Dauroh Sabtu
Sesi 2
Perjalanan Ruh Setelah Kematian
Oleh: Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah
Masjid Baiturrahman, Pondok Pinang, Jakarta Selatan
Sabtu, 20 Juli 2024 / 14 Muharram 1446
Apa yang kita lakukan di hari ini, kita mengingatkan diri tentang sesuatu yang akan kita alami, yang berkaitan dengan kematian.
Selanjutnya, apa yang terjadi setelah seseorang meninggal dunia?
Kita berharap ini termasuk pengamalan terhadap Hadits Nabi ﷺ
"Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi)
Ini agar seseorang mengingat akhirat dan tidak terbuai dengan tipuan dunia. Sadar bahwa kita akan meninggal dunia, dan perjalanan di akhirat adalah perjalanan yang sangat panjang.
"Kami keluar bersama Nabbi dalam rangka mengikuti jenazah seorang lelaki anshor. Maka kami sampai ke pemakaman, dan saat itu belum selesai liang lahatnya. Rasulullah ﷺ pun duduk, dan kami juga duduk di sekitar beliau seakan-akan di atas kepala kami ada burung (maksudnya adalah dalam keadaan khusyuk memikirkan sesuatu). Di tangan Rasulullah ﷺ ada satu batang ranting kecil, di mana beliau menggerakkan ranting itu dan memukulkan ujung rantingnya ke tanah (menunjukkan beliau sedang memikirkan sesuatu). Dalam keadaan tersebut, kemudian beliau mengangkat kepala dan bersabda:
"Hendaklah kalian berlindung kepada Allah dari adzab kubur" (ini diucapkan sebanyak 2-3 kali). Sesungguhnya hamba yang beriman apabila di berada di akhir dunia dan menuju akhirat (sakaratul maut), akan turun beberapa malaikat dari langit, wajah mereka terang, seakan-akan wajah mereka adalah matahari. Bersama malaikat tersebut ada kafan dari kafan surga, dan mereka membawa minyak wangi yang berasal dari surga, hingga malaikat tersebut duduk di samping orang yang akan meninggal dunia seluas mata memandang. Kemudian datanglah Malakul Maut yang ditugaskan untuk mencabut nyawa. Hingga duduklah malaikat maut di samping kepala hamba tersebut dan mengatakan, "Wahai jiwa yang baik, keluarlah kamu dari jasad ini menuju ampunan Allah dan keridhoan Allah." Lalu keluarlah ruh hamba yang beriman tadi dalam keadaan mengalir seperti air. Maka Malakul Maut mengambil ruh tersebut, dan malaikat yang berada di sekitarnya tidak akan membiarkan walau sekejap mata sampai mereka mengambil ruh tadi untuk dikafani dan juga diberikan minyak wangi yang dibawa dari surga, maka keluarlah wangi kasturi yang paling wangi dari ruh tersebut. Maka para malaikat mengangkat dan membawa ruh tersebut ke atas dan tidaklah mereka melewati sebuah kelompok di antara kelompok malaikat kecuali mereka bertanya. "Ruh siapakah ini?", kemudian para malaikat menjawab, "Ini adalah ruh dari fulan bin fulan" (disebutkan dengan nama yang paling baik). Hingga akhirnya para malaikat tersebut sampai ke langit dunia dan minta dibukakan pintunya, dan dibukalah pintu langit tersebut. Ketika pintu langit dibuka, maka malaikat di langit ikut mengantar ruh tersebut menuju ke langit berikutnya, begitupun seterusnya hingga sampailah ruh tersebut ke langit ketujuh. Lalu Allah berkata, "Tulislah ketetapan untuk hambaKu di tempat-tempat yang tinggi, dan kembalikanlah dia ke bumi. Karena sesungguhnya Aku telah menciptakannya dari tanah, dan Aku akan mengembalikannya ke tanah, dan Aku akan membangkitkan mereka." Kemudian ruh tersebut dikembalikan ke jasadnya. Ketika ruh sudah bersatu dengan jasad, maka datanglah dua malaikat, yaitu Munkar dan Nakir, kemudian mereka mendudukan hamba tersebut, dan keduanya bertanya, "Man Rabbuka?", maka hamba tersebut menjawab, "Rabbku adalah Allah." Kemudian malaikat tersebut melanjutkan pertanyaan, "Man Diinuka?", kemudian hamba tersebut menjawab, "Agamaku adalah Islam". Kemudian ditanya lagi, "Man Nabiyyuka?", kemudian hamba tersebut menjawab, "Dia adalah Rasulullah ﷺ". Lalu malaikat bertanya lagi, "Dari mana engkau mendapatkan ilmu ini?", maka hamba tersebut menjawab, "Karena dahulu aku membaca Alquran. Kemudian aku beriman kepada Alquran, tidak ada keraguan di dalamnya, dan aku membenarkan Alquran." Maka Allah memanggil seorang hamba tersebut karena telah jujur dengan ucapannya, "HambaKu telah berkata jujur. Maka berikan dia alas dari surga, dan berikan dia pakaian dari surga." Lalu dibukakan baginya pintu menuju surga. Kemudian datanglah kepadanya dari wangi surga dan angin surga, lalu diluaskan kuburnya sejauh mata memandang. Lalu datang seorang lelaki yang tampan wajahnya, memiliki pakaian yang indah, wangi, kemudian datang dengan mengucapkan ucapan yang menyenangkan hati. Ini adalah hari yang telah dijanjikan kepadamu. Maka lelaki tersebut bertanya, "Siapa engkau? Wajahmu adalah wajah yang mendatangkan kebaikan.", lalu dia menjawab, "Aku adalah amalmu yang shalih." Maka hamba ini ketika melihat berbagai kenikmatan. Lalu dikatakan, "Wahai Rabbku, segerakanlah Hari Kiamat agar aku bisa berkumpul dengan keluargaku di surga."
(HR. Ahmad)
Jika kita mau selamat dari fase setelah kematian, maka wajib untuk kita mempelajari Tauhid ketika masih hidup di dunia. Kita juga harus mengenal Allah, dan itu memiliki kadar minimal ada 4 poin, yaitu:
1. Allah itu ada
2. Allah adalah satu-satunya yang mencipta, memberikan rezeki, dan mengatur alam semesta
3. Allah adalah satu-satunya Dzat yang pantas disembah
4. Allah memiliki nama-nama dan sifat-sifat
Inti dari agama Islam adalah mengesakan Allah, menyerahkan diri kepada Allah dalam masalah ibadah.
Seseorang yang meyakini kebenaran Islam dan melaksanakan aturan Islam di dalam hidupnya, maka dia akan bisa selamat pada fase setelah kematian. Sehingga penting untuk kita mempelajari tentang Islam. Banyak kaum Muslimin yang belum paham tentang makna Islam itu sendiri.
Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah dengan tauhid, melaksanakan segala perintah dan larangan Allah, serta berlepas diri dari kesyirikan dan pelakunya.
Rukun Islam berkaitan dengan amalan-amalan zhahir.
Rukun Iman berkaitan dengan amalan-amalan bathin.
Rasulullah ﷺ adalah seorang yang harus dibenarkan ucapannya. Ketika beliau memerintahkan, maka harus dilakukan. Ketika beliau melarang, maka harus ditinggalkan. Ketika beliau mengajarkan tata cara ibadah yang tentu sudah diridhoi oleh Allah, maka harus diikuti. Tidak boleh diubah-ubah, tidak boleh mengada-ada, tidak boleh dikurangi, dan tidak oleh ditambah ajarannya.
Alquran adalah petunjuk bagi manusia sekaligus cahaya bagi kehidupan manusia. Dari Alquran pula kita mengetahui bahwa Muhammad adalah Rasulullah. Alquran pula yang menyebabkan kita mudah menjawab pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur. Penting bagi seorang untuk memiliki perhatian yang lebih terhadap Alquran.
Yang diharapkan dari seorang Muslim adalah mengenal Allah, mengenal Rasulullah, mengenal Alquran, melalui dalil-dalilnya. Sehingga orang yang beriman dan membaca Alquran mengharuskan dia beriman kepada hadits-hadits Nabi ﷺ.
Amal shalih adalah perintah yang dilaksanakan atau larangan yang ditinggalkan.
Barangsiapa yang menyekutukan Allah, maka seakan-akan dia jatuh dari atas lalu dibawa angin dan entah ke mana.
Orang-orang kafir, di alam barzakh kelak akan meminta Hari Kiamat ditunda karena mereka tahu bahwa mereka akan dimasukkan ke dalam api neraka dan kekal di dalamnya.
Faidah dari Hadits di atas adalah tentang:
1. Keimanan kepada adzab kubur
2. Seorang Muslim wajib untuk mempelajari 3 perkara yang akan ditanyakan di alam kubur
3. Mempelajari agama berdasarkan dalil, bukan ikut-ikutan
4. Pentingnya beramal shalih di dalam kehidupan dunia, yaitu menjalankan perintah Allah dan meninggalkan laranganNya
5. Beriman kepada malaikat-malaikat Allah yang memiliki tugas berbeda-beda
6. Di antara Sunnah Nabi ﷺ adalah liang lahat, yaitu tempat untuk meletakkan jenazah.
No comments:
Post a Comment