The Rabbaanians
Jalan Islam Untuk Pemula
Oleh: Ustadz Muflih Safitra, MSc dan Ustadz Muhammad Halid Syar'ie, Lc
Rabu, 1 Maret 2023
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Ustadz Muflih Safitra, MSc
Ada kalanya kita ingin beragama yang baik, tapi kita mendapatkan banyak perbedaan dari ilmu agama itu sendiri.
Bagaimana kita bisa menemukan jalan yang benar? Apa yang menjadi patokan untuk beragama?
QS. Al Fatihah
Jika kita ingin beragama yang lurus, hidup sesuai dengan yang Allah mau, yaitu kita harus menempuh apa yang telah ditetapkan Allah.
Peganglah tali Allah (ajaran Islam yang diturunkan melalui Alquran dan tuntunan Rasulullah ﷺ melalui Hadits)
Itu menunjukkan kepada kita bahwasanya kita beragama harus berlandaskan kepada Sunnah Nabi ﷺ.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Aku tinggalkan untuk kalian semua 2 perkara, yang kalau kalian berpegang teguh, kalian tidak akan tersesat selama-lamanya, yaitu Alquran dan Sunnah".
Jika kita menemukan perbedaan pendapat dalam beragama, kita kembalikan kepada Alquran dan Sunnah.
Ustadz Muhammad Halid Syar'ie
Beragama harus berada di atas Alquran dan Sunnah.
Mengaku berada di atas Alquran dan Sunnah memang mudah, tapi kita harus membuktikan pengakuan mereka.
Allah bersama kalian di manapun kalian berada (QS. Al Hadid)
Kita pasti memiliki banyak persepsi tentang ayat di atas, tapi kita nggak bisa mentafsirkannya secara liar. Kita harus mengikuti penafsiran orang-orang yang menyaksikan ayat itu turun, yaitu para Sahabat
QS. Al Baqarah : 137
QS. At Taubah : 100
Dua kelompok ini, Muhajirin dan Anshor, Allah ridho kepada mereka dan mereka kepada Allah.
Jika kita melihat ayat di atas, maka yang dipastikan masuk surga adalah para Sahabat. Jika kita ingin berada di atas jalan kebenaran, maka ikutilah jalannya kaum Muhajirin dan Anshor.
Rasulullah ﷺ bersabda;
Aku wasiatkan kepada kalian agar bertaqwa Allah, taat kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak.
QS. An Nisaa : 115
Semua mengaku berpegang kepada Alquran dan Sunnah, tapi untuk mengetahui pemahaman yang benar, maka ikutilah pemahaman para Sahabat.
Ustadz Muflih Safitra, MSc
Bisakah kita beragama sesuai dengan selera?
Apa yang Rasulullah ﷺ berikan, ambil. Apa yang Rasulullah ﷺ larang, maka tinggalkan.
Islam bukanlah agama prasmanan, hanya mengambil apa yang kita suka.
Sering terjadi ketika kita menginginkan sesuatu, ternyata itu buruk bagi kita.
Ustadz Muhammad Halid Syar'ie
Allah akan menerima dan tidak akan menyia-nyiakan amalan setiap hambaNya. Namun Allah hanya menilai amalan yang paling baik, bukan yang paling banyak.
Syarat diterimanya amalan adalah
1. Ikhlas karena Allah
2. Sesuai tuntunan Rasulullah ﷺ.
Berbicara tentang ikhlas, syaratnya adalah harus murni hanya kepada Allah, tidak ada yang kita kejar selain Allah.
Agama ini bukan bagaimana kita, tapi bagaimana Allah yang mengatur, karena Allah adalah Pemilik dunia.
Ustadz Muflih Safitra, MSc
Ketika kita ingin menjadi baik, akan selalu ada kritikan atau masukan, tapi kita sering menolak karena salah cara penyampaiannya, bukan karena kebenarannya.
1. Dengarkan isinya. Jika isi nasihat yang kita dengarkan benar, maka ambil dan ikuti.
Ustadz Muhammad Halid Syar'ie
Rasulullah ﷺ bersabda
Umatku akan terpecah menjadi 73 golongan. 72 di neraka dan 1 neraka.
Kita nggak perlu mencari tahu siapa yang 72 golongan, tapi fokuslah untuk mengikuti 1 golongan ini. Jika kita nggak bisa mengikutinya, maka sudah pasti kita termasuk salah satu dari 72 golongan tersebut.
QS. Al An'am : 153
Dalam beragama, kita harus melihat kita berada di barisan siapa. Apakah barisan Sahabat atau selain itu.
No comments:
Post a Comment