Rasa Berat Menjalankan Syariat
Oleh: Ustadz Abdul Aziz Al Owainy, Lc hafizhahullah
Rabu, 15 Februari 2023
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Ketika kita menjalankan syariat kadang timbul rasa berat untuk menjalankan syariat, karena bertolak belakang dengan apa yang kita inginkan.
Syaikh Khamis ketika menafsirkan ayat tentang wajibnya Ramadhan,
"Suatu hari datang kepada saya seorang kafir kemudian ia berkata, "Wahai Syaikh, saya kagum dengan Islam karena memerintahkan yang baik, namun ada 1 yang menghalangi saya masuk Islam karena aturannya berat." Yang Anda katakan adalah benar, tapi bagi kami ini tidak berat. Berapa banyak kaum Muslim yang menjalankan shalat tanpa dipaksa? Itu hanya 5 waktu yang wajib. Sedangkan zakat, yang dikeluarkan kaum Muslim jauh lebih banyak untuk bersedekah dan ini bukanlah kewajiban, tapi kaum Muslimin tidak merasa berat. Puasa, kaum Muslimin tidak merasa berat sedikitpun. Bedanya kaum Muslimin yang menjalankan syariat dengan Anda yang hanya melihat syariat adalah kami mengimani syariat sesuai dengan apa yang menjadi ketetapan Allah."
Rasulullah ﷺ ketika memerintahkan Bilal untuk adzan, beliau bersabda:
"Wahai Bilal, istirahatkan kami dengan shalat."
Syariat ini bukanlah beban, dan yang menunjukkan hal tersebut adalah ayat pertama di dalam Alquran.
Tidak ada satu makhluk yang mendapatkan adzab Allah melainkan sebelumnya ia mendapatkan rahmat Allah terlebih dahulu.
Syariat ini turun dalam bentuk kasih sayang, bukan menyulitkan.
QS. An Nahl : 89
Allah menginginkan kemudahan dan tidak menginginkan kesulitan kepada hamba-hambaNya.
QS. Al Baqarah : 38
Ketika Allah menurunkan Nabi Adam dari surga karena bermaksiat kepada Allah, Nabi Adam langsung bertaubat kepada Allah dan Allah menerima taubatnya.
Takut adalah sesuatu yang belum terjadi
Sedih adalah sesuatu yang belum terjadi
Allah menjanjikan ampunan ketika kita mengikuti aturan dan syariat Allah.
Allah memberikan mukjizat kepada para NabiNya ketika mereka butuhkan.
Kalau bukan Alquran, tidak ada yang bisa menjelaskan tentang hidup setelah kematian. Allah menjelaskan semuanya kepada kita.
Orang-orang kafir Quraisy ketika Rasulullah ﷺ melaksanakan shalat di depan Kabah dan mereka mendengarkan Alquran, mereka berkata bahwa "tidak mungkin manusia berbicara tentang kehidupan setelah kematian". Mereka meyakini bahwa mustahil Alquran dibuat oleh manusia.
Syariat ini nikmat.
Dengan kita mengikuti hawa nafsu dan meninggalkan syariat, kita tidak akan tahu musibah apa yang akan menimpa kita kelak. Mereka yang meninggalkan syariat Allah akan hancur, sebanyak apapun harta yang mereka miliki. Sedangkan mereka yang mengikuti syariat Allah, mereka akan selamat.
Tujuan syariat adalah supaya kita tahu tujuan hidup. Seorang yang mengikuti syariat Allah mudah hidupnya dan tidak akan pernah takut dengan seluruh ketetapan Allah.
Mereka yang tidak mengikuti syariat Allah, mereka tidak tahu konsep takdir. Mereka bingung ketika Allah memberikan kesulitan.
1. Ketika kita mau mengamalkan syariat, maka kita harus mengubah mindset bahwasanya syariat itu mudah
2. Pahami dan taddaburi Alquran, karena banyak dari kaum Muslimin yang hanya sekadar dibaca atau bahkan tidak dibaca sama sekali.
Apakah dengan menjalankan syariat, hidup kita akan dimudahkan? Jawabannya adalah IYA.
QS. An Nahl : 97
Ketika kita menjadi seorang Muslim, maka kita harus menjalankan konsekuensi dari syahadat, yaitu ikhlas karena Allah dan ittiba' kepada Rasulullah ﷺ.
No comments:
Post a Comment