Kajian AhadKitab Tauhid
Bab 43: Orang Yang Tidak Rela dengan Sumpah yang Menggunakan Nama Allah
Karya Syaikh Muhammad At-Tamimi rahimahullah
Oleh: Ustadz Arman Amri hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 24 Des 2023 / 11 Jumadil Akhir 1445
Sikap tidak rela jika ada orang lain yang bersumpah atas nama Allah, maka sikap ini adalah bentuk kurang mengagungkan kebesaran Allah. Tentu saja ini tidaklah benar.
Seseorang yang bertauhid, ketika nama Allah disebut, maka harus ada pengagungan terhadap Allah.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
"Janganlah kamu bersumpah dengan nama nenek moyangmu. Barangsiapa bersumpah dengan nama Allah, hendaknya ia berkata benar, dan barangsiapa diucapkan padanya sumpah dengan menyebut nama Allah, hendaknya ia rela (menerimanya). Barangsiapa yang tidak rela maka dia tidak mendapatkan apa-apa dari Allah." (HR. Ibnu Majah)
Nabi ﷺ melarang kita untuk bersumpah atas nama nenek moyang.
Allah tidak akan ditanya apa yang Allah perbuat, namun manusia akan ditanya apa yang mereka lakukan. Karena Allah adalah Pemilik alam semesta.
Barangsiapa bersumpah atas nama Allah, maka hendaknya dia berkata yang benar. Perintah ini memiliki 2 kandungan yaitu:
1. Tauhid
2. Kejujuran
Bangsa Arab adalah bangsa yang jujur, walaupun mereka musyrikin. Ini dibenarkan pula oleh Nabi Muhammad ﷺ, kemudian beliau semakin menekankan kepada umat-umatnya agar tidak berdusta ketika berbicara.
Pada tahun 7 Hijriah, ketika Abu Sufyan berdagang dan Raja Heraklius mendengar bahwa ada Nabi terakhir dari bangsa Mekkah. Kemudian utusan Raja Heraklius menemukan Abu Sufyan dan teman-temannya yang saat itu masih menjadi musyrik.
Raja Heraklius berkata kepada teman-temannya agar memberitahu jika Abu Sufyan berbohong, kemudian Abu Sufyan berkata, "Demi Allah, saya tidak akan pernah berdusta dalam hidup."
Ini adalah bentuk kejujuran bangsa Arab walaupun dia musyrikin. Namun kaum Muslimin hingga saat ini justru banyak yang berdusta, dan ini memalukan.
Barangsiapa mendengar seseorang bersumpah atas nama Allah, maka hendaknya dia ridho.
Jangan sering bersumpah dengan menyebut nama Allah, karena ini bukanlah sifat pengagungan terhadap kebesaran Allah. Kita dibolehkan bersumpah atas nama Allah dalam perkara yang besar saja.
Barangsiapa yang tidak ridho, maka dia tidak akan mendapatkan apa-apa.
Bab 44
Ucapan "Atas Kehendak Allah dan Kehendakmu"
Berkaitan dengan kehendak Allah, maka itu jauh di atas kehendak makhlukNya.
"Dan tidaklah engkau berkehendak melainkan itu atas kehendak Allah"
Dalam salah satu tarekat Sufi, mereka mengklaim bahwasanya mereka tahu kapan mereka akan meninggal, dan ini tentu saja penyimpangan aqidah. Tidak ada yang tahu kapan kita akan meninggal dunia kecuali itu adalah kehendak Allah.
Syaikh Albany rahimahullah, ketika beliau berhadapan dengan orang yang mengklaim tahu perkara ghaib dan ditantang untuk debat.
Syaikh berkata kepadanya, "Saya akan berdebat dengan Anda, namun dengan syarat."
Orang itu bertanya, "Apa syaratnya?"
Kemudian Syaikh berkata, "Debat selesai."
Dari Qutailah radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Bahwasanya seorang Yahudi datang kepada Nabi ﷺ dan berkata, "Sesungguhnya kalian melakukan perbuatan syirik, kalian mengucapkan, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu", dan mengucapkan "Demi Ka'bah". Maka Nabi ﷺ memerintahkan para Sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, "Demi Tuhan Pemilik Ka'bah", dan mengucapkan "Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu" (HR. An Nasa'i)
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata:
"Bahwa ada seorang berkata kepada Nabi ﷺ, "Atas kehendak Allah dan kehendakmu wahai Nabi", maka Nabi ﷺ bersabda: "Apakah engkau menjadikan aku sebagai sekutu untuk Allah? Katakanlah atas kehendak Allah saja." (HR. An Nasa'i)
Dari Ath-Thufail, saudara seibu dengan 'Aisyah, ia berkata:
"Aku bermimpi seolah-olah aku mendatangi sekelompok orang-orang Yahudi, dan aku berkata kepada mereka, “Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum, jika kalian tidak mengatakan, ‘Uzair putra Allah’. “
Mereka menjawab, “Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan, ‘Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad’.”
Kemudian aku melewati sekelompok orang-orang Nasrani, dan aku berkata kepada mereka, “Sungguh kalian adalah sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan, ‘Al Masih putra Allah’.”
Mereka pun balik berkata, “Sungguh kalian juga sebaik-baik kaum jika kalian tidak mengatakan, “Atas kehendak Allah dan Muhammad’.”
Maka pada keesokan harinya aku memberitahukan mimpiku tersebut kepada kawan-kawanku. Setelah itu aku mendatangi Nabi Muhammad, dan aku beritahukan hal itu kepada beliau. Kemudian Rasul bersabda, “Apakah engkau telah memberitahukannya kepada seseorang?”
Aku menjawab, “Ya.”
Lalu Rasulullah ﷺ bersabda yang diawalinya dengan memuji nama Allah Subhanahu wa Ta’ala,
"Amma ba’du. Sesungguhnya Thufail telah bermimpi tentang sesuatu, dan telah diberitahukan kepada sebagian orang dari kalian. Dan sesungguhnya kalian telah mengucapkan suatu ucapan yang ketika itu saya tidak sempat melarangnya, karena aku disibukkan dengan urusan ini dan itu, oleh karena itu, janganlah kalian mengatakan, “Atas kehendak Allah dan kehendak Muhammad”, akan tetapi ucapkanlah, “Atas kehendak Allah semata’.” (HR. Ibnu Majah)
Pemahaman seseorang akan kebenaran tidak menjamin ia untuk menerima dan melaksanakannya, apabila ia dipengaruhi oleh hawa nafsunya. Sebagaimana orang-orang Yahudi tadi, mereka mengerti kebenaran, tetapi dia tidak mau mengikuti kebenaran itu, dan tidak mau beriman kepada Nabi yang membawanya.
Syaikh Shalih Al Utsaimin rahimahullah pernah didatangi oleh seseorang kemudian ia bertanya kepada Syaikh.
"Wahai Syaikh, aku pernah bermimpi didatangi oleh seseorang yang wajahnya putih berbinar dengan pakaian putih bercahaya. Apakah engkau tau maksudnya, Syaikh?"
Syaikh berkata bahwa semua amal orang ini diterima oleh Allah, hajinya mabrur dan segala hal baik lainnya. Insyaa Allah.
Kemudian orang itu berkata, "Sebenarnya yang aku lihat dalam mimpiku adalah engkau". Kemudian Syaikh menangis setelah mendengar ucapan orang tersebut.
No comments:
Post a Comment