Surga Selamanya atau Neraka Selamanya
Oleh: Ustadz Yovin Abu Hammam hafizhahullah
Ahad, 7 Juli 2024 / 30 Dzulhijjah 1445
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Kalau kalian bertaqwa kepada Allah, maka akan dijadikan kalian sebagai Furqon.
Tidak ada satupun kebaikan, tidak ada satupun ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, kecuali Nabi ﷺ sudah mengajarkannya. Tidak ada satupun keburukan, tidak ada satupun maksiat yang menjauhkan kita kepada Allah kecuali Nabi ﷺ telah memperingatkannya.
Iman kepada surga dan neraka adalah bagian dari beriman kepada Hari Kiamat. Sebagian manusia akan masuk ke dalam surga atau kekal di api neraka.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan sebahagian mereka menghadap kepada sebahagian yang lain saling tanya-menanya. Mereka berkata: "Sesungguhnya kami dahulu, sewaktu berada di tengah-tengah keluarga kami merasa takut (akan diazab)". Maka Allah memberikan karunia kepada kami dan memelihara kami dari azab neraka. Sesungguhnya kami dahulu menyembahNya. Sesungguhnya Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang." (At Thur : 25-28)
Seorang yang beriman seumpamanya seekor burung, yaitu kepalanya adalah kecintaan, kedua sayapnya adalah rasa takut dan rasa harap. Maka seorang yang ingin masuk ke dalam surga, dia harus memiliki rasa takut kepada Allah. Rasa takut itu menjadikan seseorang taat kepada Allah.
Dalam setiap ibadah, tanamkan cinta, rasa takut, dan rasa harap.
Kalau penduduk surga sudah masuk ke dalam surga, maka dia tidak akan keluar selamanya. Tidak apa-apa kita sedikit letih di dunia, tidak apa kita banyak menahan hawa nafsu di dunia, yang penting kita bisa masuk ke dalam surga.
Mayoritas keinginan manusia pasti mengantarkan kepada keburukan.
"Sesungguhnya jiwa ini mengantarkan kepada keburukan-keburukan kecuali orang yang dirahmati Allah"
Allah Ta'ala berfirman:
"Lalu sebahagian mereka (penduduk surga) menghadap kepada sebahagian yang lain sambil bercakap-cakap. Berkatalah salah seorang di antara mereka: “Sesungguhnya aku dahulu (di dunia) mempunyai seorang teman,
yang berkata: “Apakah kamu sungguh-sungguh termasuk orang-orang yang membenarkan (hari berbangkit)? Apakah bila kita telah mati dan kita telah menjadi tanah dan tulang belulang, apakah sesungguhnya kita benar-benar (akan dibangkitkan) untuk diberi pembalasan?” (QS. Shafaat : 50-53)
Hati-hati dalam berteman. Kita harus memilih siapa teman kita, termasuk harus berhati-hati juga memilih guru dalam mengambil ilmu agama.
Ujian dalam hidup di dunia hanya ada 2 yaitu
1. Syahwat
2. Syubhat
Iblis akan menggoda orang-orang awam melalui pintu syahwat.
Ketika orang sudah mulai belajar agama, sudah mulai mengenal kebenaran, maka Iblis akan menggoda melalui fitnah syubhat.
Orang yang terkena fitnah syahwat lebih mudah dinasihati daripada orang yang terkena fitnah syubhat.
Orang-orang yang tidak beramal sesuai dengan Sunnah di dunia, maka di hari Kiamat kelak mereka akan menyaksikan amalan-amalannya berterbangan seperti debu. Karena ibadah mereka tidak sesuai dengan petunjuk Nabi Muhammad ﷺ. Hati-hati dengan syubhat.
Tidak semua Muslim diberikan hidayah Sunnah. Mereka hanya sebatas Muslim tapi ibadah-ibadahnya tidak sesuai tuntunan, karena mereka salah dalam belajar, hanya ikut-ikutan.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan mereka berkata: "Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampum lagi Maha Mensyukuri." (QS. Fathir : 34)
Kita sedih ketika banyak masalah hidup, tapi ketika kita bersabar di dalam ketaatan, sabar dalam meninggalkan maksiat, dan sabar dan menerima takdir Allah,
Kalau kita ingin masuk surga, maka tidak ada kata santai-santai. Kita harus berletih-letih, sungguh-sungguh, berjuang dengan keras supaya bisa masuk ke dalamnya. Allah melihat apa yang kita perjuangkan untuk agama.
Ketika kaki ini melangkah, maka kita selalu dihadapkan pada 2 pilihan antara surga atau neraka, tergantung pada apa yang kita lihat, dengar, atau ucapkan. Kita selalu berada di persimpangan antara kebaikan atau keburukan.
Surga dikelilingi oleh segala sesuatu yang tidak disukai oleh jiwa-jiwa, yaitu hawa nafsu.
Neraka dikelilingi oleh segala sesuatu yang disukai oleh jiwa-jiwa, yaitu hawa nafsu juga.
Agama tidak akan pernah membuat hidup kita susah. Ketika ada kaum kafir mengatakan bahwa Islam ini adalah agama yang memberatkan, maka Allah menurunkan ayat ke 2 dalam surah Thaha, "Kami tidak menurunkan Alquran ini kepadamu agar kamu menjadi susah."
Alquran tidak akan menjadi fungsi atau pintu hidayah bagi orang yang tidak beriman.
Tidak ada yang abadi di dunia. Ketika hati kita lebih condong kepada dunia, maka Allah akan menjauhkan kita dari akhirat. Iman yang perlu kita tanamkan untuk kita bisa mendapatkan surga.
Allah Ta'ala berfirman:
"Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik." (QS. Al Ankabuut : 69)
Rasulullah ﷺ bersabda:
Allah Ta'ala berfirman: "Kalau kalian dari pertama sampai yang terakhir, semuanya beriman kepada Allah seperti imannya Rasulullah ﷺ, tidak akan menambah kebesaranku. Kalau kalian dari pertama sampai yang terakhir, semuanya seperti manusia terburuk, tidak akan mengurangi kebesaranku. Sesungguhnya semua amal kalian untuk kalian. Barangsiapa yang mendapatkan kebaikan, maka dia puji Allah. Barangsiapa yang mendapatkan keburukan, maka jangan menyalahkan siapapun kecuali dirinya sendiri."
Kalau kita memutuskan untuk tidak mau menjadi Muslim, maka Allah tidak akan merasa dirugikan. Justru kita yang akan rugi sendiri. Allah telah mulia sejak awal makhluk dimuliakan.
Surga memiliki 100 derajat dan seseorang murni masuk surga karena rahmat Allah. Jangan sampai kita mati dalam keadaan kafir atau Musyrik, maka tidak ada tempat selain di neraka jahannam selama-lamanya.
Jangan pernah menolak ketetapan Allah dengan akal kita, karena akal kita terbatas. Ketika datang ketetapan Allah melalui Alquran dan melalui RasulNya, maka kita wajib sami'na wa atho'na, dengar dan taat.
Semakin tinggi Tauhid seseorang, maka semakin kuat rasa tawakkalnya kepada Allah.
Di antara penyebab seseorang masuk ke dalam neraka adalah:
1. Kesyirikan/kekufuran
"Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: "Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?" Mereka menjawab: "Benar (telah datang)". Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir." (QS. Az Zumar : 71)
2. Sombong
"Tidak akan masuk ke dalam surga orang yang di dalamnya hatinya ada sifat sombong."
"Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia."
Seseorang yang hidup tanpa ilmu, maka dia akan sengsara. Kalau tidak sengsara di dunia, maka dia akan sengsara di akhirat.
No comments:
Post a Comment