok tertentu. Berdakwah harus dengan ilmu, tidak bisa berdakwah dengan kebodohan.

Umar Abdul Aziz:
"Barangsiapa beramal tanpa ilmu, merusaknya lebih besar daripada memperbaikinya".

Jangan seperti Khawarij dan Murji'ah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa berdakwah mengajak kesesatan, maka dia menanggung dosanya dan dosa orang yang mengikutinya" (HR. Muslim)

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan dari umatku adalah ulama yang menyesatkan. Mengajak pada hawa nafsunya."

Jangan kita nafikan, jangan anggap para ulama ini tidak ada. Banyak imam yang dijadikan tokoh agama yang mengajak pengikutnya pada kesesatan.

QS Al Hajj
"Dialah Yang Maha Benar, dan yang diseru selainnya adalah bathil."

4. Mengajak pada kesabaran
Kedudukan sabar di dalam agama sangat besar. Semua ajaran agama dari yang paling dasar sampai puncak butuh kesabaran.

Tidak mungkin kita menerima takdir tanpa sabar. Tidak mungkin kita menuntut ilmu tanpa kesabaran.

Sabar juga dibutuhkan dalam ibadah. Sabar dibutuhkan di saat kita meninggalkan segala maksiat. Sabar dibutuhkan ketika kita menerima ujian dari Allah.

Berdakwah butuh kesabaran, karena dakwah ada ujiannya sendiri.

Orang yang selamat dari kerugian, adalah dia yang saling menasihati dalam kesabaran.

Kadang kita giat dalam beramal, namun ada kalanya kita jenuh melakukannya. Yang sepertj ini, kita butuh seseorang yang menasihati dalam kesabaran agar kita tidak futur.

Wasiat dan nasihat untuk sabar tidak dibutuhkan sekali dalam hidup, melainkan dibutuhkan sepanjang usia kita. Ketika seseorang merasa futur, maka nasihat tersebut dibutuhkan. Orang-orang yang Allah selamatkan adalah mereka yang saling menasihati dalam kesabaran

QS. Al Balad
QS. Ali Imran
"Wahai orang-orang beriman, bersabarlah, perkuatlah kesabaran..."

Kita butuh kesabaran terhadap diri kita sendiri, terhadap kerabat kita, apapun, termasuk kesabaran melakukan shalat, terutama shalat subuh berjamaah.

Syubhat dan syahwat juga contoh hal yang menguji kesabaran kita.

Muslim tidak bisa hidup sendiri. Muslim membutuhkan teman-teman yang shalih, teman-teman yang saling menasihati.

Nabi Yusuf alaihissalam dalam kesabaran dari perkara maksiat patut kita contoh. Ketika dia dirayu oleh seorang perempuan untuk berzina, ia bersabar dan menolaknya.

Allah tidak akan menyia-nyiakan pahala bagi orang-orang yang bersabar. Betapa banyak gelombang fitnah merusak aqidah, akhlaq, dan keyakinan, maka kita membutuhkan kesabaran.

Rasulullah ﷺ pun diuji oleh Allah dalam menyampaikan agama yang haq ini, dan beliau bersabar.

Hendaknya kita bisa istiqomah dalam menjalankan 4 hal ini, niscaya kita akan menjadi hamba yang sukses dan selamat dari fitnah dunia. Bersungguh-sungguh melawan hawa nafsu untuk melawan fitnah.

Ibnu Taimiyah mengatakan
"Kesabaran adalah kemudi dari semua akhlak baik yang Allah perintahkan kepada kita"

Tidak mungkin kita memiliki akhlak yang benar tanpa kesabaran. Orang yang kehilangan kesabaran akan kehilangan akhlak. Orang yang kehilangan kesabaran akan terjerumus dalam maksiat.

QS. Fusshilat : 34-35

Ibnul Qayyim mengatakan:
"Manusia akan menjadi sempurna jika sempurna dirinya dan menyempurnakan orang lain. Jika memiliki 2 kekuatan yaitu kekuatan ilmu dan kekuatan amal dan menasihati dalam kebenaran dan kesabaran"

No comments:

Post a Comment