Ngaji Ushul Tsalatsah
Keutamaan Al 'Ashr
Oleh Ustadz Ali Hasan Bawazier
Jumat, 10 September 2021
Masjid Nurul Iman, Blok M Square
Imam Syafi'i rahimahullah berkata:
"Andai kata memikirkan kandungan dari surat ini
Syaikh Abdul Latif bin Abdurrahman mengutip
Karena di dalam surat ini berisi dasar agama Islam, pilar keimanan, dan wasiat dalam syariat.
Ini mencakup semua syariat Islam yang Allah perintahkan.
Maksud dari pernyataan Imam Syafi'i:
Surat ini cukup sebagai peringatan dan nasihat yang memotivasi seseorang untuk menuntut ilmu, beramal shalih dan bersabar dalam menjalani proses.
Apa yang disampaikan oleh Imam Syafi'i adalah sebagai bukti wajibnya menuntut ilmu sesuai kemampuan.
Mempelajari ilmu agama adalah keuntungan terbesar bagi seseorang dibanding ilmu yang lain.
Orang yang berakal seharusnya bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan tidak membuang waktu yang sia-sia.
Kita tidak akan mungkin bisa beriman dengan benar kecuali dengan menuntut ilmu.
Tafsir Ibnu Katsir menukil diskusi Amr bin Ash yang belum masuk Islam dengan Musailamah Al Khazab (dilabeli Al Khazab karena ia menamai dirinya sebagai Rahmanul ya mamah). Musailamah berasal dari kabilah besar, Bani Hanifah sehingga sangat diperhitungkan oleh para penduduk.
Musailamah bertanya
"Saya dengar ada yang mengaku sebagai nabi dan menerima wahyu (maksudnya adalah Nabi Muhammad ﷺ)"
Amr bin Ash lalu membacakan surat Al Ashr
Musailamah berkata "saya pun mendapat wahyu dan berkata "wahai want, engkau memiliki 2 telinga dan dada"
Lalu Musailamah bertanya, "bagaimana pendapatmu tentang wahyu yang saya sampaikan?"
Amr berkata "Demi Allah kamu tahu bahwa saya tahu kamu sedang berbohong"
Wahyu
1. Wahyu dari Allah, hanya diberikan kepada Nabi Muhammad ﷺ.
2. Wahyu dari syaitan, diberikan kepada wali-wali syaitan.
Syaitan pun bisa berbisik dan memberikan wahyu. Jadi jangan heran ketika ada orang yang mengaku sebagai nabi baru atau sebagai wali. Itulah wahyu yang mereka terima yang berasal dari bisikan syaitan.
Nabi Ibrahim dikatakan sebagai Bapaknya para nabi karena seluruh nabi setelahnya adalah keturunan nabi Ibrahim.
Di Indonesia, ketika ada yang mengaku sebagai nabi atau bahkan malaikat Jibril bodohnya banyak sekali yang percaya dan menjadi pengikutnya. Mereka ini sejatinya membelokkan dan menyesatkan kita dunia dan akhirat.
Rasulullah ﷺ bersabda
"Pagi hari mukmin, sore hari kafir. Pagi hari kafir dan sore hari mukmin."
Nabi ﷺ bertawassul kepada Allah dengan RububiyahNya, dengan kuasa Allah terhadap malaikat Jibril, Mikail, dan Israfil. Hidupnya hati adalah dengan hidayah, untuk mendapatkannya kita harus menuntut ilmu.
Banyak orang pintar, memiliki akal atau memiliki IQ yang tinggi tidak menjamin dia berada di atas hidayah. Banyak sekali contohnya, bahkan di Indonesia.
Ilmu yang wajib:
1. Fardhu 'Ain, melaksanakan shalat.
2. Fardhu Kifayah, ilmu tentang jual beli.
Sesuatu harus dilakukan berlandaskan dengan ilmu. Ketika seseorang berucap tanpa ilmu, ucapannya pasti salah. Ketika seseorang beramal tanpa ilmu, amalannya pasti bathil. Ilmu harus didahulukan sebelum amal.
Umar bin Abdul Aziz rahimahullah mengatakan
"Barangsiapa beramal tidak dilandasi ilmu, kerusakannya lebih besar daripada maslahatnya."
Imam Bukhari berkata:
"Ilmu sebelum berucap dan beramal"
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Kita memulai dengan apa yang Allah memulai dengannya"
Ketahuilah, minta ampunlah untuk dosamu dan untuk dosa kaum mukminin laki-laki dan perempuan.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang menempuh suatu jalan menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga"
(HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Surga tidak diraih kecuali dengan iman dan amal shalih.
Syaikh bin Baz berkata:
Modal masuk surga adalah aqidah yang benar dan amalan yang benar.
Tidak mungkin seseorang memiliki aqidah dan amalan yang benar tanpa ilmu. Betapa banyak orang beramal atau beribadah tanpa ilmu sehingga dia terjerumus ke dalam bid'ah.
"Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu"
QS. Asy-Syura'
Adalah kesalahan orang yang duduk di majelis tapi hanya dzikir saja, shalawat saja, tapi mereka tidak menambah pemahaman tentang wudhu yang benar, shalat yang benar, dan keluasan ilmu dalam agama ini. Bahkan masih banyak yang tidak memahami bid'ah.
No comments:
Post a Comment