Sunday, 29 September 2024

Kajian Ahad: Katanya Cinta, tapi Tak Kenal // Ustadz Imam Syuhada Al Iskandar hafizhahullah

Kajian Ahad
Katanya Cinta, tapi Tak Kenal
Oleh: Ustadz Imam Syuhada hafizhahullah
Masjid Baitussalam, Cilandak, Jakarta Selatan 
Ahad, 29 September 2024

Allah Ta'ala berfirman:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imron : 102)

Nabi Muhammad ﷺ tidak hanya mengalahkan manusia seluruhnya, namun juga mengungguli seluruh makhluk.

Biasanya di bulan Rabiul Awwal ini makin nampak orang-orang yang mengaku mencintai Nabi ﷺ tapi ternyata tidak mengenal Nabi ﷺ yang sebenarnya. Mereka hanya bisa mengklaim cinta kepada Nabi ﷺ tapi nyatanya hanya ingat kepada Nabi ﷺ setahun sekali, itupun karena ada perayaan.

Kalau kita memang cinta kepada Nabi ﷺ, maka buktikanlah cinta kita setiap waktu.

Nabi Muhammad ﷺ memiliki banyak keistimewaan dibanding Nabi dan Rasul yang lain, di antaranya adalah:
1. Kekasih Allah (Khalilullah) setelah Nabi Ibrahim 'alayhissalam 
Yang dicintai secara Istimewa oleh Allah adalah Nabi Ibrahim 'alayhissalam dan Nabi Muhammad ﷺ.

Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sungguh aku memohon pada Allah akan memilih aku di antara kalian sebagai kekasih Allah. Maka Allah Ta’ala memilihku sebagai kekasihNya sebagaimana Allah menjadikan Ibrahim juga kekasihNya. Seandainya, aku memilih di antara umatku seorang kekasih, maka aku akan memilih Abu Bakr sebagai kekasihku.” (HR. Muslim)

Barangsiapa yang membenci Abu Bakr dan Umar bin Khattab, seperti yang dilakukan oleh kaum Syiah, maka dia juga membenci Nabi Muhammad ﷺ.

2. Menjadi Khatamul Anbiya wal Mursaliin, yaitu Penutup para Nabi dan Rasul.
Dengan diutusnya beliau, maka sempurnalah kenabian dan kerasulan. Jika ada yang mengaku nabi setelah Nabi Muhammad ﷺ, maka dia adalah nabi palsu. Risalah yang beliau bawa sudah sempurna.

مَّا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَآ أَحَدٍ مِّن رِّجَالِكُمْ وَلَٰكِن رَّسُولَ ٱللَّهِ وَخَاتَمَ ٱلنَّبِيِّۦنَ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمًا

"Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu." (QS. Al Ahzab : 40)

Tidaklah seseorang yang mengaku nabi setelah kenabian Rasulullah ﷺ melainkan dia adalah seorang pendusta.

3. Memiliki kedudukan yang terpuji yang disebut Al Maqam Al Mahmuud.
Allah Ta'ala berfirman:
"Mudah-mudahan Rabbmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (QS. Al Isra' : 79)

Maksudnya Nabi ﷺ memiliki syafaat paling besar dan agung, di mana kelak di padang mahsyar hanya Nabi ﷺ yang mampu memberikan syafaat untuk umatnya atas izin Allah.

Namun banyak umat beliau yang tidak tahu terima kasih, yang seharusnya mereka mengikuti petunjuk Nabi ﷺ, tapi mereka justru mengubah tuntunan beliau.

4. Risalah kenabian berlaku umum bagi alam semesta seluruhnya
Risalah ini tidak seperti apa yang dibawa oleh nabi dan rasul sebelum beliau. Risalah Nabi ﷺ bukan hanya berlaku bagi umat manusia, tapi juga berlaku bagi bangsa jin.

Nabi Isa 'alayhissalam pada Hari Kiamat kelak akan melaksanakan shalat di belakang Imam Mahdi dan tata caranya sama dengan cara shalat Nabi Muhammad ﷺ dan umat Islam seluruhnya.

Ketika Nabi Muhammad ﷺ menjadi nabi dan rasul terakhir, maka tidak boleh lagi ada yang membuat syariat baru.

"Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan RasulNya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitabNya) dan ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk". (QS. Al A'raaf : 158)

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui." (QS. Saba : 28)

Ada orang-orang yang tidak mengenal Nabi Muhammad ﷺ dan tidak mau mengenal beliau ﷺ.

"Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Alquran) kepada hambaNya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, Yang kepunyaanNya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya." (QS. Al Furqon : 1-2)

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al Anbiya : 107)

"Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Alquran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: "Diamlah kamu (untuk mendengarkannya)". Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan." (QS. Al Ahqaf : 29)

Seharusnya kita lebih semangat dalam berdakwah, semampu kita dengan niat yang ikhlas karena Allah.

5. Diberi kitab suci Alquran
Alquran adalah mukjizat terbesar dan mengalahkan mukjizat yang lainnya, dan yang terpilih mendapatkan mukjizat tersebut adalah Nabi Muhammad ﷺ.

Alquran menjadi hujjah terbesar dan terlengkap yang bisa dipegang oleh seluruh makhluk. Allah juga menjamin bahwasanya Alquran akan terus Allah jaga sampai hari Kiamat, yakni tidak akan berubah keasliannya.

Kalaupun ada kesalahan di dalam Alquran, maka akan cepat diketahui untuk kemudian dibenahi.

"Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Alquran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain". (QS. Al Israa' : 88)

6. Peristiwa Isra' Mi'raj
Peristiwa Isra' dan Mi’raj merupakan salah satu di antara mukjizat yang diberikan Allah Azza wa Jalla kepada RasulNya, yaitu Nabi Muhammad ﷺ, sebagai wujud penghormatan dan pelipur lara setelah paman dan istri beliau meninggal dunia.

Isra' Mi'raj juga peristiwa turunnya kewajiban shalat, di mana sebelumnya turun perintah shalat sebanyak 50 waktu lalu ditetapkan sehari menjadi 5 kali, karena umat Muhammad ﷺ tidak akan mampu melakukannya.

Peristiwa ini pula yang menegaskan bahwasanya Allah berada di atas 'Arsy.

Sedangkan keistimewaan Nabi Muhammad ﷺ dibandingkan dengan umatnya, di antaranya adalah:
1. Kewajiban shalat malam
Bagi Nabi Muhammad ﷺ, shalat malam hukumnya adalah wajib, sedangkan hukumnya adalah Sunnah bagi umatnya

2. Diharamkan menerima Zakat bagi Nabi ﷺ dan keluarganya.
Aneh ketika ada yang mengaku keturunan Nabi ﷺ tapi suka menerima zakat dan sedekah.

3. Halal bagi Rasulullah ﷺ berpuasa atau melakukan puasa yang bersambung (wishal), sedangkan umatnya tidak boleh melakukannya.

4. Boleh menikahi wanita lebih dari 4 orang, sedangkan umatnya jika mampu, hanya boleh menikahi 4 wanita saja.

5. Istri-istri Nabi ﷺ tidak boleh dinikahi oleh siapapun setelah menjadi istri beliau.
Siapa yang sudah menjadi istri Nabi ﷺ , apapun alasannya, tidak boleh menjadi istri orang lain.

6. Nabi ﷺ tidak diwarisi
Tidak ada warisan yang diberikan kepada beliau.

Kita harus membuktikan cinta kita kepada Nabi Muhammad ﷺ dengan melakukan pembuktian yang disyariatkan yaitu

قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ ٱللَّهَ فَٱتَّبِعُونِى يُحْبِبْكُمُ ٱللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imron : 31)

Mengamalkan syariat Nabi ﷺ tidak cukup jika hanya diamalkan setahun sekali.

Orang yang benar-benar cinta, pasti akan menjaga dan mengikuti, bahkan berusaha memenuhi kemauan. Seperti halnya dengan pasangan, karena ingin membahagiakan orang yang dicintai. Maka, jika kita benar-benar mencintai Nabi Muhammad ﷺ, maka ikuti dan penuhi tuntunan beliau.

Mengikuti tuntunan Nabi Muhammad ﷺ adalah kewajiban, bukan pilihan.

Di antara hak yang harus dipenuhi kepada Nabi Muhammad ﷺ:
1. Wajib membenarkan semua kabar yang dibawa oleh Nabi ﷺ, baik kabar terdahulu maupun kabar yang akan terjadi di kemudian hari.

2. Wajib mematuhi perintah dan larangan Nabi Muhammad ﷺ, suka atau tidak suka.
Ketaatan kita kepada Rasulullah ﷺ harus melebihi dari ketaatan kepada siapapun makhluk di muka bumi ini.

3. Wajib mengimani segala petunjuk Nabi Muhammad ﷺ.
Syariat yang beliau bawa adalah syariat yang paling sempurna, sehingga tidak boleh bagi kita mengikuti syariat yang lain.

4. Tidak boleh mendahulukan hukum manapun di atas syariat Nabi Muhammad ﷺ.
Syariat yang beliau bawa harus kita dahulukan 

"Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya." (QS. An Nisaa : 65)

Kalau kita takut menerima kebenaran dan hidup di masa Nabi ﷺ, maka kita akan berada di barisan Abu Jahal. Maka kita tidak boleh takut menyampaikan kebenaran.

5. Menjaga warisan ilmu Nabi Muhammad ﷺ 
Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari No. 2697 dan Muslim No. 1718)

مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim No. 1718)

No comments:

Post a Comment