Sunday, 8 August 2021

Kajian Ahad: Ambil Aqidahmu dari Alquran dan Sunnah yang Shahih

Kajian Ahad
Ambil Aqidahmu dari Alquran 
Syarat-syarat Diterimanya Amal Shalih
Ahad, 8 Agustus 2021
Oleh: Ustadz Ahmad Bazher
via Clubhouse

Ketika seseorang berniat untuk melakukan amal shalih, tetapi dia melakukannya, maka ia dicatat mendapatkan pahala sepenuh amal shalih. Namun jika ia melakukannya, maka pahalanya dilipatgandakan menjadi 10.

Pada satu sisi, Allah memberikan rahmatNya. Namun ingat, bukan hanya harap yang kita miliki, tetapi kita juga harus memiliki rasa takkt bahwa setiap amalan kita tidak diterima.

Jangan kalian melihat satu dosa yang kalian lakukan, tapi lihatlah kepada siapa kalian melakukan dosa.

Apa syarat amal shalih kita diterima?
Rasulullah ﷺ memerintahkan kita untuk berdoa

Syarat diterima amal shalih ada 3
1. Tauhid
Orang-orang kafir, ketika mereka melakukan kebaikan, Allah hanya membalasnya di dunia.
Sebuah kenikmatan terbesar ketika seorang hamba diberikan iman dan Islam oleh Allah di dalam dada mereka.
QS. Al Kahfi : 107

Rasulullah ﷺ bersabda ketika beliau ditanya oleh seseorang
"Katakan, "Aku beriman kepada Allah kemudian istiqomah lah"

2. Ikhlas
Ketika Allah memberikan taufiq kepada hambaNya, maka itu salah satu nikmat yang sangat besar.

Perkara ikhlas bukan perkara membalikkan telapak tangan.

Sufyan ats-Tsauri berkata:
"Tidaklah aku mengobati sesuatu yang paling sulit selain mengobati hatiku"

Rasulullah ﷺ mengatakan di hadapan para sahabat:
"Sesungguhnya yang aku takutkan kepada kalian adalah syirik kecil." Apa itu syirik kecil? "Riya"

Riya' adalah seseorang beribadah kepada Allah tapi ingin dipuji orang lain.

Ketika para sahabat sedang berbicara tentang Dajjal, kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:
"Maukah aku kabarkan kepada kalian yang lebih menakutkan dari fitnah dajjal?
"Syirik yang tersembunyi. Seseorang berdiri kemudian shalat, lalu ia memperbagus shalatnya agar pandangan orang lain tertuju kepada kalian"

Bagaimana kita bisa selamat dari riya'?
"Ya Allah kami berlindung dari perbuatan syirik yang kami tahu itu perbuatan syirik"

Umar bin Khattab berdoa:
"Ya Allah jadikan seluruh amalku adalah amal yang shalih. Jadikan amalku hanya kepadamu"

QS. Bayyinah : 5

3. Sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ (ittiba')
QS. Al Hasyr : 7
QS. Ali Imron : 31

Ibnu Katsir, ayat ini adalah ujian kepada mereka yang mengaku cinta kepada Allah, apakah mereka mampu mengikuti tuntunan Rasulullah ﷺ

"Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak"

2 kaidah yang harus kita amalkan:
1. Berkaitan dengan perkara agama/ibadah
Hukum asal dalam perkara ibadah adalah terlarang (haram) sampai datang dalil yang membolehkannya/memerintahkannya.

Jangan bertanya tentang larangan dalam perkara agama/ibadah. Kembalilah pada hukum asalnya.

2. Berkaitan dengan perkara dunia/muamalah
Hukum asal dalam perkara dunia adalah boleh sampai datang dalil yang melarangnya.

Dalam perkara ini, maka silakan tanya apakah ada larangannya untuk melakukan sesuatu. Apakah ada ribanya? Apakah ada gharar? Apakah ada kemaksiatan?

Syaikh Albani berkata:
"Kalau kita berbicara dengan orang yang mencari kebenaran, maka satu dalil cukup untuk disampaikan kepadanya. Namun jika kita berbicara kepada orang yang mencari pembenaran, maka seribu dalil tidak akan cukup bagi mereka"

Syirik Besar
Dosa terbesar di sisi Allah adalah berbuat kesyirikan atau menyekutukan Allah.
QS. Luqman : 13

Rasulullah ﷺ ketika ditanya oleh seorang sahabat, "Wahai Rasulullah, dosa apa yang paling besar di sisi Allah". Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, "Engkau menjadikan Allah sebagai tandingan"

Pepatah Arab mengatakan:
"Saya belajar keburukan bukan untuk saya lakukan keburukan, tapi untuk menjaga diri saya. Siapa yang tidak mengetahui kebenaran atau keburukan, maka dia akan terjatuh kepada keburukan"

Syirik adalah menyamakan selain Allah dengan Allah dalam segala sesuatu yang menjadi hak kekhususan Allah.

Apa saja hak kekhususan Allah?
Para ulama ketika meneliti dalil Alquran
1. Dalam masalah perbuatan Allah terhadap makhlukNya (Hak Rububiyah)
Menciptakan, mengatur alam semesta, memberikan rezeki, menetapkan hukum, dsb

Tidak ada satupun makhluk yang campur tangan dalam menciptakan, mengatur, dan menguasai alam semesta.

Ketika ada yang meyakini bahwa dia makhluk yang menciptakan selain Allah, maka dia terjatuh dalam kesyirikan.

Ketika ada yang meyakini bahwa makhluk yang mampu mengendalikan alam semesta, maka itu pun jatuh pada kesyirikan
Contoh: pawang hujan, wali yang mampu menggerakkan alam semesta, dsb

2. Dalam kedudukan Allah sebagai dzat yang berhak untuk disembah dan diibadahi (Hak Uluhiyah)
Segala bentuk ibadah kepada selain Allah, maka dia terjatuh dalam kesyirikan.

Banyak yang mengira bahwa syirik hanya orang-orang yang menyembah batu atau patung. Tidak. Syirik bukan hanya itu.

Syirik besar adalah memalingkan ibadah kepada selain Allah, di antaranya:
- Berdoa kepada selain Allah
- Istighasah (meminta pertolongan dalam keadaan sulit) kepada selain Allah
- Menjadikan Allah sebagai perantara
- Meminta perlindungan kepada selain Allah

QS. An-Nisaa' : 36
QS. Yusuf : 106

Apakah syirik itu terjadi pada umat ini?
Jelas.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak akan terjadi kiamat hingga kabilah-kabilah dari umatku bergabung kepada kaum musyrikin dan melakukan kesyirikan"

3. Dalam kesempurnaan nama dan sifat-sifat Allah (Hak Asma wa Sifat)
Allah hidup, kita hidup.
Apakah sama hidup kita dengan hidup Allah?
Tidak.

Allah mendengar, kita mendengar.
Apakah sama pendengaran kita dengan pendengaran Allah?
Tidak.

Allah melihat, kita melihat.
Apakah sama penglihatan kita dengan penglihatan Allah?
Tidak.

Ketika seseorang meyakini ada orang shalih bisa mendengar sesuatu yang jauh, punya ilmu ghaib, maka ini adalah kesyirikan.

Ketika seseorang meyakini ada orang yang mampu melihat hal ghaib atau bisa menemukan sesuatu dengan keghaiban, maka itu adalah kesyirikan.

Tidak ada yang mengetahui hal ghaib melainkan hanya Allah.

No comments:

Post a Comment