Sunday, 22 October 2023

Kajian Ahad: Kewajiban Bertauhid dan Beristighfar kepada Allah

Kajian Ahad
Kitab Tauhid karya Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah
Kewajiban Bertauhid dan Beristighfar kepada Allah
Oleh: Ustadz Arman Amri hafizhahullah
Ahad, 22 Oktober 2023
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan

Korelasi hubungan antara Tauhid dan Istighfar

Apa kaitan antara kewajiban bertauhid dan beristighfar kepada Allah?

"Maka ketahuilah, bahwa tidak ada tuhan (yang patut disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan atas dosamu dan atas (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan." (QS. Muhammad : 19)

"Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, ”Tidak ada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.” (QS. Anbiya : 87)

"Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih." (QS. Al Qalam : 48)

"Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepadaNya dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukanNya" (QS. Fussilat : 6)

"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa." (QS. Ali Imron : 133)

"Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, Dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai." (QS. Nuh : 10-12)

Tauhid adalah hak Allah Ta’ala atas hambaNya. Sedangkan ampunan (maghfirah) adalah hak hamba atas Allah Ta’ala. Istighfar adalah permintaan ampunan, yang merupakan kebutuhan seorang hamba. Semua hamba Allah Ta’ala membutuhkan istighfar.

Nabi ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya yang paling kukhawatirkan akan menimpa kalian adalah syirik ashgor.” Para sahabat bertanya, “Apa itu syirik ashgor, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “(Syirik ashgor adalah) riya’. Allah Ta’ala berkata pada mereka yang berbuat riya’ pada hari kiamat ketika manusia mendapat balasan atas amalan mereka: ‘Pergilah kalian pada orang yang kalian tujukan perbuatan riya’ di dunia. Lalu lihatlah apakah kalian mendapatkan balasan dari mereka?’ (HR. Ahmad 5: 429)

Di antara petunjuk Nabi ﷺ agar terhindar dari fitnah dajjal:
1. Membaca 10 ayat pertama surah Al Kahfi
2. Menahan semua wanita yang berkaitan dengan dirinya untuk tidak keluar menemui dajjal.

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah berkata:
"Tidak ada yang sulit bagi diriku kecuali ikhlas, karena terkadang hatiku bisa berubah."

"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi.” (QS. Az-Zumar : 65)

Nabi ﷺ selalu membaca sayyidul istighfar untuk melembutkan hatinya dan memohon ampunan kepada Allah.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Kenapa disebut sebagai sayyidul istighfar?
Karena banyak pelajaran berharga dalam kehidupan kita, di antaranya adalah mencakup seluruh Tauhid, yaitu Rububiyyah, Uluhiyyah, dan Asma was-Shifat.

Makhluk memiliki ciri-ciri:
1. Mengalami ketiadaan
2. Butuh kepada yang mencipta
3. Banyak memiliki kelelahan

Kita semua adalah hamba Allah, dan sebagai hamba maka penghambaan diri kita kepada Allah harus benar. Semakin kita merendahkan diri kepada Allah, maka penghambaan semakin benar.

"Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)" (QS. Al A'raf : 172)

Al Fatihah disebut sebagai Ummul Quran karena di dalam ayatnya mencakup seluruh isi Alquran.

Nabi ﷺ selalu beristighfar kepada Allah minimal 100x setiap harinya, dan seharusnya itu juga tidak sulit untuk kita lakukan. Bahkan seharusnya kita bisa melakukannya lebih dari 100x, berapapun itu di setiap aktivitas kita.

No comments:

Post a Comment