Sunday 4 February 2024

Kajian Ahad: Kitab Tauhid - Faidah Dzikir Pagi dan Petang (Bagian 2)

Kajian Ahad
Kitab Tauhid - Faidah Dzikir Pagi dan Petang (Bagian 2)
Oleh: Ustadz Arman Amri hafizhahullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Ahad, 4 Feb 2024 / 23 Rajab 1445

Seluruh bacaan dzikir pagi dan petang berasal dari Rasulullah ﷺ, dan yang harus kita lakukan adalah memuliakannya dan memahaminya dengan ilmu Tauhid.

Berkaitan dengan dzikir pagi dan petang

10. Membaca doa berikut pagi dan petang 1x

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرُّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

“Ya Allah Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, wahai Rabb Pencipta langit dan bumi, Rabb atas segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau. Aku berlindung kepadaMu dari kejahatan diriku, syaitan dan ajakannya menyekutukan Allah (aku berlindung kepadaMu) dari berbuat kejelekan atas diriku atau mendorong seorang muslim kepadanya.” (HR. Bukhari dalam Adabul Mufrod No. 1202, HR. Tirmidzi No. 3392)

Ketika berdoa, maka hendaknya kita memuji Allah dengan menyebutkan nama-namanya yang indah di dalam Asmaul Husna.

Tidak ada lagi tandingan atau sekutu terhadap Allah, karena
1. Allah merajai alam semesta
2. Allah mengetahui hal ghaib dan hal nyata
3. Allah adalah satu-satunya tempat berlindung

Setelah kita puji Allah dengan nama-namaNya yang indah, maka kita bersaksi dengan Tauhid, mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya yang berhak disembah.

Syaithon adalah sifat bagi jin dan manusia yang berbuat jahat atau bisa menjerumuskan manusia kepada kesesatan.

11. Membaca doa berikut pada pagi dan petang 3x

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

“Dengan Menyebut Nama Allah, yang dengan NamaNya tidak ada satupun yang membahayakan, baik di bumi maupun di langit. Dialah Yang Mahamendengar dan Maha mengetahui.”

Nabi ﷺ memulai dengan menyebut nama Allah dengan keyakinan yang tegas. Jika menyebut nama Allah dengan pemuliaan dan pengagungan, maka tidak akan ada yang bisa mengganggu atau membahayakan, baik dari yang di langit maupun yang di bumi.

12. Membaca doa berikut ini pada pagi dan petang 3x

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

“Aku rela (ridho) Allah sebagai Rabbku (untukku dan orang lain), Islam sebagai agamaku dan Muhammad ﷺ sebagai Nabiku (yang diutus oleh Allah).” (HR. Ahmad IV/337)

Bacaan ini serupa dengan pertanyaan malaikat di alam kubur, yaitu "Siapa Tuhanmu", "Siapa Nabimu?", dan "Apa agamamu?"

13. Membaca doa berikut pada pagi dan petang 1x

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

“Wahai Rabb Yang Maha Hidup, Wahai Rabb Yang Maha berdiri sendiri (tidak butuh segala sesuatu) dengan rahmatMu aku meminta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan (urusanku) kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata (tanpa mendapat pertolongan dariMu).” (HR. An-Nasa'i)

Allah adalah Rabb Yang Maha Sempurna, tidak butuh siapapun dari para makhluk.

14. Membaca doa berikut 

Pagi Hari (1x)

أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Di waktu pagi kami berada di atas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kami Muhammad ﷺ dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang musyrik.”

Petang Hari (1x)

أَمْسَيْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ

“Di waktu sore kami berada di atas fitrah agama Islam, kalimat ikhlas, agama Nabi kita Muhammad ﷺ dan agama ayah kami, Ibrahim, yang berdiri di atas jalan yang lurus, muslim dan tidak tergolong orang-orang yang musyrik.” 

Kita berada di atas fitrah Islam. Maknanya adalah Tauhid.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Setiap manusia dilahirkan oleh ibunya di atas fitrah (Islam). Kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi (Kafir).” (HR. Muslim)

Kenapa disebutkan Nabi Muhammad ﷺ dan Nabi Ibrahim 'alayhissalam yang mulia di dalam shalawat Ibrahimiyyah?
1. Kedua Nabi memiliki gelar yang sama, yaitu Kekasih Allah (Khalilullah).
2. Wajah kedua Nabi ini ada kemiripan. Faktanya bisa kita lihat di dalam peristiwa Isra Mi'raj.
3. Banyak kemiripan dalam dakwah antara Nabi Ibrahim, di antaranya adalah Nabi Ibrahim terlahir dari kaum Sobi'ah di Babylonia, kaum paganism. Nabi Muhammad ﷺ pun tidak jauh beda. Beliau dilahirkan dan dibesarkan di lingkungan kaum jahiliyyah. Perjuangan dakwah mereka pun sangat mirip, keduanya ingin dibunuh oleh kaumnya sendiri. Nabi Ibrahim 'alayhissalam ingin dilemparkan ke dalam api, sedangkan Nabi ﷺ ingin dibunuh oleh kaum Kafir Quraisy atas saran Abu Jahal.
4. Keduanya tern

15. Membaca doa berikut pada pagi dan petang (1x atau 10x)

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya. BagiNya kerajaan dan bagiNya segala puji. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (HR.  Abu Daud)

Barangsiapa membacanya sebanyak 100x dalam sehari, maka baginya (pahala) seperti memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, mendapat perlindungan dari syaitan pada hari itu hingga sore hari. Tidaklah seseorang itu dapat mendatangkan yang lebih baik dari apa yang dibawanya kecuali ia melakukan lebih banyak lagi dari itu.” (HR. Bukhari No. 3293)

16. Membaca doa berikut pada pagi hari (3x)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

“Mahasuci Allah, aku memujiNya sebanyak bilangan makhlukNya, Mahasuci Allah sesuai keridhaanNya, Mahasuci seberat timbangan ‘ArsyNya, dan Mahasuci sebanyak tinta (yang menulis) kalimatNya.”

17. Membaca doa berikut pada pagi hari (1x)

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, sesungguhnya aku meminta kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amalan yang diterima.” (HR. Ibnu Majah No. 925)

18. Membaca doa berikut pada pagi dan petang (100x)

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

"Maha Suci Allah. Aku memujiNya" (HR. Muslim No. 2691)

19. Membaca doa berikut ini pada pagi hari (100x)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

“Aku memohon ampunan kepada Allah dan bertaubat kepadaNya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

20. Membaca doa berikut pada petang hari (3x)

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

“Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu yang diciptakanNya.”

No comments:

Post a Comment