Kitab Hadits Arbain An-Nawawi
Okeh: Ustadz Ega Abu Fahd hafizhahullah
Ahad, 15 Oktober 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Hadits ke-30: RahmatNya Dalam Diam
Dari Abu Tsa'labah al-Khusyani Jurtsum bin Nasyir radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menetapkan kewajiban-kewajiban, maka janganlah kalian menyia-nyiakkannya. Dia telah menentukan berbagai batasan, maka janganlah kalian melampauinya. Dia telah mengharamkan berbagai hak, maka janganlah kalian melanggarnya. Dan Dia telah mendiamkan banyak hal sebagai rahmat bagi kalian, bukan karena lupa, maka janganlah kalian mencuri-curi" (HR. Ad-Daruquthni)
Ini adalah satu-satunya Hadits yang menjelaskan semua hukum atau landasan di dalam Islam.
4 hal yang mencakup seluruh hukum agama:
1. Kewajiban
2. Yang terkadang
3. Batasan
4. Tidak dijelaskan hukumnya
Adalah suatu keharusan yang harus dikerjakan. Orang-orang kafir akan tetap dituntut atas apa yang mereka kerjakan.
Sesuatu yang wajib maka tidak ada pilihan. Semua harus dikerjakan.
"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)? Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, Dan kami tidak (pula) memberi makan orang miskin, Dan adalah kami membicarakan yang bathil, bersama dengan orang-orang yang membicarakannya,
QS. Al Muddatsir : 42-45)
Ayat ini diberlakukan untuk orang kafir. Meski dia kafir namun Allah tetap mewajibkan mereka untuk shalat.
Haram adalah sesuatu yang jika dilakukan maka is berdosa, dan jika ditinggalkan maka ia dapat berpahala
Nabi ﷺ bersabda:
"Apa-apa yang aku larang bagi kalian, maka jauhilah."
Apa yang Allah haramkan jumlahnya sangat sedikit, jauh lebih sedikit daripada yang Allah halalkan. Apa yang Allah haramkan justru bentuk rahmat dan kasih sayang dari Allah agar manusia tidak mengalami kerusakan, baik kerusakan akal maupun kerusakan perilaku.
Nabi ﷺ berpesan ketika Allah mewajibkan sesuatu, maka jangan dilalaikan. Menetapkan yang haram, maka jangan dilakukan. Ini bukanlah pengecualian sehingga berlaku untuk semua orang, baik yang Muslim maupun Muslimah.
QS. Al Hijr : 99
Ada sebagian orang yang mengartikan makna yaqin dari surah di atas adalah meyakini bahwa Allah telah berada di dalam hatinya, sehingga ketika mereka telah yaqin sudah mengenal Allah, maka sudah tidak perlu lagi shalat atau melakukan ibadah yang lain atau makrifat.
Salim bin Abdullah bin Umar bin Khattab menafsirkan bahwasanya Al Yaqin adalah Al Maut, yaitu kematian. Ini juga merupakan pendapat Mujahid, muridnya Ibnu Abbas.
Hadits ini adalah pondasi yang besar terhadap Hukum-Hukum agama.
Hadits ke-31 - Keutamaan Zuhud
Dari Abu al-Abbas Sahl bin Sa'ad as-Sa'idi radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Seseorang datang kepada Nabi ﷺ seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, tunjukkan suatu amalan yang bila aku amalan maka Allah dan manusia akan mencintaiku." Belia bersabda, "Berzuhudlah di dunia, niscaya Allah mencintaiku, dan zuhudlah terhadap apa yang dimiliki manusia, maka manusia mencintaimu" (HR. Ibnu Majah)
Kita harus mencari amalan-amalan yang bisa membuat kita dicintai oleh Allah.
Zuhud adalah berusaha meninggalkan sesuatu yang bisa menyibukkan diri untuk mengingat Allah.
Ketika seseorang sadar bahwasanya ia membutuhkan amalan, maka dia akan menambah amalan-amalannya di atas ketaatan kepada Allah. Jadikan ambisi tertinggi itu adalah akhirat.
No comments:
Post a Comment