Seri Perjalanan Akhirat: Padang Mahsyar
Oleh: Ustadz Ali Nur Medan hafizhahullah
Ahad, 30 Juni 2024
Masjid Nurul Amal, Pasar Minggu, Jakarta Selatan
Kita wajib mengimani bahwasanya Allah Maha Berpuasa atas segala sesuatu
"Kami kumpulkan mereka (seluruh manusia), dan tidak Kami tinggalkan seorang pun dari mereka." (QS. Al Kahfi : 47)
Semua makhluk akan dibangkitkan oleh Allah termasuk hewan-hewan.
Takwir
Allah akan mengumpulkan semua makhluknya di hari Kiamat tanpa terkecuali, dan mereka akan mendapatkan keadilan yang sudah Allah tetapkan. Hewan bertanduk akan membalas hewan bertanduk pula untuk membalas perlakuannya di dunia. Begitupun dengan manusia. Mereka akan saling membalas manusia lain.
Ketika penghuni Kubur bisa menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, maka Allah memerintahkan malaikat untuk membukakan hamba tersebut pintu surga. Lalu hamba tersebut berkata "Ya Allah segerakan Hari Kiamat agar aku bisa berkumpul dengan keluargaku di surga"
Ketika penghuni Kubur tidak bisa menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir, maka Allah memerintahkan malaikat untuk membukakan hamba tersebut pintu neraka. Lalu hamba tersebut berkata "Ya Allah jangan datangkan Hari Kiamat" karena begitu takutnya dengan neraka.
Dan apabila datang suara yang memekakkan (tiupan sangkakala yang kedua), pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya." (QS. 'Abasa : 33-37)
Orang-orang kafir sudah melihat kejadian di alam barzakh dan mereka memohon untuk menjadi tanah karena mereka tahu pedihnya siksa di neraka.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sungguh kalian akan dibangkitkan dalam keadaan tidak mengenakan sandal (pelindung kaki), telanjang dan masih berkulup (belum dikhitan),” kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah: "Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya Kami-lah yang akan melaksanakannya." (QS. Anbiya : 104) (HR. Bukhari)
Dari Abu Said Al Khudri ketika mau meninggal dunia, ia minta dibelikan baju yang baru. Setelah didatangkan, ia pun memakai baju barunya lalu ia berkata, sesungguhnya aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya mayat itu akan dibangkitkan dengan pakaian yang terakhir dipakainya di dunia."
Ada 3 pendapat tentang makna hadits di atas:
1. Bahwasanya pakaiannya akan hancur di dalam makam kemudian telanjang ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar, lalu diberikan pakaian surga.
2. Bahwasanya pakaiannya akan hancur di dalam makam, kemudian telanjang ketika dibangkitkan di Padang Mahsyar, kemudian diberikan pakaian yang sesuai dengan keimanan mereka selama di dunia.
3. Bahwasanya yang dimaksud dengan pakaian dari Hadits adalah amalan terakhir, bukan pakaian dalam makna sebenarnya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Setiap hamba akan dibangkitkan (dari kuburnya) sesuai dengan keadaan tatkala dirinya meninggal”. (HR Muslim No. 2878)
Pakaian seorang hamba pada hari yang sudah dijanjikan
Dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda:
"Orang yang pertama kali dipakaikan pakaian (surga) pertama kali adalah Nabi Ibrahim 'alayhissalam. Dia akan didatangkan kursi dan diletakkan di sebelah kanan 'Arsy"
يَوْمَ تُبَدَّلُ ٱلْأَرْضُ غَيْرَ ٱلْأَرْضِ وَٱلسَّمَٰوَٰتُ ۖ وَبَرَزُوا۟ لِلَّهِ ٱلْوَٰحِدِ ٱلْقَهَّارِ
"(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan meraka semuanya (di padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke hadirat Allah yang Maha Esa lagi Maha Perkasa." (QS. Ibrahim : 48)
Di Padang Mahsyar tidak ada yang bisa dijadikan sebagai tanda sebagai penanda jalan. Seluruhnya berwarna putih.
Bumi akan ditukar dengan bumi berwarna perak dan akan dibentangkan sebagaimana kulit dibentangkan. Kita akan melihat ada yang tinggi dan rendah, seluruhnya datar.
No comments:
Post a Comment