Inilah Jalanku
Oleh: Ustadz Hamdi Solah Albakry hafizhahullah
Rabu, 13 Des 2023
Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
"Dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa." (QS. Al An'am : 153)
Sesungguhnya jalan yang lurus adalah jalan yang Nabi ﷺ memerintahkan kami untuk berjalan di atasnya. Nabi ﷺ diutus oleh Allah sebagai rahmat bagi alam semesta, dan setiap manusia wajib mengikuti jalannya.
Semakin dekat jarak Nabi ﷺ dengan suatu zaman, maka kemurnian Islam akan semakin terjaga.
Sesungguhnya engkau wahai Muhammad, senantiasa menunjuki manusia kepada jalan yang lurus.
Konsekuensi persaksian kita kepada Nabi Muhammad ﷺ yaitu meyakini dan mempercayai seluruh kabar, taat terhadap perintahnya dan menjauhi seluruh larangannya. Seluruh yang dikatakan oleh Nabi ﷺ adalah benar dan kebaikan.
Orang-orang kafir Quraisy selalu mencari celah keburukan Nabi Muhammad ﷺ agar orang-orang menjauhinya. Kafir Quraisy mendatangi Abu Bakar mencoba menghasut. Begitu diberitahu peristiwa itu, beliau langsung mempercayainya tanpa ragu sedikit pun, seraya berkata: “Demi Allah, jika benar ia mengatakannya, maka ia benar. Apa yang membuat kalian heran? Demi Allah, sesungguhnya ia memberitahukan kepadaku bahwa wahyu telah turun kepadanya dari langit ke bumi saat malam atau siang hari. Ini lebih besar dari masalah yang membuat kalian terheran itu!"
Seluruh yang dikabarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ pasti benar. Kita tidak boleh meragukan apalagi menolak segala yang beliau kabarkan. Beliau dipilih Allah menjadi Rasul dan diturunkan wahyu kepadanya.
Abu Hurairah pernah mengatakan
"Sesungguhnya tidak ada satupun dari kalangan sahabat Nabi ﷺ yang lebih banyak dariku, kecuali Abdullah bin Amr. Ia menulis, sedangkan aku tidak ditulis."
Abdullah bin Amr menulis seluruh yang diucapkan oleh Nabi ﷺ. Tidak ada satupun yang tertinggal.
Suatu hari ada Sahabat yang mengatakan kepada Abdullah bin Amr,
"Wahai Abdullah, jangan tulis semuanya. Pilihlah. Bisa jadi Nabi ﷺ sedang marah, karena bisa jadi Hadits tersebut salah."
Kemudian Abdullah bin Amr mendatangi Nabi ﷺ dan mengadukan perkataan Sahabat tadi, maka Nabi ﷺ mengatakan, "Tulislah semua. Demi Dzat yang jiwaku berada di genggamanNya. Tidaklah yang keluar dari mulutku ini melainkan adalah kebenaran."
Praktik para Sahabat dalam meniti jalan Nabi Muhammad ﷺ sangat luar biasa. Ketika mereka diperintahkan, mereka tidak banyak bertanya.
Harus ada pengorbanan, harus disertai iman yang jujur untuk mendapatkan jalan yang lurus, seperti di mana Rasulullah ﷺ berjalan di atasnya. Allah tidak mungkin membiarkan hambaNya kesusahan selama dia taat kepada Allah dan RasulNya.
“Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah mentaati Allah“. (QS. An-Nisaa : 80)
Hakikat dari menjalani sunnah adalah mengikuti segala yang berasal dari Nabi ﷺ, karena ajaran beliau adalah ajaran yang sempurna.
"Tidaklah tertinggal sesuatu pun yang mendekatkan ke Surga dan menjauhkan dari Neraka melainkan telah dijelaskan semuanya kepada kalian." (HR. Ath-Thabrani)
"Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari No. 20 dan Muslim No. 1718)
No comments:
Post a Comment