Monday, 9 August 2021

Kajian Senin: Fiqih Sosmed

Kajian Senin
Fiqih Sosmed
Oleh: Ustadz Arif Rachman
Senin, 9 Agustus 2021
via Clubhouse

Setiap orang dengan baik dan buruknya, pasti memiliki sosial media. Kita juga harus tahu bahwa semua hal ini bisa merenggut sesuatu yang penting dalam hidup.

Allah bersumpah atas nama waktu di antaranya dalam surat Al Ashr dan surat Dhuha. Betapa berharganya waktu seorang muslim.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Di antara 2 nikmat yang menipu manusia adalah kesehatan dan waktu."

Orang yang memiliki waktu luang, kemudian dia buang waktunya begitu saja, maka dia akan menyesal di kemudian hari. Kita sering tidak sadar bahwa waktu yang kita miliki adalah sesuatu yang sangat berharga.

Para ulama mengatakan bahwa waktu lebih berharga daripada emas. Ketika emas hilang, kita masih bisa cari lagi, namun tidak demikian waktu. Inilah yang banyak diambil dari sosial media.

Seringkali menghalangi kita dari perbuatan yang bermanfaat khususnya bagi akhirat.

Bagi seorang muslim, kita harus menjaga diri dari menyia-nyiakan waktu. Seorang muslim juga memiliki panduan yang harus diperhatikan dalam sosial media.

Rasulullah ﷺ telah mengatur bagaimana gaya hidup umatnya.

Hal yang harus diperhatikan dalam bersosial media:
1. Niat
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung kepada niatnya, dan balasan tergantung pada apa yang kita niatkan"

Ketika kita membuat sebuah akun, kita tanya pada diri kita sendiri, kenapa kita membuatnya, untuk apa kita membuatnya.

Akun dalam bahasa Arab bermakna hisab. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa apa yang kita lakukan dalam sosial media akan dihisab.

2. Dengan cara yang sebijak mungkin
Banyak yang berniat baik tapi justru punya dampak yang buruk karena tidak bijak dalam bersosial media.

Seorang muslim ketika melakukan sesuatu, dia harus menimbang antara maslahat dan mudharat. Jika mudharat lebih banyak, maka sebaiknya ditahan, apapun itu.

3. Mengingkari semua kemungkaran yang ada
Pada hakikatnya, walaupun interaksi dalam dunia maya, tapi pasti akan berpengaruh dalam diri kita dan bisa menuju pada kemungkaran.

Banyak orang yang dicabut rasa malunya, sehingga mereka merasa aman. Mereka bebas membagikan sesuatu yang mungkar, merasa tidak ada yang memerhatikan. Padahal ini adalah sesuatu yang mungkar dan akan dipertanggungjawabkan.

Ketika kita membagikan sebuah kemungkaran di sosial media, maka ini bisa menjadi kemungkaran yang berkali lipat. Kita harus menghindarinya.

4. Jangan banyak mencaci maki atau mengeluh
Terkadang orang menjadi lebih berani untuk membagikan sesuatu di media sosial, sehingga merasa aman. Padahal ada Allah yang mengawasi.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Tidaklah termasuk beriman mereka yang senantiasa berperangai buruk dan suka menyakiti."

Ketika di dunia nyata kita dilarang untuk melakukan sesuatu yang buruk, maka di media sosial pun sama.

"Tidak ada suatu yang diucapkan, melainkan ada malaikat yang mencatat"

Rasulullah ﷺ bersabda
"Sungguh seorang hamba yang mengucapkan kalimat yang Allah ridhoi, maka Allah akan mengangkat derajatnya. Dan sungguh, ketika dia mengucapkan kalimat yang buruk, maka Allah akan melemparkannya ke dalam neraka."

5. Jangan banyak pamer
Kita harus memperhatikan dampak yang akan terjadi dari apa yang kita bagikan. Meskipun niatnya baik ketika kita membagikan suatu kesenangan, maka kita harus mengetahui dampaknya. Tidak harus kita selalu membagikan kenikmatan atau kesenangan yang kita rasakan, karena akan menimbulkan hasad dari orang lain.

6. Jangan banyak berkeluh kesah
Kadang orang dihadapkan dengan sebuah masalah, lalu dia membagikannya di media sosial. Ini tentu tidak dibenarkan.

Seorang yang beriman seharusnya tahu bahwa Allah adalah sebaik-baik tempat mengadu. Karena ketika kita mengadu pada media sosial, tidak sedikit malah memperkeruh masalah atau keluhan kita, bahkan disalahgunakan oleh orang lain.

Maka jangan banyak berkeluh kesah atau bahkan dihilangkan. Seorang muslim memiliki dzikir untuk lebih menenangkan hati kita.

7. Jangan membuat akun palsu
Seringkali kita menemukan kasus seperti ini, bahkan menjadi tren dengan tujuan tertentu. Biasanya ada kedustaan dari akun palsu ini tentang dirinya. Seorang muslim dilarang untuk berdusta.

Maka siapapun yang senang atau memiliki akun palsu hendaknya ia bertaubat kepada Allah.

8. Jangan habiskan waktu untuk stalking
Banyak media baru yang kita lihat, dan seorang muslim yang baik tidak akan menghabiskan waktunya untuk melihat akun-akun orang lain.

Hal ini bisa saja mengundang sesuatu yang buruk seperti aib buruk orang lain. Bahkan aib tersebut dijadikan sebagai konsumsi publik seperti konten.

9. Ketika mengirim pesan, hendaknya to the point
Jangan menghabiskan waktu orang lain demi membalas pesan kita. Tidak semua orang memiliki pola waktu yang sama dengan kita, maka langsung sampaikan pesan kita.

Ini juga merupakan keresahan para asatidz. Ada beberapa ustadz yang meminta untuk langsung menyebutkan tujuan kita daripada harus banyak basa-basi.

Secara umum, hendaknya kita mendahulukan adab dalam menyampaikan pesan kepada orang lain.

Semua pembahasan ini dikutip dari risalah karya ustadz Firanda Andirja hafizhahullah.

No comments:

Post a Comment