Saturday, 20 July 2024

Dauroh Ilmiah Sabtu: Problematika Para Pemuda // Ustadz Mufy Hanif Thalib & Ustadz Muflih Safitra

Dauroh Ilmiah Sabtu
Problematika Para Pemuda
Oleh: Ustadz Mufy Hanif Thalib dan Muflih Safitra hafizhahumullah
Masjid Nurul Iman, Blok M Square, Jakarta Selatan
Sabtu, 20 Juli 2024 / 14 Muharram 1446

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Kedua kaki seorang hamba tidaklah beranjak pada hari kiamat hingga ia ditanya mengenai: (1) umurnya di manakah ia habiskan, (2) ilmunya di manakah ia amalkan, (3) hartanya bagaimana ia peroleh dan (4) di mana ia infakkan dan (5) mengenai tubuhnya di manakah usangnya.” (HR. Tirmidzi No. 2417)

Ketika di Padang Mahsyar, kita akan berdiri di mana matahari berada sangat dekat dengan kepala kita. Allah tidak langsung menghisab, melainkan kita semua akan dibiarkan berdiri di Padang Mahsyar agar bisa saling berpikir apa yang telah kita lakukan di dunia.

Di antara Problematika Para Pemuda adalah:
1. Hidup tanpa tujuan yang jelas
Para pemuda banyak yang tidak tahu tujuan hidupnya. Ini adalah masalah besar.

Imam Hasan Al Bashri rahimahullah berkata:
”Wahai anak-anak muda, perhatikanlah kehidupan akhirat, carilah ia, karena kami sering melihat siapa yang mencari akhirat, lalu dia mendapatkannya bersama dunia.Dan kami tidak pernah melihat seseorang mencari dunia, lalu dia mendapatkan akhirat bersama dunia.” (Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dalam kitab az-Zuhd No. 12)

Sebagian pemuda sekarang, semuanya ditimbang dengan uang, karena Allah membukakan dunia untuk kita. Termasuk gadget di mana dunia bisa kita lihat, semuanya online, dan ini adalah ujian besar untuk kita para pemuda. Gadget memang banyak kemudahan, tapi banyak pula fitnahnya. Sebagian kita lalai dari beribadah kepada Allah, bermaksiat kepada Allah dengan gadget tersebut.

4 Unsur Utama yang perlu diperhatikan agar kita memiliki tujuan hidup yang jelas:
1. Menjadikan akhirat sebagai tujuan kehidupan kita

Ketika Allah menempatkan kita di surga, maka kita akan kekal di surga. Tidak akan ada lagi rasa lelah, sakit, dan segala yang menyakitkan. Semuanya akan terasa indah dan nikmat.

2. Tidak melupakan kehidupan dunia

Jangan karena tujuan kita akhirat, kita melupakan dunia. Kita perlu untuk memenuhi kebutuhan di dunia seperti makan, mencari nafkah, dan semisal sebagai bekal menuju akhirat.

3. Agar menjadi Muslim yang bermanfaat bagi orang lain

Sebagai Muslim, kita harus bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Jadilah manfaat bagi kerabat terdekat dahulu.

4. Tidak membuat kerusakan di atas muka bumi

Banyak pemuda yang merusak di atas muka bumi seperti tawaran, balap liar, mencoret-coret di jalan dan banyak lagi.
----------
Sebab Pemuda menjadi kurang dari sisi orientasi dikarenakan banjir informasi.
1. Banjirnya informasi di kalangan pemuda menjadikan mereka bingung karena banyaknya tujuan yang ada. Maka harusnya kita lebih mengerucutkan pilihan sesuai dengan apa yang kita tuju.

2. Teladan yang kita pilih adalah orang yang juga kurang orientasi.
Tidak ada teladan yang paling baik untuk kita ikuti selain Nabi Muhammad ﷺ.

"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS. Al Ahzab : 21)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sebaik-baik manusia dari kalangan umat ini adalah para Sahabatku, kemudian Tabi'in, kemudian Tabiut Tabi'in"

Di antara referensi buku yang perlu dimiliki oleh penuntut ilmu mengenai teladan adalah
1. Perjalanan Muhammad Yang Agung
2. Sahabat-Sahabat Nabi versi 3 jilid terbitan Pustaka Imam Syafi'i
3. Para Tabi'in terbitan Darul Haq

Sayangnya, di antara yang kita jadikan teladan adalah orang-orang yang menampilkan keburukan seperti aurat, musik, dan keburukan yang lain.

----
2. Fitnah lawan jenis, apalagi fitnah sesama jenis.
Dahsyatnya fitnah lawan jenis saja sudah sulit kita hindari, sekarang malah ada fitnah sesama jenis. Naudzubilllah.

Zaman semakin berat fitnahnya. Bagaimana nasib anak-anak kita kalau lingkungannya bukan yang baik, banyak fitnah yang terjadi.

Para ulama menghindari fitnah wanita adalah dengan cara wanita tidak boleh melemah-lemahkan suaranya, tetapi harus mengeluarkan suara yang tegas kepada lawan jenis.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Sesungguhnya dunia ini manis dan indah. Dan sesungguhnya Allah Azza wa Jalla menguasakan kepada kalian untuk mengelola apa yang ada di dalamnya, lalu Dia melihat bagaimana kalian berbuat. Oleh karena itu, berhati-hatilah terhadap dunia dan wanita, karena fitnah yang pertama kali terjadi pada Bani Israil adalah karena wanita.” (HR. Muslim No. 2742)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak ada fitnah yang aku tinggalkan setelahku yang lebih berbahaya bagi laki-laki daripada fitnah wanita." (HR. Bukhari No. 5096)

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Seorang perempuan yang mengenakan wewangian lalu melalui sekumpulan laki-laki agar mereka mencium wangi harum yang dia pakai maka perempuan tersebut adalah seorang pelacur.” (HR. An Nasa’i No. 5129)
-----
Problematika Para Pemuda tidak akan pernah hilang, bahkan ini sudah terjadi sejak zaman dahulu. 

Di antara pemicu seorang pemuda mudah terkena fitnah wanita, dan kita harus hindari dengan cara:
1. Jangan meniru publik figur yang sering mencontohkan kemaksiatan

Kita sering melihat publik figur seperti artis yang berpacaran. Termasuk juga ketika sepasang teman di sekolah ada yang berpacaran, sehingga kita melihat maksiat tersebut hingga terkena fitnah dan ikut-ikutan.

2. Hindari sesuatu yang membuat kita bisa terpengaruh urusan percintaan.

Sibukkan diri kita dengan kegiatan yang bermanfaat. Jangan terpengaruh kepada sesuatu yang bisa merusak fokus kita pada hal yang bermanfaat tersebut.

Mulai kurangi main-main atau membuang waktu, misalnya menonton sesuatu yang unfaidah. Mulailah bergaul dengan orang-orang yang membawa manfaat bagi kita.

3. Hadirkan kedekatan antara orang tua dengan anak

Kalau anak-anak mendapatkan pengajaran yang buruk di luar, maka ini akan menyulitkan orang tua dalam mendidik anak. Maka harus ada kedekatan antara orang tua dengan anak, termasuk ketika anaknya sudah berusia puber. Karena biasanya pergaulan di luar adalah buruk.

Sisihkan waktu untuk saling berkomunikasi atau quality time dengan anak-anak. Kita harus menegaskan pada anak-anak bahwasanya pacaran adalah sesuatu yang haram di dalam Islam agar anak tidak terjerumus dalam maksiat.

Jangan sampai anak mendapatkan edukasi dari luar, karena bisa jadi itu edukasi yang menyimpang. Maka orang tua harus bisa memberikan edukasi yang benar kepada anak.
-----
3. Jauh dari ilmu agama

Seorang pemuda yang jauh dari ilmu agama dan dari beribadah kepada Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naunganNya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naunganNya: (1) Imam yang adil, (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah, (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, (4) dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karenaNya dan berpisah karenaNya, (5) seorang laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.’ dan (6) seseorang yang bershadaqah dengan satu shadaqah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu apa yang diinfaqkan tangan kanannya, serta (7) seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sepi lalu ia meneteskan air matanya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sebelum kita bisa beribadah kepada Allah, maka kita harus memiliki ilmunya. Perbanyaklah menuntut ilmu agama sehingga para pemuda kelak bisa menjadi penerus yang shalih dan dekat dengan Allah.
-----
Tidak perlu menjadi pengikut orang, tetapi jadilah orang yang diikuti yang bisa memberikan manfaat kebaikan bagi orang lain.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara: masa mudamu sebelum datang masa tuamu, waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang matimu” (HR. Al Hakim)

No comments:

Post a Comment