Sunday, 19 February 2023

Kajian Ahad: Kurangnya Mendukung dan Bersyukur kepada Pasangan

Kajian Ahad
Kurangnya Mendukung dan Bersyukur kepada Pasangan
Oleh: Ustadz Luthfi Abdul Jabbar hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 19 Februari 2023

Orang yang rendah hati mudah melihat kebaikan-kebaikan.
Sifat tidak pandai bersyukur adalah ketika kita mudah menyebutkan keburukan-keburukan pasangan.

Di antara kesalahan pasangan adalah gengsi untuk berterima kasih.

Ada suami yang mengkritisi istri ketika istri salah, namun ada tipe suami yang tidak bisa bersyukur dan berterima kasih kepada istrinya.

Salah satu yang memperindah rumah tangga adalah ketika kita bisa bersyukur kepada pasangan, khususnya suami kepada istri. Suami juga harus sering memberikan apresiasi kepada istri.

Bisa jadi istri menyiapkan makanan atau dia berusaha memasak, atau melakukan mengasuh anak dengan melakukan pendidikan mengasuh yang terbaik, atau bisa jadi istri mengenakan perhiasan yang paling Indah di hadapan suami, maka suami seharusnya memberikan apresiasi atau motivasi kepada istrinya.

Jangan kikir atau pelit memberikan sesuatu yang bisa mempererat hubungan rumah tangga. Terkadang hal-hal remeh bisa memberikan pengaruh atau manfaat yang besar terhadap rumah tangga.

Istri pun harus pandai berterima kasih kepada suami. Meskipun suami memberikan sesuatu yang sedikit, tunjukkan muka bahagia, jangan pasang muka cemberut yang justru bisa membuat keburukan bagi rumah tangga.

Kalimat-kalimat syukur dan terima kasih adalah faktor yang bisa membuat rumah tangga menjadi semakin penuh cinta.

Ketika istri sudah merasa bahagia, walaupun dia capek atau berat melakukan kewajiban, maka dia akan bersabar dan tetap bersemangat karena dia sudah merasa nyaman.

Terkadang bukan istri yang tidak pandai bersyukur, tapi bisa jadi karena suami tidak bisa memberikan apresiasi yang baik kepada istri.

Jangan remehkan kebaikan, walaupun hanya sekadar senyuman. Jangan melihat hasil, tapi kita harus melihat komitmen pasangan untuk melakukan kebaikan.

Biasakan untuk saling memuji, saling mendukung, atau saling menyatakan cinta kepada pasangan.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaknya dia berkata baik atau diam"

Kenyamanan bisa keluar dari 2 hal:
1. Pandangan yang indah (pandangan)
2. Pendengaran yang enak (lisan/tutur kata)

Jika hati istrimu sudah meraskan 2 hal itu, maka dia akan hidup bersamamu dalam keadaan yang aman dan tenteram, maka manfaatnya akan kembali kepada suami berupa harmonis dan kebahagiaan.

"Tidak bersyukur kepada Allah siapa yang tidak bersyukur kepada manusia"

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang Mukmin adalah dia yang mengamalkan kebaikan orang lain"

"Kalau kalian bersyukur, Aku akan tambahkan nikmatKu. Kalau kalian ingkar, maka adzabKu sangat pedih" (QS. Ibrahim : 7)

Banyak debat dan bertikai dengan pasangan.
Tinggalkan berdebat dengan pasangan. Bertikai itu mengeraskan hati yang bisa menyebabkan perpecahan. Tidak baik dalam rumah tangga.

Selalu mempermasalahkan sesuatu
Jangan selalu mempermasalahkan sesuatu yang tidak perlu dipermasalahkan bahkan hanya dalam perkara yang kecil.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang kuat bukanlah dia yang selalu mengajar orang lain untuk berkelahi, tapi orang yang kuat adalah dia yang bisa menguasai jiwa ketika dia sedang emosi"

Jiwa harus dididik bukan berarti kamu hebat, tapi justru itu menunjukkan kelemahan mentalmu. Seorang yang hebat adalah ketika dia bisa menempatkan sikap tepat pada waktunya.

Seorang wanita jangan mudah bersilat lidah. Tidak selamanya ketika kita benar, kita ucapkan sesuatu yang menunjukkan kita benar. Ada kalanya kita diam hingga kebenaran itu terbuka.

Kebanyakan perselisihan bisa jadi terjadi hanya karena perkara yang remeh. Ketika akal digunakan dengan baik, maka itu bisa mengubah keburukan menjadi kebaikan.

Ketika kita suka mempersulit sesuatu yang seharusnya mudah, membesarkan masalah yang kecil, maka kita akan mudah gelisah.

Kalau engkau ingin semua orang melakukan seperti yang kamu mau, maka sebaiknya itu jangan ditunggu lagi, karena itu adalah sesuatu yang mustahil. Lebih baik kamu memposisikan diri dengan sesuatu yang bisa membuat kita lapang dada.

Temukan solusi dari setiap masalah dengan bijak. Yang penting adalah masalah terselesaikan, namun jangan sampai itu melukai. Ketika kita ingin menyakiti, maka perbuatannya tidak akan hikmah. Ketika seseorang ingin memperbaiki, maka tindakannya akan adil.

Wanita memiliki hak seperti halnya dia juga memiliki kewajiban.

Tidak perlu berdebat untuk masalah yang kecil
Ketika memang harus berdebat, maka cari solusi untuk menemukan kebenaran, bukan ingin siapa yang menang. Di antara baiknya kebaikan permasalahan rumah tangga, jangan suka berdebat.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku jamin rumah di surga, bagi yang meninggalkan debat walaupun dia benar"

Bisa jadi kita berdebat, walau kita benar, tetapi yang lebih benar adalah kita diam. Ada baiknya ketika pendapatnya lebih kuat, berdasarkan Alquran dan Hadits, maka terima pendapat tersebut.

Sikap saling menghormati bisa menumbuhkan cinta di antara pasangan.

Perkara agama yang didahulukan adalah nasihat, bukan untuk berdebat. Sesuatu kebenaran bisa jadi tidak akan diterima ketika disampaikan melalui debat, tapi kebenaran akan diterima ketika disampaikan melalui nasihat.

No comments:

Post a Comment