Saturday, 26 June 2021

Muallaf Care: Bab Adab & Wudhu

Minhajul Muslim
Bab: Adab & Wudhu
Oleh: Ustadz Affan Hamzah hafizhahullah
Sabtu, 26 Juni 2021
Muallaf Care
Ajwad Resto, Condet, Jakarta Timur

Pelajari niat karena niat lebih dulu sampai sebelum amalan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa jasad kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan perbuatan kalian" (Muttafaq Alaih, Muslim No. 2564)

Allah tidak melihat kepada fisik dan penampilan, tapi Allah melihat maksud dari apa yang kita niatkan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang berkeinginan melakukan kebaikan namun dia belum dapat melakukannya, maka dicatat baginya satu kebaikan" (HR. Muslim No. 130)

Allah begitu menghargai niat seseorang. Seseorang tidak jadi melakukan amalan tetapi masih diberikan kebaikan, selamat ia sudah berniat melakukan kebaikan tersebut.

Masalah hati bukanlah masalah yang remeh, karena Allah menjadikan hati ini mudah terbolak-balik.

Dengan niat yang buruk, maka sesuatu yang mubah bisa berubah menjadi haram, yang tadinya boleh menjadi terlarang, apa yang tidak tadinya tidak berdosa, maka akhirnya menjadi berdosa.

Apa yang kita niatkan sangat berdampak besar pada ibadah yang kita lakukan.

Imam Syafi'i memiliki 7 pembahasan tentang niat, di antaranya
1. Hakikat niat, yaitu kita menyaksikan untuk melakukan sesuatu selaras dengan pekerjaannya.

Cara membedakan antara shalat Sunnah dengan shalat wajib adalah niatnya.

2. Hukum niat, niat bisa mengubah suatu hukum

3. Tempat niat, yaitu di hati
Jika sebagian kaum muslimin sampai melafadzkan niat adalah untuk mendukung hati mereka. Mereka beranggapan lafadz niat untuk menguatkan isi hati mereka. Namun jika ada perbedaan antara niat hati dengan lafadz maka yang berlaku adalah niat di dalam hati

4. Waktu niat
5. Cara niat
6. Syarat niat
- Muslim
- Tidak melakukan pembatal niat
- Menetapkan akan melakukan sesuatu tersebut

7. Tujuan niat, agar bisa membedakan antara ibadah dengan adat. Suatu adat bisa bernilai ibadah ketika kita niatkan. Tujuan niat juga agar bisa membedakan urutan ibadah.

Dalam rukun shalat, kita harus tahu bahwa apa yang kita lakukan adalah hal yang wajib. Jika kita tidak berniat, maka shalatnya batal.


Bab Ibadah
Sarana Bersuci
1. Air muthlaq, yaitu air yang masih murni, yang belum tercampur dengan apa pun yang dapat mengubahnya seperti berubah rasa, bau, dan warna.

Allah berfirman:
"Dan Kami turunkan dari langit air bersih" (QS. Al Furqan : 48)

2. Debu yang suci

Bab Wudhu
QS. Al Maidah : 6

Keutamaan wudhu
1. Menghapuskan dosa
Rasulullah ﷺ bersabda
"Maukah kalian agar aku tunjukkan kepada sesuatu yang dapat menghapus kesalahan serta mengangkat derajat?" Mereka (para sahabat) menjawab, "Tentu saja, wahai Rasulullah". Beliau bersabda, "menyempurnakan wudhu pada saat yang dibenci, melangkahkan kaki ke masjid dan menunggu shalat (berikutnya) setelah shalat, maka itulah ribath (menjaga tharahah)" (HR. Muslim No. 251).

Hal-hal yang Disunnahkan dalam Berwudhu
1. Membaca basmalah
Rasulullah ﷺ bersabda
"Tidak (sempurna) wudhu seseorang yang tidak menyebut Nama Allah padanya" (HR. Ahmad No. 9137 & Abu Daud No. 101)

2. Membasuh dua telapak tangan 3x
3. Bersiwak
4. Berkumur
Rasulullah ﷺ bersabda
"Jika kamu berwudhu, hendaklah kamu berkumur" (HR. Abu Daud No. 144)

5. Menghirup air ke hidung dan membuangnya
6. Menyela-nyela jenggot
7. Membasuh anggota wudhu 3x

Hal-hal yang dimaksudkan dalam Berwudhu
1. Berwudhu di tempat najis
2. Lebih dari 3x basuhan
3. Berlebihan dalam menggunakan air
4. Meninggalkan salah satu atau beberapa Sunnah wudhu
5. Berwudhu dengan air lebihan (musta'mal) dari air yang dipakai bersuci oleh istri
 
 Subhanaakallahumma wa bihamdika, asy-hadu al-laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

No comments:

Post a Comment