Sunday, 12 September 2021

Kajian Ahad: Setetes Dunia Untuk Neraka

Kajian Ahad
Setetes Dunia Untuk Neraka
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah
Ahad, 12 September 2021
Masjid Nurul Iman, Blok M Square
Jakarta Selatan

Cinta dunia berlebihan banyak kita saksikan. Dunia lebih mereka utamakan daripada akhiratnya.
Islam tidak pernah melarang seseorang mencintai dunianya, tapi jangan sampai karena mengejar dunia membuat kita lalai.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Demi Allah. Tidaklah dunia dibandingkan akhirat melainkan salah satu di antara kalian menempelkan jari ke lautan" (HR. Muslim)

Dunia tidak ada artinya dibandingkan akhirat. Sebanyak apapun, sekaya apapun orang yang mengejar dunianya, tidak akan kekal. Anehnya, kita lebih senang melihat dan berambisi terhadap dunia yang sedikit dibandingkan negeri akhirat.

Kita rela berlomba-lomba mengejar dunia yang hakikatnya sedikit dengan berbagai cara, bahkan kita sudah tidak peduli lagi dengan halal dan haramnya.

Rasulullah ﷺ bersabda
"Akan datang suatu masa pada manusia, di mana manusia tidak lagi peduli sesuatu yang mereka dapatkan apakah itu halal atau haram"

Rasulullah ﷺ bersabda:
Pada setiap umat ada fitnah, dan fitnah dari umatku adalah harta.

Setetes dunia dikejar dan diambil dengan cara yang dilarang oleh syariat.

Ketika kita benar-benar berpegang pada tauhid dan sunnah, maka kita hanya akan mengharap ridho dan takut kepada Allah.

Allah mengutus 124.000 nabi dan 313 rasul di muka bumi dan diperintahkan untuk berdakwah tentang kebenaran.

Setetes dunia yang kita kejar lebih banyak hanya untuk neraka. Tidak banyak yang berusaha untuk menggapai surga. Bahkan yang sudah ngaji pun masih mengejar dunia dan tidak mendahulukan akhirat.

Kenapa kita tidak tegak dan kokoh di atas syariat? Kenapa tidak mampu istiqomah?
Karena kita masih mengejar setetes dunia.

Tujuan kita akhirat dan jadikan dunia hanya sebagai sarana menuju akhirat. Jangan sampai ada dunia di hati kita. Mendapatkan balasan dari Allah harus menjadi tujuan utama.

Selama tidak menyalahi syariat, maka silakan lakukan. Orang yang mendapatkan ketenangan di hati, bukan dengan cara menghalalkan yang haram.

Sebelum mendapatkan surga akhirat, maka raih dulu surga dunia. Apakah itu surga dunia? Yaitu bisa mencintai Allah.

Banyak orang mengejar harta, mengejar uang yang nilainya sangat kecil di sisi Allah meski jumlahnya 1 miliar. Mereka menghabiskan waktu yang begitu banyak hanya untuk setetes dunia.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"2 rakaat sebelum Subuh lebih baik dari dunia dan seisinya)"

QS. Ali Imron : 196

Surga adalah sesuatu yang tidak pernah dilihat oleh mata, kita hanya tahu namanya saja, tapi seorang yang beriman akan meyakininya sebagai tempat paling nikmat dan kekal.

Kalau kita bertaqwa dan yakin kepada Allah bahwa Allah akan memberikan rezeki dan tidak akan mengingkari janjiNya. Allah akan berikan jalan keluar bagi hamba-hambaNya yang bertaqwa.

Sadarilah, jangan sampai kita tertipu dengan dunia. Tempat tinggal kita di akhirat, bukan di dunia. Jangan jadikan dunia sebagai tujuan.

Jika Allah sudah ada di hati, maka kita akan mudah melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhkan laranganNya. Semua kesuksesan yang kita dapatkan hingga saat ini bukan karena kehebatan kita, tapi karena Allah yang mudahkan. Masih tak bisakah kita bersyukur dan tetap menjadi pengejar dunia?

Seorang yang memiliki iman yang kokoh, meski godaan yang banyak, akan terlihat bagaimana ia membenci dosa dan kemaksiatan, sehingga akan terus berusaha mendapatkan ridho Allah.

QS. Ali Imran : 131

Hanya orang bertaqwa yang Allah terima di surga. Hanya orang bertaqwa yang Allah terima taubatnya. Karena hanya mereka yang bertaqwa yang bersih hatinya.

QS. Al Maidah : 27

"Tidaklah kehidupan dunia ini melainkan hanya senda gurau dan permainan."
QS. Al Ankabut

Penyebab seseorang masuk surga adalah karena rahmat Allah, dan rahmat Allah diberikan kepada hamba-hambaNya yang sabar.
QS. Al Mu'minuun : 111

Kita hanya sekelompok orang dengan sisa umur, sebagai bukti bahwa tanda kematian semakin dekat. Jika Allah berkehendak, maka Allah bisa mencabut nyawa kita saat ini juga. Maka teruslah bersiap-siap menghadapi kematian.

QS. Al Isra' : 19
QS. An Nisa : 66

No comments:

Post a Comment