Sunday, 8 October 2023

Kajian Ahad: Alangkah Mengerikan Sekiranya Engkau Melihat

Kajian Ahad
Alangkah Mengerikan Sekiranya Engkau Melihat
Oleh: Ustadz Najmi Umar Bakkar hafizhahullah
Ahad, 8 Oktober 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan

"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat kedustaan terhadap Allah atau yang berkata: "Telah diwahyukan kepada saya", padahal tidak ada diwahyukan sesuatupun kepadanya, dan orang yang berkata: "Saya akan menurunkan seperti apa yang diturunkan Allah". Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim berada dalam tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu" Di hari ini kamu dibalas dengan siksa yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayatNya. (QS. Al An'am : 93)

"Dan jika kamu (Muhammad) melihat ketika mereka dihadapkan ke neraka, lalu mereka berkata: "Kiranya kami dikembalikan (ke dunia) dan tidak mendustakan ayat-ayat Tuhan kami, serta menjadi orang-orang yang beriman", (tentulah kamu melihat suatu peristiwa yang mengharukan)." (QS. Al An'am : 27)

"Dan, jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin". (QS. As-Sajdah : 12)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah mengatakan:
"Yakin adalah kita mengetahui sebuah berita atas suatu kejadian. Ainul yaqin adalah melihat secara langsung sebuah kejadian. Haqqul yaqin adalah merasakan langsung sebuah kejadian."

Mengerikan sekali ketika kita melihat siksa-siksa Allah disebabkan maksiat yang kita lakukan di dunia. Para sahabat atau Ulama terdahulu begitu takut melakukan dosa, namun kita merasa biasa. Itu karena kita meletakkan dunia di hati, bukan di tangan kita. Bahkan kalau perlu, kita meletakkan dunia di kaki, agar kita tahu bahwa dunia itu rendah.


No comments:

Post a Comment