Thursday, 29 August 2024

Silsilah Ilmiah 1 - Bag. 14: Berlebihan Terhadap Orang yang Shalih adalah Pintu Kesyirikan // Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah

Silsilah Ilmiah 1 - Belajar Tauhid
Halaqah 14: Berlebihan Terhadap Orang yang Shalih adalah Pintu Kesyirikan
Oleh: Ustadz Abdullah Roy hafizhahullah
Kamis, 29 Agustus 2024

Orang shalih adalah orang yang baik, karena mengikuti syariat Allah, baik di dalam hal aqidah, ibadah, maupun muamalah, mereka memiliki derajat yang berbeda-beda di sisi Allah.

Sebagai seorang Muslim, kita diperintahkan untuk mencintai mereka, kita juga diperintahkan untuk mengikuti jejak mereka di dalam kebaikan. Berteman dan bermajelis dengan mereka adalah sebuah keberuntungan, membaca perjalanan hidup mereka bisa menambah keimanan dan meneguhkan hati. Menghormati mereka adalah diperintahkan selama masih dalam batas-batas yang diizinkan agama.

Namun berlebih-lebihan terhadap orang shalih seperti mendudukan mereka di atas kedudukannya sebagai manusia, atau mensifati mereka dengan sifat-sifat yang tidak pantas kecuali untuk Allah, maka ini hukumnya haram dan tidak diperbolehkan menurut agama, karena hal ini bisa menjadi pintu terjadinya kesyirikan dan penyerahan sebagian ibadah kepada selain Allah.

Mencintai Rasulullah ﷺ melebihi cinta kita kepada kedua orang tua, anak dan semua manusia adalah sebuah kewajiban agama. Sebagaimana disebutkan di dalam hadits:

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Tidak beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih dia cintai daripada orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari)

Namun beliau melarang kita berlebihan terhadap beliau dengan mendudukkan beliau di atas kedudukan beliau yang sebenarnya, sebagai seorang hamba Allah dan sebagai RasulNya.

Rasulullah ﷺ bersabda:
"Janganlah kalian berlebihan terhadapku, sebagian orang-orang Nashrani berlebih-lebihan terhadap Isa bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah hambaNya, maka katakanlah hamba Allah dan RasulNya." (HR. Bukhari)

Beliau adalah seorang hamba, maka tidak boleh disembah. Beliau adalah seorang rasul, maka tidak boleh dicela dan diselisihi. Jika berlebihan terhadap sebaik-baik manusia saja, yaitu Rasulullah ﷺ tidak diperbolehkan, maka bagaimana dengan yang lain.

Di antara bentuk ghuluw atau berlebih-lebihan terhadap orang-orang shalih adalah meyakini bahwa mereka mengetahui ilmu ghaib, atau membangun di atas kuburan mereka, atau beribadah kepada Allah di samping kuburan mereka, dan lain-lain. Dan yang paling parah adalah menyerahkan sebagian ibadah kepada mereka.

Semoga Allah melapangkan hati kita untuk menerima kebenaran.

No comments:

Post a Comment