Monday, 25 December 2023

Kajian Senin: Hadits-Hadits Pokok Pondasi Keislaman #19 // Syaikh Fahd bin Sulaiman Al-Fuhaid hafizhahullah

Kajian Senin malam
Syarh Hadits Arbain Nawawi No. 18
Hadits-Hadits Pokok Pondasi Keislaman #19
Oleh: Sheikh Prof Dr. Fahd bin Sulaiman Al-Fuhaid hafizhahullah 
Penerjemah oleh Ustadz Dzulqarnain M Sunusi hafizhahullah (qadarullah digantikan oleh Ustadz Muhammad Thamrin hafizhahullah)
Senin, 25 Des 2012 / 12 Jumadil Akhir 1445

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Bertaqwalah kepada Allah di manapun anda berada. Iringilah perbuatan dosa dengan amal kebaikan, karena kebaikan itu dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik” (HR. Ahmad No. 21354)

Hadits tersebut diriwayatkan dari Abu Dzar Al Ghifari (Muhajirin) dan Muadz bin Jabal (Anshor) dan beliau masuk Islam ketika berusia 18 tahun.

Muadz bin Jabal termasuk ulama kibar dari kalangan Sahabat walau masih berusia muda, yaitu salah satu yang berilmu, dan beliau wafat pada usia 33 tahun.

Kedua Sahabat tersebut meriwayatkan Hadits yang mencakup segala kebaikan yang diajarkan di dalam Islam.

Di dalamnya Nabi ﷺ menyebutkan 3 poin pembahasan, di mana terdapat makna yang sangat Agung dan penting untuk dipahami.
1. Bertaqwalah engkau kepada Allah di mana pun engkau berada
Mengandung beberapa pembahasan
1. Engkau jadikan dirimu untuk berlindung dari adzab dengan ketaqwaan kepada Allah
2. Mencakup waktu dan tempat, seperti ketika engkau berada di dalam kamar sendirian, atau di manapun engkau berada di mana tidak ada yang mengenalmu, maka hendaknya engkau bertaqwa kepada Allah.

Sebagian orang, terkadang dia bertaqwa kepada Allah ketika berada di masjid, namun ketika dia di kamarnya, seketika hilang ketaqwaannya.

Di antara perkara yang membantu kita menghadirkan ketaqwaan yaitu hendaknya kita selalu ingat bahwa Allah mengetahui kondisi kita, apapun itu.

Kita diperintahkan untuk bertaqwa kepada Allah di manapun berada, karena kondisi setiap orang berbeda-beda.

2. Dan ikutilah perbuatan buruk dengan kebaikan, maka niscaya keburukan itu bisa terhapus dengan kebaikan-kebaikan yang kita lakukan.

Ketika kita jatuh dalam perkara maksiat, maka segerakan kita lakukan perbuatan baik, agar maksiat yang kita lakukan terhapus dengan perbuatan baik yang kita lakukan.

Seorang Muslim terkadang berbuat maksiat, maka Nabi ﷺ telah mengajarkan bahwasanya kita harus selalu iringi maksiat dengan perbuatan kebaikan.

Sebab utama yang bisa menghapus maksiat seorang hamba adalah dengan taubat nasuha.

Di antara sebab lain yang bisa menghapus maksiat adalah dengan menjaga shalat 5 waktu dan memperbanyak shalat-shalat Sunnah.

"Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat." (QS. Hud : 114)

Dalil ini terkait dengan seorang Sahabat yang melakukan segala sesuatu dengan wanita kecuali jima'. Kecuali Sahabat ini melaksanakan shalat berjamaah dengan Nabi ﷺ, kemudian turunlah ayat di atas.

Shalat adalah kebaikan. Istighfar adalah kebaikan. Sedekah adalah kebaikan. Puasa adalah kebaikan. Kebaikan-kebaikan ini bisa menghapus keburukan.

Ini menunjukkan kepada kita bahwa Allah memberikan sebab-sebab terhapusnya dosa-dosa kita karena kebaikan yang kita lakukan. Ini peringatan juga agar kita tidak melupakan dosa-dosa dan senantiasa melakukan amal shalih.

3. Bermuamalah dengan manusia dengan akhlaq yang baik, yaitu:
1. Menahan diri
2. Memberi kebaikan kepada orang lain
3. Bersabar dari gangguan orang lain
4. Senyum, dan berkata baik

Nabi ﷺ bersabda:
"Orang beriman yang sempurna keimanannya adalah dia yang paling baik akhlaqnya"

Nabi ﷺ bersabda:
"Seorang yang baik akhlaqnya akan mendapatkan pahala orang yang berpuasa dan melaksanakan shalat malam"

Nabi ﷺ memerintahkan untuk bermuamalah dengan seluruh manusia, bukan hanya dengan kaum Muslimin sebagai bentuk dakwah dalam menjelaskan kebaikan dalam Islam. Ketiga poin dalam hadits ini tersusun dengan sangat indah.

Kita melihat sebagian orang bagus dalam perkara ibadah, namun dia buruk dalam akhlaq. Ini menyelisihi perintah Nabi ﷺ.

1 comment:

  1. Terima kasih utk berbagi ilmu dari setiap selesai kajian. Barakallohu fiik

    ReplyDelete